Pub Date : 2023-05-17DOI: 10.33512/jpk.v12i2.17595
T. D. Pramesthy, P. P. Kelana, Djunaidi Djunaidi, M. N. Arkham, Rangga Bayu Kusuma Haris
{"title":"Analysis of conditions and vulnerability of mangrove ecosystem degradation in Dumai City Riau Province Indonesia","authors":"T. D. Pramesthy, P. P. Kelana, Djunaidi Djunaidi, M. N. Arkham, Rangga Bayu Kusuma Haris","doi":"10.33512/jpk.v12i2.17595","DOIUrl":"https://doi.org/10.33512/jpk.v12i2.17595","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":"17 2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79720870","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pepton bersifat higroskopis sehingga perlu dilindungi dengan teknik mikroenkapsulasi. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh perbedaan kecepatan homogenisasi terhadap mikroenkapsulasi pepton ikan menggunakan tingkatan kecepatan 16.000 rpm, 22.000 rpm, dan 28.000 rpm serta aplikasinya sebagai media bakteri. Stabilitas ukuran globula terbaik diperoleh menggunakan kecepatan homogenisasi 22.000 rpm. Nilai rendemen sebesar 41,76%. Mikroenkapsulat pepton memiliki kadar air sebesar 8,21%, kadar abu 1,69%, kadar lemak 0,64%, dan kadar protein 15,5%. Nilai hasil uji kelarutan sebesar 75,5%, total nitrogen 1,656%, kadar garam 1,53%, gula pereduksi 23,78%, dan pH sebesar 6,013. Nilai derajat putih sebesar 95,91%. Asam amino mikroenkapsulat pepton ikan mengandung 15 jenis asam amino. Asam amino terbaik pada mikroenkapsulat pepton ikan yaitu alanina dan asam glutamat.
{"title":"TEKNIK MIKROENKAPSULASI PEPTON IKAN MULTISPESIES BUSUK MENGGUNAKAN PERBEDAAN KECEPATAN HOMOGENISASI","authors":"Tati Nurhayati, Bustami Ibrahim, Theresia Puspita Arumsari","doi":"10.24319/jtpk.14.45-54","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.14.45-54","url":null,"abstract":"Pepton bersifat higroskopis sehingga perlu dilindungi dengan teknik mikroenkapsulasi. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh perbedaan kecepatan homogenisasi terhadap mikroenkapsulasi pepton ikan menggunakan tingkatan kecepatan 16.000 rpm, 22.000 rpm, dan 28.000 rpm serta aplikasinya sebagai media bakteri. Stabilitas ukuran globula terbaik diperoleh menggunakan kecepatan homogenisasi 22.000 rpm. Nilai rendemen sebesar 41,76%. Mikroenkapsulat pepton memiliki kadar air sebesar 8,21%, kadar abu 1,69%, kadar lemak 0,64%, dan kadar protein 15,5%. Nilai hasil uji kelarutan sebesar 75,5%, total nitrogen 1,656%, kadar garam 1,53%, gula pereduksi 23,78%, dan pH sebesar 6,013. Nilai derajat putih sebesar 95,91%. Asam amino mikroenkapsulat pepton ikan mengandung 15 jenis asam amino. Asam amino terbaik pada mikroenkapsulat pepton ikan yaitu alanina dan asam glutamat.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44480020","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lempasing merupakan pelabuhan perikanan terbesar di Lampung. Salah satu kapal yang paling banyak dioperasikan di Pelabuhan Lempasing yaitu mini purse seine. Terdapat berbagai aktivitas di Pelabuhan Lempasing, yaitu pendaratan (bongkar muat) dan pemasaran ikan. Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Perikanan Lempasing merupakan aktivitas utama setelah kapal berlabuh di dermaga. Kecelakaan yang terjadi pada aktivitas bongkar muat dapat menyebabkan kerugian berupa terhambatnya kegiatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kegiatan dan potensi bahaya aktivitas bongkar muat kapal mini purse seine, menganalisis tingkat kecelakaan dan peluang risiko yang mungkin dapat terjadi, memberikan rekomendasi/alternatif solusi, serta menentukan tindak pengendalian kecelakaan kerja. Metode survei deskriptif HTA (Hierachy Task Analysis) digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 47 risiko kecelakaan pada aktivitas bongkar muat, kegiatan berisiko ringan 36 (77%), menengah terdapat 5 (11%) kegiatan, 2 (4%) kegiatan berisiko berat, dan 4 (9%) kegiatan berisiko fatal. Risiko kecelakaan kerja terbesar terjadi pada kegiatan bongkar, hal ini disebabkan karena individu yang terlibat cukup banyak (sekitar 20 orang) dan aktivitas yang dilakukan cukup berat.
