Pub Date : 2023-03-02DOI: 10.33512/jpk.v12i2.17589
Heru Kurniawan Alamsyah
{"title":"PROSPEK KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP KOTA TEGAL PADA DIMENSI SOSIAL BUDAYA DAN TEKNOLOGI","authors":"Heru Kurniawan Alamsyah","doi":"10.33512/jpk.v12i2.17589","DOIUrl":"https://doi.org/10.33512/jpk.v12i2.17589","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75783097","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-20DOI: 10.24319/jtpk.13.195-207
Heppy Septiawan, Bayu Primasari
Ikan hiu adalah jenis ikan bertulang rawan (Elasmobranchii) yang berperan sebagai predator puncak dalam rantai makanan dan juga memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di lautan. Saat ini, keberadaan hiu terancam punah akibat aktivitas penangkapan berlebih yang disebabkan meningkatnya permintaan komoditas sirip di pasar internasional. Salah satu basis pendaratan hasil tangkapan hiu di Indonesia terletak di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Tekanan terhadap populasi hiu di kawasan ini tidak hanya berasal dari peningkatan usaha tangkapan, namun juga dari kondisi perairan dan habitat yang terus mengalami degradasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja pengelolaan perikanan hiu di PPP Tegalsari dengan pendekatan Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) serta menyusun rekomendasi untuk tindakan pengelolaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pengelolaan perikanan hiu di PPP Tegalsari berada pada kondisi baik dengan nilai rata-rata keseluruhan domain sebesar 73,39. Tindakan pengelolaan diprioritaskan pada domain ekonomi dan sumber daya ikan yaitu diversifikasi usaha dan kemudahan penyediaan akses permodalan bagi rumah tangga perikanan, membuat regulasi pembatasan upaya penangkapan dan ukuran minimal ikan hiu yang boleh ditangkap; serta peningkatan pengawasan terkait selektivitas alat tangkap dan metode penangkapan.
鲨鱼是一种海带鱼,它在食物链中扮演顶级掠食者的角色,在维持海洋生态系统平衡方面也发挥着重要作用。由于国际市场对鱼翅商品需求的增加,鲨鱼的生存正受到过度捕捞的威胁。印度尼西亚捕鲨基地之一位于爪哇岛中部的特加萨里渔港(PPP)。该地区对鲨鱼种群的压力不仅来自捕鱼业的增加,也来自持续退化的水域和栖息地条件。本研究旨在分析Tegalsari PPP的鲨鱼渔业管理工作表现,并采用Ecosystem Approach to fisheres Management (EAFM)的方法,并为管理行动提出建议。研究结果表明,Tegalsari PPP的鲨鱼渔业管理表现良好,其总体域平均为73.39。管理措施优先考虑的是经济领域和鱼类资源的多样化,以及为渔业家庭提供资金资金的便利,对渔业渔业限制和可捕获鲨鱼的最低规模进行监管;以及选择性捕捉和逮捕方法的提高。
{"title":"PENGELOLAAN PERIKANAN HIU DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TEGALSARI TEGAL","authors":"Heppy Septiawan, Bayu Primasari","doi":"10.24319/jtpk.13.195-207","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.13.195-207","url":null,"abstract":"Ikan hiu adalah jenis ikan bertulang rawan (Elasmobranchii) yang berperan sebagai predator puncak dalam rantai makanan dan juga memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di lautan. Saat ini, keberadaan hiu terancam punah akibat aktivitas penangkapan berlebih yang disebabkan meningkatnya permintaan komoditas sirip di pasar internasional. Salah satu basis pendaratan hasil tangkapan hiu di Indonesia terletak di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Tekanan terhadap populasi hiu di kawasan ini tidak hanya berasal dari peningkatan usaha tangkapan, namun juga dari kondisi perairan dan habitat yang terus mengalami degradasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja pengelolaan perikanan hiu di PPP Tegalsari dengan pendekatan Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) serta menyusun rekomendasi untuk tindakan pengelolaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pengelolaan perikanan hiu di PPP Tegalsari berada pada kondisi baik dengan nilai rata-rata keseluruhan domain sebesar 73,39. Tindakan pengelolaan diprioritaskan pada domain ekonomi dan sumber daya ikan yaitu diversifikasi usaha dan kemudahan penyediaan akses permodalan bagi rumah tangga perikanan, membuat regulasi pembatasan upaya penangkapan dan ukuran minimal ikan hiu yang boleh ditangkap; serta peningkatan pengawasan terkait selektivitas alat tangkap dan metode penangkapan.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47492433","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-12DOI: 10.24319/jtpk.13.187-194
I. G. Yudha, Rachmad Caesario, Annas Rizki
Tongkol abu-abu (Thunnus tonggol) merupakan salah satu ikan ekonomis yang telah diatur di Indonesia dan juga ditangkap di perairan Teluk Semangka, Lampung. Agar dapat dikelola dengan baik, diperlukan data ilmiah terkait pemanfaatannya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dinamika populasi dan pemanfaatan sumber daya ikan tongkol abu-abu di perairan Teluk Semangka, melalui pengkajian pola pertumbuhan, parameter pertumbuhan, faktor kondisi, tingkat pemanfaatan, dan rasio potensi pemijahan (SPR). Data diperoleh berdasarkan distribusi panjang total (TL) dari 515 sampel tongkol abu-abu yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Kota Agung selama Maret-April 2022. Data dianalisis menggunakan software FISAT II ver 1.2.2 dan web.barefootecologist.com.au. Hasil penelitian menunjukkan tongkol abu-abu memiliki pertumbuhan alometrik negatif (b=2.230), faktor kondisi mendekati angka 1,0, panjang asimtotik (L∞) 813,33 mm, laju eksploitasi (E) 0,84 tahun-1, dan rasio potensi pemijahan (LB-SPR) sebesar 13%. Kondisi inilah yang menyebabkan tongkol abu-abu di Teluk Semangka mengalami overfishing dan eksploitasinya dikhawatirkan tidak berkelanjutan, sehingga perlu dikelola dengan baik.
灰色的金枪鱼(Thunnus tonggol)是印尼引进的经济鱼类之一,也在楠榜的西瓜湾水域捕获。要得到适当的管理,需要与使用相关的科学数据。这项研究的目的是通过对西瓜湾水域中灰色鲭鱼的生长模式、生长参数、条件因素、利用率和潜在产卵率(SPR)进行分析。2022年3月- 4月至4月22日,大田渔港沉积的515只灰色铜鲭鱼样本通过515个样本获得数据。数据是通过FISAT软件II ver 2.2和web.barefootecologist.com.au进行分析的。研究结果表明果穗灰色有负面alometrik增长(b = 2.230),因式分解条件接近1.0 L,长asimtotik(∞)数字813.33毫米,剥削的速度(E) 0.84 tahun-1,产卵的潜力(LB-SPR)的比例高达13%。这种情况导致西瓜湾的灰色穗被过度捕捞,剥削是不可持续的,因此需要妥善管理。
{"title":"DINAMIKA POPULASI DAN STATUS PEMANFAATAN TONGKOL ABU-ABU Thunnus tonggol DI PERAIRAN TELUK SEMANGKA","authors":"I. G. Yudha, Rachmad Caesario, Annas Rizki","doi":"10.24319/jtpk.13.187-194","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.13.187-194","url":null,"abstract":"Tongkol abu-abu (Thunnus tonggol) merupakan salah satu ikan ekonomis yang telah diatur di Indonesia dan juga ditangkap di perairan Teluk Semangka, Lampung. Agar dapat dikelola dengan baik, diperlukan data ilmiah terkait pemanfaatannya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dinamika populasi dan pemanfaatan sumber daya ikan tongkol abu-abu di perairan Teluk Semangka, melalui pengkajian pola pertumbuhan, parameter pertumbuhan, faktor kondisi, tingkat pemanfaatan, dan rasio potensi pemijahan (SPR). Data diperoleh berdasarkan distribusi panjang total (TL) dari 515 sampel tongkol abu-abu yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Kota Agung selama Maret-April 2022. Data dianalisis menggunakan software FISAT II ver 1.2.2 dan web.barefootecologist.com.au. Hasil penelitian menunjukkan tongkol abu-abu memiliki pertumbuhan alometrik negatif (b=2.230), faktor kondisi mendekati angka 1,0, panjang asimtotik (L∞) 813,33 mm, laju eksploitasi (E) 0,84 tahun-1, dan rasio potensi pemijahan (LB-SPR) sebesar 13%. Kondisi inilah yang menyebabkan tongkol abu-abu di Teluk Semangka mengalami overfishing dan eksploitasinya dikhawatirkan tidak berkelanjutan, sehingga perlu dikelola dengan baik.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48763895","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-07DOI: 10.24319/jtpk.13.175-186
M. Farhan, H. Manik, Totok Hestirianoto
Informasi mengenai densitas ikan masih kurang akurat, dikarenakan data yang diperoleh tidak dilakukan pengukuran langsung pada kondisi nyata di perairan. Untuk mengatasi masalah ini, digunakan teknologi hidroakustik berupa echosounder yaitu Single Beam Echosounder (SBES) SIMRAD EK 15 dengan frekuensi 200 kHz. Penelitian ini bertujuan mengkaji dan menginterpretasi hasil pengukuran target strength dan acoustic fish density perairan Pulau Tidung Kepulauan Seribu sehingga diperoleh visualisasi densitas ikan dan mengetahui hubungan target strength, densitas ikan, suhu, dan salinitas. Pengolahan data menggunakan perangkat Sonar 5-Pro, Matlab 2016, dan Minitab 16. Nilai TS di perairan Pulau Tidung yaitu -59,4 dB sampai dengan -34,6 dB. Nilai densitas ikan tertinggi terdapat pada stasiun 3 di kedalaman 12-21 m sebesar 778,1 ind/m3 sedangkan densitas ikan terendah terdapat pada stasiun 6 di kedalaman 2-11 m sebesar 0,3 ind/m3. Suhu dan salinitas memiliki nilai yang bervariasi dengan kisaran nilai 29,6°C sampai 31,2°C dan 32,2 PSU sampai 33,3 PSU. Hasil analisis PCA nilai TS dan densitas ikan memiliki hubungan yang lebih kuat dengan suhu dibandingkan salinitas.