{"title":"KESELAMATAN KERJA PADA BONGKAR MUAT KAPAL MINI PURSE SEINE 10 GT DI PELABUHAN PERIKANAN LEMPASING","authors":"Lilis Nurbaiti, Budhi Hascaryo Iskandar, Iin Solihin","doi":"10.24319/jtpk.14.33-43","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.14.33-43","url":null,"abstract":"Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lempasing merupakan pelabuhan perikanan terbesar di Lampung. Salah satu kapal yang paling banyak dioperasikan di Pelabuhan Lempasing yaitu mini purse seine. Terdapat berbagai aktivitas di Pelabuhan Lempasing, yaitu pendaratan (bongkar muat) dan pemasaran ikan. Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Perikanan Lempasing merupakan aktivitas utama setelah kapal berlabuh di dermaga. Kecelakaan yang terjadi pada aktivitas bongkar muat dapat menyebabkan kerugian berupa terhambatnya kegiatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kegiatan dan potensi bahaya aktivitas bongkar muat kapal mini purse seine, menganalisis tingkat kecelakaan dan peluang risiko yang mungkin dapat terjadi, memberikan rekomendasi/alternatif solusi, serta menentukan tindak pengendalian kecelakaan kerja. Metode survei deskriptif HTA (Hierachy Task Analysis) digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 47 risiko kecelakaan pada aktivitas bongkar muat, kegiatan berisiko ringan 36 (77%), menengah terdapat 5 (11%) kegiatan, 2 (4%) kegiatan berisiko berat, dan 4 (9%) kegiatan berisiko fatal. Risiko kecelakaan kerja terbesar terjadi pada kegiatan bongkar, hal ini disebabkan karena individu yang terlibat cukup banyak (sekitar 20 orang) dan aktivitas yang dilakukan cukup berat.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44076873","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Salah satu tumbuhan berbunga yang hidup di bawah air dan tumbuh subur di perairan laut dangkal dan muara adalah lamun. Ekosistem padang lamun sangat penting karena berperan sebagai pendukung dalam bidang perikanan dan ada kaitannya dengan ekosistem pesisir lainnya seperti terumbu karang dan mangrove. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan lamun antara lain suhu, salinitas, kedalaman, dan arus. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tutupan dan kondisi perairan pada ekosistem lamun di Pulau Tidung Kecil. Metode yang digunakan dalam mengetahui persentase tutupan lamun ini adalah metode transek kuadran yaitu, penarikan garis yang ditarik lurus di atas padang lamun. Kuadran sendiri merupakan bagian bingkai/frame yang mempunyai bentuk segi empat sama sisi yang kemudian ditaruh pada garis tersebut. Berdasarkan hasil penelitian di Pulau Tidung Kecil yang terdapat di 3 stasiun dan 5 plot, menunjukkan rata-rata tutupan lamun secara keseluruhan sebesar 30,4%. dan kondisi kualitas suhu, salinitas, kedalaman, dan arus di sana cukup baik untuk kehidupan lamun.