关于鱼类密度的信息仍然不准确,因为所获得的数据不是在水中的真实条件下直接测量的。为了克服这个问题,我们使用了频率为200kHz的称为单波束回声测深仪(SBES)SIMRAD EK 15的回声食管水声技术。本研究的目的是研究和解释该岛水域(包括数千个岛屿)的目标强度和声学鱼类密度的测量结果,以便获得鱼类密度的可视化,并建立目标强度、鱼类密度、温度和盐度之间的关系。使用Sonar 5-Pro、Matlab 2016和Minitab 16进行数据处理。底岛水中的TS值为-59.4dB至-34.6dB。鱼类密度最高的是3号站,深度为12-21 m 778.1 ind/m3,而鱼类密度最低的是6号站,高度为2-11 m 0.3 ind/m3。温度和盐度的值范围为29.6°C至31.2°C,32.2 PSU至33.3 PSU。TS值和鱼类密度的PCA分析结果与温度的关系比与盐度的关系更强。
{"title":"PENGUKURAN NILAI TARGET STRENGTH DAN ACOUSTIC FISH DENSITY DI PERAIRAN PULAU TIDUNG, KEPULAUAN SERIBU","authors":"M. Farhan, H. Manik, Totok Hestirianoto","doi":"10.24319/jtpk.13.175-186","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.13.175-186","url":null,"abstract":"Informasi mengenai densitas ikan masih kurang akurat, dikarenakan data yang diperoleh tidak dilakukan pengukuran langsung pada kondisi nyata di perairan. Untuk mengatasi masalah ini, digunakan teknologi hidroakustik berupa echosounder yaitu Single Beam Echosounder (SBES) SIMRAD EK 15 dengan frekuensi 200 kHz. Penelitian ini bertujuan mengkaji dan menginterpretasi hasil pengukuran target strength dan acoustic fish density perairan Pulau Tidung Kepulauan Seribu sehingga diperoleh visualisasi densitas ikan dan mengetahui hubungan target strength, densitas ikan, suhu, dan salinitas. Pengolahan data menggunakan perangkat Sonar 5-Pro, Matlab 2016, dan Minitab 16. Nilai TS di perairan Pulau Tidung yaitu -59,4 dB sampai dengan -34,6 dB. Nilai densitas ikan tertinggi terdapat pada stasiun 3 di kedalaman 12-21 m sebesar 778,1 ind/m3 sedangkan densitas ikan terendah terdapat pada stasiun 6 di kedalaman 2-11 m sebesar 0,3 ind/m3. Suhu dan salinitas memiliki nilai yang bervariasi dengan kisaran nilai 29,6°C sampai 31,2°C dan 32,2 PSU sampai 33,3 PSU. Hasil analisis PCA nilai TS dan densitas ikan memiliki hubungan yang lebih kuat dengan suhu dibandingkan salinitas.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41847385","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-27DOI: 10.24319/jtpk.13.163-173
Harry Santoso, Gondo Puspito, R. I. Wahju, Z. Zulkarnain
Lampu atraktor adalah salah satu alat bantu penangkapan ikan untuk memikat ikan ke area penangkapan (catchable area). Berbagai jenis lampu dapat dipakai sebagai lampu atraktor seperti lampu petromaks, bohlam, lampu merkuri, TL (tubular lamps), dan LED (light emitting diodes). Efisiensi konsumsi energi, efektivitas penangkapan ikan, dan kemudahan penggunaan menjadi pertimbangan nelayan dalam memilih lampu atraktor. Penelitian sebelumnya mengenai HPL (high power LED) sebagai lampu atraktor pada perikanan bagan berhasil menangkap 97,363 kg ikan (3,6 kali lebih banyak daripada nelayan yang menggunakan lampu TL). Penelitian ini kemudian diulang di perairan yang berbeda dan menangkap 433 kg ikan (1,9 kali lebih banyak). Namun demikian, lampu atraktor tidak mudah digunakan karena konstruksinya tidak kompak dan pengaturan area proyeksi cahaya dioperasikan secara manual. Penelitian bertujuan untuk mengembangkan lampu atraktor penelitian sebelumnya agar dapat digunakan oleh nelayan dalam melakukan aktivitas penangkapan ikan sehari-hari. Hasilnya, lampu atraktor pengembangan dilengkapi dengan kawat gantung dan servo motor yang dikendalikan oleh microcontroller untuk mengatur luas area proyeksi cahaya, agar mudah digunakan. Uji lapang dilakukan pada bulan Juni-Juli 2022 di perairan Sangrawayang, Jawa Barat. Survei yang dilakukan menunjukkan bahwa para nelayan mengkonfirmasi lampu atraktor pengembangan lebih mudah digunakan dibandingkan dengan lampu atraktor penelitian sebelumnya. Chi-square goodness of fit test survei menunjukkan nilai hitung X2 (8,533) yang lebih besar dari c2 (3,841) pada selang kepercayaan 95%. Selanjutnya, lampu atraktor pengembangan berhasil menangkap ikan 3,25 kali lebih banyak dibandingkan dengan lampu atraktor milik nelayan.
{"title":"PENGEMBANGAN DESAIN DAN KONSTRUKSI LAMPU ATRAKTOR PADA BAGAN","authors":"Harry Santoso, Gondo Puspito, R. I. Wahju, Z. Zulkarnain","doi":"10.24319/jtpk.13.163-173","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.13.163-173","url":null,"abstract":"Lampu atraktor adalah salah satu alat bantu penangkapan ikan untuk memikat ikan ke area penangkapan (catchable area). Berbagai jenis lampu dapat dipakai sebagai lampu atraktor seperti lampu petromaks, bohlam, lampu merkuri, TL (tubular lamps), dan LED (light emitting diodes). Efisiensi konsumsi energi, efektivitas penangkapan ikan, dan kemudahan penggunaan menjadi pertimbangan nelayan dalam memilih lampu atraktor. Penelitian sebelumnya mengenai HPL (high power LED) sebagai lampu atraktor pada perikanan bagan berhasil menangkap 97,363 kg ikan (3,6 kali lebih banyak daripada nelayan yang menggunakan lampu TL). Penelitian ini kemudian diulang di perairan yang berbeda dan menangkap 433 kg ikan (1,9 kali lebih banyak). Namun demikian, lampu atraktor tidak mudah digunakan karena konstruksinya tidak kompak dan pengaturan area proyeksi cahaya dioperasikan secara manual. Penelitian bertujuan untuk mengembangkan lampu atraktor penelitian sebelumnya agar dapat digunakan oleh nelayan dalam melakukan aktivitas penangkapan ikan sehari-hari. Hasilnya, lampu atraktor pengembangan dilengkapi dengan kawat gantung dan servo motor yang dikendalikan oleh microcontroller untuk mengatur luas area proyeksi cahaya, agar mudah digunakan. Uji lapang dilakukan pada bulan Juni-Juli 2022 di perairan Sangrawayang, Jawa Barat. Survei yang dilakukan menunjukkan bahwa para nelayan mengkonfirmasi lampu atraktor pengembangan lebih mudah digunakan dibandingkan dengan lampu atraktor penelitian sebelumnya. Chi-square goodness of fit test survei menunjukkan nilai hitung X2 (8,533) yang lebih besar dari c2 (3,841) pada selang kepercayaan 95%. Selanjutnya, lampu atraktor pengembangan berhasil menangkap ikan 3,25 kali lebih banyak dibandingkan dengan lampu atraktor milik nelayan.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49665218","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-23DOI: 10.24319/jtpk.13.145-162
Bisman Nababan, Afriandika D. Nirmawan, James P. Panjaitan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabilitas Suhu Permukaan Laut (SPL) dan konsentrasi klorofil-a (Chl-a) di perairan Palabuhanratu dan sekitarnya. Penelitian ini menggunakan gabungan data citra satelit NOAA-AVHRR dan MODIS untuk SPL, SeaWiFS dan MODIS untuk Chl-a, data angin permukaan bulanan dari European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF). Data pendukung berupa indeks El Nino Southern Oscillation (ENSO) dan indeks dipole mode (DMI) bulanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SPL di daerah penelitian selama 21 tahun (1997-2018) berada pada kisaran 23,14-33,45°C dimana SPL tertinggi terjadi saat akhir Musim Peralihan-1 (Mei), sementara nilai paling rendah ditemui pada saat awal Musim Peralihan-2 (September). Konsentrasi klorofil-a selama 21 tahun berkisar 0,063-13,363 mg/m3 dimana nilai Chl-a paling tinggi terjadi saat awal Musim Peralihan-2 (September), sementara nilai yang paing redah ditemui pada saat akhir Musim Peralihan-1 (Mei). Saat ENSO dan IOD positif terjadi bersamaan menyebabkan kecepatan angin Tengara meningkat sehinga mengakibatkan peningkatan intensitas upwelling di Perairan Palabuhanratu dan sekitarnya yang mengakibatkan nilai SPL yang lebih rendah dan konsentrasi Chl-a yang lebih tinggi dari biasanya. Variabilitas nilai SPL dan Chl-a dipengaruhi oleh pola angin musiman, intensitas radiasi matahari, fenomena anomali iklim ENSO, dan Indian Ocean Dipole Mode (IODM). Tingginya konsentrasi klorofil-a pada sekitar bulan Agustus-Oktober bersamaan dengan rendahnya SPL pada bulan yang sama diduga akibat terjadinya fenomena upwelling.