{"title":"IDENTIFIKASI TUTUPAN DAN KONDISI PERAIRAN PADA EKOSISTEM LAMUN DI PULAU TIDUNG KECIL","authors":"Ratih Nurmasari, Amira Hasna Aulia Putri, Sherly Rosmaida, Uswah Nurkhalifah, Fauzi Ramadhan","doi":"10.24319/jtpk.14.25-32","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.14.25-32","url":null,"abstract":"Salah satu tumbuhan berbunga yang hidup di bawah air dan tumbuh subur di perairan laut dangkal dan muara adalah lamun. Ekosistem padang lamun sangat penting karena berperan sebagai pendukung dalam bidang perikanan dan ada kaitannya dengan ekosistem pesisir lainnya seperti terumbu karang dan mangrove. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan lamun antara lain suhu, salinitas, kedalaman, dan arus. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tutupan dan kondisi perairan pada ekosistem lamun di Pulau Tidung Kecil. Metode yang digunakan dalam mengetahui persentase tutupan lamun ini adalah metode transek kuadran yaitu, penarikan garis yang ditarik lurus di atas padang lamun. Kuadran sendiri merupakan bagian bingkai/frame yang mempunyai bentuk segi empat sama sisi yang kemudian ditaruh pada garis tersebut. Berdasarkan hasil penelitian di Pulau Tidung Kecil yang terdapat di 3 stasiun dan 5 plot, menunjukkan rata-rata tutupan lamun secara keseluruhan sebesar 30,4%. dan kondisi kualitas suhu, salinitas, kedalaman, dan arus di sana cukup baik untuk kehidupan lamun.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44643134","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Roza Yusfiandayani, Mohammad Imron, Wazir Mawardi, M. S. Baskoro, Domu Simbolon, Shidiq Lanang Prasetiyo, M. R. Raihan, Adrul Rahmad, Ravy Nur Azis, Fajriyah Cahyani Wahdati
Perairan Karang Jeruk merupakan kawasan konservasi ekosistem terumbu karang yang terletak di Dukuh Larangan (Desa Munjungagung, Kabupaten Tegal, di Provinsi Jawa Tengah) yang memiliki kekayaan sumber daya perikanan yang baik. Alat tangkap yang banyak terdapat di perairan Karang Jeruk adalah payang gemplo dan mini purse seine. Penggunaan teknologi rumpon portable diharapkan dapat menciptakan daerah penangkapan ikan dan mengantisipasi timbulnya degradasi daerah penangkapan ikan. Tujuan dari kegiatan ini adalah menganalisis persepsi nelayan terhadap penggunaan inovasi rumpon portable di perairan Karang Jeruk, Kabupaten Tegal. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan experimental fishing. Data persepsi nelayan dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner kepada 50 nelayan payang gemplo dan mini purse seine, dengan penentuan responden secara accidental sampling. Seluruh nilai persepsi nelayan terhadap rumpon portable dikelompokkan menjadi 3 kategori, sebagian besar nelayan memiliki persepsi pada tingkat tinggi sebanyak 38 orang (76%), tingkat sedang sebanyak 11 orang (22%), dan tingkat rendah hanya 1 orang (2%). Penggunaan rumpon portable memiliki keunggulan diantaranya: produktivitas tangkapan yang banyak, jenis tangkapan beragam, dan komposisi ikan kategori layak tangkap yang banyak.
{"title":"PERSEPSI NELAYAN TERHADAP RUMPON PORTABLE DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI LARANGAN, KABUPATEN TEGAL","authors":"Roza Yusfiandayani, Mohammad Imron, Wazir Mawardi, M. S. Baskoro, Domu Simbolon, Shidiq Lanang Prasetiyo, M. R. Raihan, Adrul Rahmad, Ravy Nur Azis, Fajriyah Cahyani Wahdati","doi":"10.24319/jtpk.14.13-24","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.14.13-24","url":null,"abstract":"Perairan Karang Jeruk merupakan kawasan konservasi ekosistem terumbu karang yang terletak di Dukuh Larangan (Desa Munjungagung, Kabupaten Tegal, di Provinsi Jawa Tengah) yang memiliki kekayaan sumber daya perikanan yang baik. Alat tangkap yang banyak terdapat di perairan Karang Jeruk adalah payang gemplo dan mini purse seine. Penggunaan teknologi rumpon portable diharapkan dapat menciptakan daerah penangkapan ikan dan mengantisipasi timbulnya degradasi daerah penangkapan ikan. Tujuan dari kegiatan ini adalah menganalisis persepsi nelayan terhadap penggunaan inovasi rumpon portable di perairan Karang Jeruk, Kabupaten Tegal. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan experimental fishing. Data persepsi nelayan dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner kepada 50 nelayan payang gemplo dan mini purse seine, dengan penentuan responden secara accidental sampling. Seluruh nilai persepsi nelayan terhadap rumpon portable dikelompokkan menjadi 3 kategori, sebagian besar nelayan memiliki persepsi pada tingkat tinggi sebanyak 38 orang (76%), tingkat sedang sebanyak 11 orang (22%), dan tingkat rendah hanya 1 orang (2%). Penggunaan rumpon portable memiliki keunggulan diantaranya: produktivitas tangkapan yang banyak, jenis tangkapan beragam, dan komposisi ikan kategori layak tangkap yang banyak.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45186702","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anma Hari Kusuma, Moh. Muhaemin, I. G. Yudha, Siti Hudaidah, Yudha Trinugraha Adiputra
Peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer menimbulkan dampak efek gas rumah kaca dan mengakibatkan pemanasan global. Karbon biru (blue carbon) merupakan kemampuan ekosistem pesisir dan laut dalam menyerap CO2 secara efektif melalui fotosintesis yang disimpan dalam bentuk biomassa dan sedimen. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis simpanan karbon di vegetasi mangrove Desa Sungai Nibung. Penelitian dilakukan dari Juni sampai Agustus 2022. Lokasi penelitian di Desa Sungai Nibung, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Pengukuran karbon mangrove pada tegakan mangrove, nekromassa, dan serasah yang dilakukan dengan metode non-destructive sampling. Hasil penelitian menunjukkan karbon tersimpan pada sedimen lebih besar dibandingkan dengan karbon tersimpan pada tegakan, nekromassa, dan serasah. Karbon tersimpan pada sedimen yang tertinggi berada pada sedimen yang memiliki ukuran liat kasar karena liat kasar dapat menyimpan unsur hara yang tinggi.
{"title":"SIMPANAN KARBON DI VEGETASI MANGROVE DESA SUNGAI NIBUNG, KABUPATEN TULANG BAWANG, PROVINSI LAMPUNG","authors":"Anma Hari Kusuma, Moh. Muhaemin, I. G. Yudha, Siti Hudaidah, Yudha Trinugraha Adiputra","doi":"10.24319/jtpk.14.1-11","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.14.1-11","url":null,"abstract":"Peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer menimbulkan dampak efek gas rumah kaca dan mengakibatkan pemanasan global. Karbon biru (blue carbon) merupakan kemampuan ekosistem pesisir dan laut dalam menyerap CO2 secara efektif melalui fotosintesis yang disimpan dalam bentuk biomassa dan sedimen. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis simpanan karbon di vegetasi mangrove Desa Sungai Nibung. Penelitian dilakukan dari Juni sampai Agustus 2022. Lokasi penelitian di Desa Sungai Nibung, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Pengukuran karbon mangrove pada tegakan mangrove, nekromassa, dan serasah yang dilakukan dengan metode non-destructive sampling. Hasil penelitian menunjukkan karbon tersimpan pada sedimen lebih besar dibandingkan dengan karbon tersimpan pada tegakan, nekromassa, dan serasah. Karbon tersimpan pada sedimen yang tertinggi berada pada sedimen yang memiliki ukuran liat kasar karena liat kasar dapat menyimpan unsur hara yang tinggi.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42287526","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-18DOI: 10.24319/jtpk.13.231-237
Suko Wardono, S. I. T. Alkadrie, Arief Surya Wibowo, Ayuningtyas Sekarputri Reksajaya, Wibowo Wibowo, Gusti Aries
The Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) of Wild Fauna and Flora which has been ratified through Presidential Decree No. 43 of 1978, is the nation's commitment to the conservation of endangered, endemic, and protected fish species. Trading traffic of protected fish species/CITES Appendix in of the Coastal Resources Management Regional Office (LPSPL) Serang working area is quite high, so it is necessary to control the utilization of protected fish species to maintain the sustainability of fish resources. The method of collecting data is through recording and direct interviews with service officers and treasurers of LPSPL Serang, as well as secondary data from service databases on traffic activities for protected fish species/CITES Appendix during Semester I (January-June) year 2022. Based on data collected, 53 domestic recommendation letters have been issued consisting of 30,909.80 kg of shark products, 104.50 kg of ray fins, 1,308 kg of sea cucumbers, and 12,009 pcs of soft coral and anemone; Foreign recommendation letters totaling 1,317 recommendations consisting of 2,335,464.01 kg of shark products and 283 live sharks, 468,387.55 kg of ray products and 21 live rays, 24,121.86 kg of sea cucumbers, and 295,408 pcs of soft coral and anemone; Documents for transport of fish species consisting of 28 documents consisting of 53,595 arowanas and 3,752.79 kg of shark and ray fins in the CITES Appendix; Letters of transport for tentengan fish types consisting of 228 documents of 359 arowanas. Total value of PNBP obtained is Rp 1,312,204,811.