{"title":"VARIABILITAS SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KONSENTRASI KLOROFIL-A DI PERAIRAN PALABUHANRATU DAN SEKITARNYA","authors":"Bisman Nababan, Afriandika D. Nirmawan, James P. Panjaitan","doi":"10.24319/jtpk.13.145-162","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.13.145-162","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabilitas Suhu Permukaan Laut (SPL) dan konsentrasi klorofil-a (Chl-a) di perairan Palabuhanratu dan sekitarnya. Penelitian ini menggunakan gabungan data citra satelit NOAA-AVHRR dan MODIS untuk SPL, SeaWiFS dan MODIS untuk Chl-a, data angin permukaan bulanan dari European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF). Data pendukung berupa indeks El Nino Southern Oscillation (ENSO) dan indeks dipole mode (DMI) bulanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SPL di daerah penelitian selama 21 tahun (1997-2018) berada pada kisaran 23,14-33,45°C dimana SPL tertinggi terjadi saat akhir Musim Peralihan-1 (Mei), sementara nilai paling rendah ditemui pada saat awal Musim Peralihan-2 (September). Konsentrasi klorofil-a selama 21 tahun berkisar 0,063-13,363 mg/m3 dimana nilai Chl-a paling tinggi terjadi saat awal Musim Peralihan-2 (September), sementara nilai yang paing redah ditemui pada saat akhir Musim Peralihan-1 (Mei). Saat ENSO dan IOD positif terjadi bersamaan menyebabkan kecepatan angin Tengara meningkat sehinga mengakibatkan peningkatan intensitas upwelling di Perairan Palabuhanratu dan sekitarnya yang mengakibatkan nilai SPL yang lebih rendah dan konsentrasi Chl-a yang lebih tinggi dari biasanya. Variabilitas nilai SPL dan Chl-a dipengaruhi oleh pola angin musiman, intensitas radiasi matahari, fenomena anomali iklim ENSO, dan Indian Ocean Dipole Mode (IODM). Tingginya konsentrasi klorofil-a pada sekitar bulan Agustus-Oktober bersamaan dengan rendahnya SPL pada bulan yang sama diduga akibat terjadinya fenomena upwelling.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47823788","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-10DOI: 10.24319/jtpk.13.121-143
Namira Septiani, Mohammad Imron, Fis Purwangka
Tingginya produksi ikan tuna di PPS Nizam Zachman Jakarta menyebabkan lama waktu bekerja dan beban kerja meningkat pada aktivitas bongkarnya. Aktivitas bongkar ikan tuna dilakukan secara manual dan melibatkan lebih dari 10 orang pekerja. Rata-rata pekerja bongkar ikan tuna dalam sehari mengalami satu kali kecelakaan kerja dan memiliki keluhan rasa sakit di bagian tubuh akibat sikap kerja (postur kerja) yang tidak ergonomis. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi postur kerja pada aktivitas bongkar ikan tuna dan risiko yang mungkin ditimbulkan serta mengidentifikasi keluhan-keluhan rasa sakit yang muncul akibat aktivitas bongkar ikan tuna di PPS Nizam Zachman Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan kuesioner Nordic Body Map. Hasil penelitian berdasarkan penilaian menggunakan metode REBA pada delapan tahapan aktivitas bongkar ikan tuna diperoleh level risiko tinggi sebesar 62,5%, yaitu tahapan dimana terdapat postur janggal dengan mengangkat beban berat. Adapun mayoritas dari 85 pekerja bongkar ikan tuna mengalami tingkat keluhan pertama dibagian punggung sebesar 94% dan pinggang sebesar 85%, hal tersebut merupakan bentuk cidera pada sistem muskuloskeletal yang diakibatkan oleh postur janggal. Rekomendasi postur kerja yang bisa diberikan untuk mengurangi risiko cedera dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja yaitu menggunakan teknik mengangkat barang secara diagonal (diagonal lift).
{"title":"POSTUR KERJA PADA AKTIVITAS BONGKAR IKAN TUNA DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA","authors":"Namira Septiani, Mohammad Imron, Fis Purwangka","doi":"10.24319/jtpk.13.121-143","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.13.121-143","url":null,"abstract":"Tingginya produksi ikan tuna di PPS Nizam Zachman Jakarta menyebabkan lama waktu bekerja dan beban kerja meningkat pada aktivitas bongkarnya. Aktivitas bongkar ikan tuna dilakukan secara manual dan melibatkan lebih dari 10 orang pekerja. Rata-rata pekerja bongkar ikan tuna dalam sehari mengalami satu kali kecelakaan kerja dan memiliki keluhan rasa sakit di bagian tubuh akibat sikap kerja (postur kerja) yang tidak ergonomis. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi postur kerja pada aktivitas bongkar ikan tuna dan risiko yang mungkin ditimbulkan serta mengidentifikasi keluhan-keluhan rasa sakit yang muncul akibat aktivitas bongkar ikan tuna di PPS Nizam Zachman Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan kuesioner Nordic Body Map. Hasil penelitian berdasarkan penilaian menggunakan metode REBA pada delapan tahapan aktivitas bongkar ikan tuna diperoleh level risiko tinggi sebesar 62,5%, yaitu tahapan dimana terdapat postur janggal dengan mengangkat beban berat. Adapun mayoritas dari 85 pekerja bongkar ikan tuna mengalami tingkat keluhan pertama dibagian punggung sebesar 94% dan pinggang sebesar 85%, hal tersebut merupakan bentuk cidera pada sistem muskuloskeletal yang diakibatkan oleh postur janggal. Rekomendasi postur kerja yang bisa diberikan untuk mengurangi risiko cedera dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja yaitu menggunakan teknik mengangkat barang secara diagonal (diagonal lift).","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44787465","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-27DOI: 10.24319/jtpk.13.111-119
Kumala Sari Ode Murhum, Yopi Novita, Mohammad Imron, Didin Komarudin
Berdasarkan data laporan kecelakaan kapal, sepanjang tahun 2016-2020 telah dilaporkan kasus kecelakaan kapal sebanyak 65 kasus, Berdasarkan laporan tersebut, jenis kapal yang mengalami kecelakaan didominasi kapal nelayan ukuran dibawah 5 GT dengan kasus kapal terbalik. Terjadinya kapal terbalik salah satunya disebabkan oleh stabilitas kapal yang buruk atau dimensi utama kapal yang tidak sesuai dengan peruntukkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dimensi utama dan menganalisis stabilitas kapal pancing tonda yang digunakan oleh nelayan di Wangi-Wangi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapal pancing tonda di Wangi-Wangi memiliki nilai rasio dimensi utama L/B sebagian besar (90,37%) telah sesuai dengan nilai acuan, nilai rasio B/D seluruhnya (100%) telah sesuai dengan kisaran nilai acuan, dan nilai rasio L/D hanya sebagian kecil (21,39%) berada dalam nilai kisaran acuan. Kapal pancing tonda di Wangi-Wangi memiliki nilai lengan stabilitas (GZ) yang positif sehingga memiliki kemampuan untuk kembali ke posisi semula (stabil) setelah mengalami kemiringan. Nilai GZ kapal berbanding lurus dengan ukuran dan kondisi muatan kapal, dimana semakin besar ukuran dan kondisi muatan kapal, semakin besar pula nilai GZ kapal.