{"title":"PENGATURAN PEMANFAATAN PERDAGANGAN JENIS IKAN DILINDUNGI / APPENDIKS CITES DI WILAYAH KERJA LPSPL SERANG","authors":"Suko Wardono, S. I. T. Alkadrie, Arief Surya Wibowo, Ayuningtyas Sekarputri Reksajaya, Wibowo Wibowo, Gusti Aries","doi":"10.24319/jtpk.13.231-237","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.13.231-237","url":null,"abstract":"The Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) of Wild Fauna and Flora which has been ratified through Presidential Decree No. 43 of 1978, is the nation's commitment to the conservation of endangered, endemic, and protected fish species. Trading traffic of protected fish species/CITES Appendix in of the Coastal Resources Management Regional Office (LPSPL) Serang working area is quite high, so it is necessary to control the utilization of protected fish species to maintain the sustainability of fish resources. The method of collecting data is through recording and direct interviews with service officers and treasurers of LPSPL Serang, as well as secondary data from service databases on traffic activities for protected fish species/CITES Appendix during Semester I (January-June) year 2022. Based on data collected, 53 domestic recommendation letters have been issued consisting of 30,909.80 kg of shark products, 104.50 kg of ray fins, 1,308 kg of sea cucumbers, and 12,009 pcs of soft coral and anemone; Foreign recommendation letters totaling 1,317 recommendations consisting of 2,335,464.01 kg of shark products and 283 live sharks, 468,387.55 kg of ray products and 21 live rays, 24,121.86 kg of sea cucumbers, and 295,408 pcs of soft coral and anemone; Documents for transport of fish species consisting of 28 documents consisting of 53,595 arowanas and 3,752.79 kg of shark and ray fins in the CITES Appendix; Letters of transport for tentengan fish types consisting of 228 documents of 359 arowanas. Total value of PNBP obtained is Rp 1,312,204,811.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46774900","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-03DOI: 10.24319/jtpk.13.221-230
Alwi Alwi, Nur Indah Sari Arbit, Takril Takril, D. Lestari
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan ram kotak terhadap pertumbuhan rumput laut (Caulerpa lentillifera). Penelitian ini dilakukan di Perairan Dato Rangas, Majene. Penelitian ini terdiri atas 4 (empat) titik yakni 3 (tiga) titik menggunakan ram kotak dan 1 (satu) titik tidak menggunakan ram kotak yang dijadikan sebagai kontrol. Jumlah Caulerpa lentillifera yang ditebar pada saat penanaman untuk semua titik sebanyak 500 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan Caulerpa lentillifera selama penelitian tidak mengalami pertumbuhan dikarenakan cuaca ditempat penelitian cukup panas yakni berkisar antara 26,8-38,1°C sehingga kisaran tersebut kurang optimum dan dapat mempengaruhi suhu media budidaya dan mempengaruhi keseluruhan parameter kualitas air media pemeliharaan. Adapun kisaran parameter kualitas air selama penelitian yaitu suhu (26,8-38,1°C), pH (6,9-7,9), salinitas (31-35), nitrat (0,0110 ppm), fosfat (0,0163 ppm), dan amoniak (0,0021ppm).