{"title":"DIMENSI UTAMA DAN STABILITAS KAPAL PANCING TONDA DI WANGI-WANGI KABUPATEN WAKATOBI","authors":"Kumala Sari Ode Murhum, Yopi Novita, Mohammad Imron, Didin Komarudin","doi":"10.24319/jtpk.13.111-119","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.13.111-119","url":null,"abstract":"Berdasarkan data laporan kecelakaan kapal, sepanjang tahun 2016-2020 telah dilaporkan kasus kecelakaan kapal sebanyak 65 kasus, Berdasarkan laporan tersebut, jenis kapal yang mengalami kecelakaan didominasi kapal nelayan ukuran dibawah 5 GT dengan kasus kapal terbalik. Terjadinya kapal terbalik salah satunya disebabkan oleh stabilitas kapal yang buruk atau dimensi utama kapal yang tidak sesuai dengan peruntukkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dimensi utama dan menganalisis stabilitas kapal pancing tonda yang digunakan oleh nelayan di Wangi-Wangi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapal pancing tonda di Wangi-Wangi memiliki nilai rasio dimensi utama L/B sebagian besar (90,37%) telah sesuai dengan nilai acuan, nilai rasio B/D seluruhnya (100%) telah sesuai dengan kisaran nilai acuan, dan nilai rasio L/D hanya sebagian kecil (21,39%) berada dalam nilai kisaran acuan. Kapal pancing tonda di Wangi-Wangi memiliki nilai lengan stabilitas (GZ) yang positif sehingga memiliki kemampuan untuk kembali ke posisi semula (stabil) setelah mengalami kemiringan. Nilai GZ kapal berbanding lurus dengan ukuran dan kondisi muatan kapal, dimana semakin besar ukuran dan kondisi muatan kapal, semakin besar pula nilai GZ kapal.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43933978","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-21DOI: 10.24319/jtpk.13.103-110
Amanda Chairunnisa, Ekayanti Puspita Cahyani, Viantika Maulida, Della Ayu Lestari, Taufik Ahmad
Indonesia merupakan sebuah negara maritim yang dianugerahi keanekaragaman dan kekayaan alam yang beragam dan indah, sehingga Indonesia dijuluki sebagai marine mega biodiversity. Terumbu karang sebagai salah satu dari keanekaragaman hayati yang berada di perairan Indonesia merupakan salah satu ekosistem pesisir yang mempunyai peran penting dalam sektor perikanan dan kelautan. Pulau Matahora merupakan salah satu pulau yang terletak pada bagian Timur Pulau Wanci, Kecamatan Wangi-wangi selatan, Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis habitat dan perubahan luasan terumbu karang menggunakan algoritma Lyzenga dan unsupervised classification untuk memetakan dan mengidentifikasi objek perairan laut dangkal di pulau matahora, kabupaten Wakatobi dengan memanfaatkan pengindraan jarak jauh dalam rentang waktu yaitu Tahun 2015, 2018, hingga Tahun 2021. Nilai hasil uji akurasi yang diperoleh dari ketiga tahun tersebut berada diantara 90-99%. Berdasarkan nilai akurasi tersebut maka dapat dikategorikan sebagai almost perfect agreement pada kesesuaian akurasi kappa. Hasil identifikasi yang dilakukan menggunakan algoritma Lyzenga dan unsupervised classification pada Pulau Matahora, Kabupaten Wakatobi diperoleh 5 kelas yaitu laut dalam, terumbu karang hidup, karang mati, lamun, dan pasir.
{"title":"ANALISIS PERUBAHAN LUASAN TERUMBU KARANG MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 DI PULAU MATAHORA, WAKATOBI","authors":"Amanda Chairunnisa, Ekayanti Puspita Cahyani, Viantika Maulida, Della Ayu Lestari, Taufik Ahmad","doi":"10.24319/jtpk.13.103-110","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.13.103-110","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan sebuah negara maritim yang dianugerahi keanekaragaman dan kekayaan alam yang beragam dan indah, sehingga Indonesia dijuluki sebagai marine mega biodiversity. Terumbu karang sebagai salah satu dari keanekaragaman hayati yang berada di perairan Indonesia merupakan salah satu ekosistem pesisir yang mempunyai peran penting dalam sektor perikanan dan kelautan. Pulau Matahora merupakan salah satu pulau yang terletak pada bagian Timur Pulau Wanci, Kecamatan Wangi-wangi selatan, Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis habitat dan perubahan luasan terumbu karang menggunakan algoritma Lyzenga dan unsupervised classification untuk memetakan dan mengidentifikasi objek perairan laut dangkal di pulau matahora, kabupaten Wakatobi dengan memanfaatkan pengindraan jarak jauh dalam rentang waktu yaitu Tahun 2015, 2018, hingga Tahun 2021. Nilai hasil uji akurasi yang diperoleh dari ketiga tahun tersebut berada diantara 90-99%. Berdasarkan nilai akurasi tersebut maka dapat dikategorikan sebagai almost perfect agreement pada kesesuaian akurasi kappa. Hasil identifikasi yang dilakukan menggunakan algoritma Lyzenga dan unsupervised classification pada Pulau Matahora, Kabupaten Wakatobi diperoleh 5 kelas yaitu laut dalam, terumbu karang hidup, karang mati, lamun, dan pasir.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43138133","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jodi Hans Sitorus, Aulia Try Atmojo, S. Bachri, Hardian Sy. Prayitno, Imam Komarita
Pada Tahun 2021 Dinas Kelautan Provinsi (DKP) Lampung hanya mencatat data volume dan produksi ikan pada unit pelaksana tugas Kota Agung saja. Hal ini akan mempersulit nelayan diluar unit pelaksana tugas Kota Agung dalam menentukan lokasi penangkapan dan akan mempersulit peneliti untuk mengetahui potensi seluruh wilayah perairan. Tujuan penelitian adalah mendapatkan nilai distribusi suhu permukaan laut (SPL) dan klorofil-a, hasil zona potensi penangkapan ikan, serta menganalisis peraturan yang berkaitan dengan penangkapan ikan di perairan lampung. Penentuan lokasi berpotensi ikan pelagis dibuat berdasarkan parameter SPL, klorofil-a, dan boat detection. Data tersebut didapat dengan memanfaatkan citra satelit AQUA-MODIS dan SNPP-VIIRS Level 3. Metode yang digunakan adalah Interpolasi Invers Distance Weighting (IDW) dan Kernel Density Estimation (KDE). Di bulan Maret-April 2022, wilayah berpotensi tinggi ikan pelagis dengan SPL 27-28°C dan klorofil-a 1,1-1,9 mg/m³ berada di perairan Kabupaten Tanggamus, Lampung Selatan, Lampung Timur, dan Kota Bandar Lampung. Sedangkan pada wilayah perairan Kabupaten Lampung Barat memiliki potensi yang rendah dengan SPL 29-30°C dan klorofil-a 2,2-3,1 mg/m³. Hasil wawancara dengan nelayan dan DKP Provinsi Lampung didapatkan informasi bahwa masih terdapat pelanggaran penerapan RZWP3K pada Jumlah Tangkapan di Bolehkan (JTB) yang dilakukan nelayan, dengan jumlah tangkapan melebihi JTB (5-10 ton perhari). Penerapan Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) pada nelayan kecil 5-15 GT dan Surat Izin Usaha Penangkapan (SIUP) perlu ditegaskan lagi, khususnya pada wilayah yang berpotensi.
{"title":"ANALISIS ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN BERDASARKAN SPL, KLOROFIL-A, DAN BOAT DETECTION SERTA MENGKAJI RZWP3K PROVINSI LAMPUNG","authors":"Jodi Hans Sitorus, Aulia Try Atmojo, S. Bachri, Hardian Sy. Prayitno, Imam Komarita","doi":"10.24319/jtpk.13.89-102","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.13.89-102","url":null,"abstract":"Pada Tahun 2021 Dinas Kelautan Provinsi (DKP) Lampung hanya mencatat data volume dan produksi ikan pada unit pelaksana tugas Kota Agung saja. Hal ini akan mempersulit nelayan diluar unit pelaksana tugas Kota Agung dalam menentukan lokasi penangkapan dan akan mempersulit peneliti untuk mengetahui potensi seluruh wilayah perairan. Tujuan penelitian adalah mendapatkan nilai distribusi suhu permukaan laut (SPL) dan klorofil-a, hasil zona potensi penangkapan ikan, serta menganalisis peraturan yang berkaitan dengan penangkapan ikan di perairan lampung. Penentuan lokasi berpotensi ikan pelagis dibuat berdasarkan parameter SPL, klorofil-a, dan boat detection. Data tersebut didapat dengan memanfaatkan citra satelit AQUA-MODIS dan SNPP-VIIRS Level 3. Metode yang digunakan adalah Interpolasi Invers Distance Weighting (IDW) dan Kernel Density Estimation (KDE). Di bulan Maret-April 2022, wilayah berpotensi tinggi ikan pelagis dengan SPL 27-28°C dan klorofil-a 1,1-1,9 mg/m³ berada di perairan Kabupaten Tanggamus, Lampung Selatan, Lampung Timur, dan Kota Bandar Lampung. Sedangkan pada wilayah perairan Kabupaten Lampung Barat memiliki potensi yang rendah dengan SPL 29-30°C dan klorofil-a 2,2-3,1 mg/m³. Hasil wawancara dengan nelayan dan DKP Provinsi Lampung didapatkan informasi bahwa masih terdapat pelanggaran penerapan RZWP3K pada Jumlah Tangkapan di Bolehkan (JTB) yang dilakukan nelayan, dengan jumlah tangkapan melebihi JTB (5-10 ton perhari). Penerapan Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) pada nelayan kecil 5-15 GT dan Surat Izin Usaha Penangkapan (SIUP) perlu ditegaskan lagi, khususnya pada wilayah yang berpotensi.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44907000","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}