本研究旨在确定盒铜的使用对海藻生长的影响。这项研究在Majene的Rangas Data Water进行。本研究由4(四)个点、3(三)个使用盒铜的点和1(一)个不使用盒铜(用于控制)的点组成。在对所有点进行归档时展开的Cauerpa透镜的数量为500g。研究结果表明,在研究期间,扁豆藤的生长没有生长,因为研究地点的天气足够热,温度范围在26.8至38.1°C之间,因此这个范围不太理想,可能会影响未来介质的温度,并影响水介质保护的整个质量参数。研究期间的水质参数测量值为温度(26.8-38.1°C)、pH(6.9-7.9)、盐度(31-35)、硝酸盐(0.0110 ppm)、磷酸盐(0.0163 ppm)和氨(0.0021 ppm)。
{"title":"PENGARUH PENGGUNAAN RAM KOTAK TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT (Caulerpa lentillifera)","authors":"Alwi Alwi, Nur Indah Sari Arbit, Takril Takril, D. Lestari","doi":"10.24319/jtpk.13.221-230","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.13.221-230","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan ram kotak terhadap pertumbuhan rumput laut (Caulerpa lentillifera). Penelitian ini dilakukan di Perairan Dato Rangas, Majene. Penelitian ini terdiri atas 4 (empat) titik yakni 3 (tiga) titik menggunakan ram kotak dan 1 (satu) titik tidak menggunakan ram kotak yang dijadikan sebagai kontrol. Jumlah Caulerpa lentillifera yang ditebar pada saat penanaman untuk semua titik sebanyak 500 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan Caulerpa lentillifera selama penelitian tidak mengalami pertumbuhan dikarenakan cuaca ditempat penelitian cukup panas yakni berkisar antara 26,8-38,1°C sehingga kisaran tersebut kurang optimum dan dapat mempengaruhi suhu media budidaya dan mempengaruhi keseluruhan parameter kualitas air media pemeliharaan. Adapun kisaran parameter kualitas air selama penelitian yaitu suhu (26,8-38,1°C), pH (6,9-7,9), salinitas (31-35), nitrat (0,0110 ppm), fosfat (0,0163 ppm), dan amoniak (0,0021ppm).","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47316435","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-20DOI: 10.24319/jtpk.13.209-220
D. M. Wildan, Lia Sutiani, Ridwan Affandi
Mikroplastik yang mencemari perairan dapat terakumulasi dan menyumbat saluran pencernaan ikan. Mikroplastik ini belum diketahui secara pasti mampu dicerna ikan atau tidak sehingga diperlukan penelitian terkait hal tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan cairan digestif pada ikan dalam mencerna mikroplastik secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga April 2021 di Laboratorium Fisiologi Hewan Air dan Produktivitas Lingkungan (ProLing). Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan (uji prelim) dan penelitian inti (uji inti). Parameter yang diamati terdiri dari keragaan cairan digestif (suhu, pH, dan turbiditas) dan kondisi mikroplastik (ukuran, warna, dan bentuk). Hasil pengukuran pada setiap parameter keragaan cairan digestif (enzim) ikan lele (karnivor) dan ikan nila (omnivor) menunjukkan bahwa terjadi perubahan nilai yang tidak signifikan pada masing-masing perlakuan. Pengamatan kondisi mikroplastik setelah dilakukan pengujian juga menunjukkan tidak ada perubahan pada mikroplastik. Hal ini membuktikan bahwa secara in vitro cairan digestif ikan tidak mampu mencerna mikroplastik.
{"title":"KAJIAN KEMAMPUAN IKAN TAWAR MENCERNA MIKROPLASTIK SECARA IN VITRO","authors":"D. M. Wildan, Lia Sutiani, Ridwan Affandi","doi":"10.24319/jtpk.13.209-220","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.13.209-220","url":null,"abstract":"Mikroplastik yang mencemari perairan dapat terakumulasi dan menyumbat saluran pencernaan ikan. Mikroplastik ini belum diketahui secara pasti mampu dicerna ikan atau tidak sehingga diperlukan penelitian terkait hal tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan cairan digestif pada ikan dalam mencerna mikroplastik secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga April 2021 di Laboratorium Fisiologi Hewan Air dan Produktivitas Lingkungan (ProLing). Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan (uji prelim) dan penelitian inti (uji inti). Parameter yang diamati terdiri dari keragaan cairan digestif (suhu, pH, dan turbiditas) dan kondisi mikroplastik (ukuran, warna, dan bentuk). Hasil pengukuran pada setiap parameter keragaan cairan digestif (enzim) ikan lele (karnivor) dan ikan nila (omnivor) menunjukkan bahwa terjadi perubahan nilai yang tidak signifikan pada masing-masing perlakuan. Pengamatan kondisi mikroplastik setelah dilakukan pengujian juga menunjukkan tidak ada perubahan pada mikroplastik. Hal ini membuktikan bahwa secara in vitro cairan digestif ikan tidak mampu mencerna mikroplastik.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43321072","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}