Pub Date : 2023-08-23DOI: 10.33023/jikep.v9i4.1644
Nofa Anggraini, None Koyah Rokayah
Pendahuluan : Kanker servik menjadi kanker tertinggi kedua yang paling banyak dialami wanita di Indonesia setelah kanker Payudara. Kanker serviks dapat menyebabkan infertilitas, morbiditas dan mortalitas pada wanita sehingga merupakan ancaman yang cukup serius. Wanita Usia Subur dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan rutin kanker serviks setelah aktif berhubungan seks. Angka sensitivitas IVA test hampir sama dengan Pap smear, yaitu mencapai 70 persen. Jumlah responden sebanyak 60 orang. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh media promosi kesehatan, dukungan suami dan self awareness terhadap minat wanita usia subur dalam melakukan IVA Test di Puskesmas Lemah Abang Kabupaten Karawang Tahun 2022. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian dilakukan di Puskesmas Lemah Abang Kabupaten Karawang. Data penelitian menggunakan lembar Kuesioner. Jumlah responden sebanyak 60 orang. Analisis data menggunakan uji korelasi. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa peran media promosi kesehatan, dukungan suami dan self awareness memiliki P Value 0,000 ada pengaruh antara media promosi kesehatan, dukungan suami dan self awareness terhadap minat wanita usia subur dalam melakukan IVA Test di Puskesmas Lemah Abang Kabupaten Karawang Tahun 2022. Nilai Person Correlation tertinggi pada variabel dukungan suami 0.908 menunjukkan pengaruh yang kuat dan berpola positif artinya semakin tinggi dukungan suami maka tinggi minat wanita usia subur untuk melakukan IVA Test. Kesimpulan: Media promosi, dukungan suami dan self awareness memiliki hubungan pengaruh terhadap minat Wanita usia sibur dalam melakukan IVA..
{"title":"PENGARUH PERAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN, DUKUNGAN SUAMI DAN SELF AWARENESS TERHADAP MINAT WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM MELAKUKAN IVA TEST DI PUSKESMAS LEMAH ABANG KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2022","authors":"Nofa Anggraini, None Koyah Rokayah","doi":"10.33023/jikep.v9i4.1644","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i4.1644","url":null,"abstract":"Pendahuluan : Kanker servik menjadi kanker tertinggi kedua yang paling banyak dialami wanita di Indonesia setelah kanker Payudara. Kanker serviks dapat menyebabkan infertilitas, morbiditas dan mortalitas pada wanita sehingga merupakan ancaman yang cukup serius. Wanita Usia Subur dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan rutin kanker serviks setelah aktif berhubungan seks. Angka sensitivitas IVA test hampir sama dengan Pap smear, yaitu mencapai 70 persen. Jumlah responden sebanyak 60 orang. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh media promosi kesehatan, dukungan suami dan self awareness terhadap minat wanita usia subur dalam melakukan IVA Test di Puskesmas Lemah Abang Kabupaten Karawang Tahun 2022. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian dilakukan di Puskesmas Lemah Abang Kabupaten Karawang. Data penelitian menggunakan lembar Kuesioner. Jumlah responden sebanyak 60 orang. Analisis data menggunakan uji korelasi. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa peran media promosi kesehatan, dukungan suami dan self awareness memiliki P Value 0,000 ada pengaruh antara media promosi kesehatan, dukungan suami dan self awareness terhadap minat wanita usia subur dalam melakukan IVA Test di Puskesmas Lemah Abang Kabupaten Karawang Tahun 2022. Nilai Person Correlation tertinggi pada variabel dukungan suami 0.908 menunjukkan pengaruh yang kuat dan berpola positif artinya semakin tinggi dukungan suami maka tinggi minat wanita usia subur untuk melakukan IVA Test. Kesimpulan: Media promosi, dukungan suami dan self awareness memiliki hubungan pengaruh terhadap minat Wanita usia sibur dalam melakukan IVA..","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135621039","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-23DOI: 10.33023/jikep.v9i4.1653
Siti Fatimah, None Achmad Fauzi
Pendahuluan: Banyak wanita yang mengalami masa kehamilan tanpa perubahan yang jelas pada gairah atau keinginan seksual. Beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu kondisi fisiologi, psikologi dan mitos dalam kehamilan.Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil menolak berhubungan sex di Puskesmas Kutabumi Kabupaten Tangerang Tahun 2022. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang melakukan kunjungan ke Puskesmas Kutabumi Kabupaten Tangerang sebanyak 95 responden dengan teknik total sampling. Data dianalisis menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil: Hasil analisis univariat sebagian besar ibu hamil trimester III dengan tidak menolak ibu hamil berhubungan sex sebanyak 55,8%, kondisi fisik ibu hamil bagus sebanyak 57,9%, kondisi psikologi ibu hamil negatif sebanyak 60,0%, dan mitos dalam kehamilan percaya sebanyak 66,7%. Hasil analisis bivariat diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara kondisi fisik (p value = 0,015), kondisi psikologis (p value = 0,000) dan mitos (p value = 0,000) dengan ibu hamil menolak berhubungan sex. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara kondisi fisik, kondisi psikologis dan mitos dengan ibu hamil menolak berhubungan sex.
{"title":"FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL MENOLAK BERHUBUNGAN SEX DI PUSKESMAS KUTABUMI KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2022","authors":"Siti Fatimah, None Achmad Fauzi","doi":"10.33023/jikep.v9i4.1653","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i4.1653","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Banyak wanita yang mengalami masa kehamilan tanpa perubahan yang jelas pada gairah atau keinginan seksual. Beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu kondisi fisiologi, psikologi dan mitos dalam kehamilan.Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil menolak berhubungan sex di Puskesmas Kutabumi Kabupaten Tangerang Tahun 2022. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang melakukan kunjungan ke Puskesmas Kutabumi Kabupaten Tangerang sebanyak 95 responden dengan teknik total sampling. Data dianalisis menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil: Hasil analisis univariat sebagian besar ibu hamil trimester III dengan tidak menolak ibu hamil berhubungan sex sebanyak 55,8%, kondisi fisik ibu hamil bagus sebanyak 57,9%, kondisi psikologi ibu hamil negatif sebanyak 60,0%, dan mitos dalam kehamilan percaya sebanyak 66,7%. Hasil analisis bivariat diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara kondisi fisik (p value = 0,015), kondisi psikologis (p value = 0,000) dan mitos (p value = 0,000) dengan ibu hamil menolak berhubungan sex. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara kondisi fisik, kondisi psikologis dan mitos dengan ibu hamil menolak berhubungan sex.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135621230","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-23DOI: 10.33023/jikep.v9i4.1611
Suji Astuti, None Lia Idealistiana
Pendahuluan : Salah satu masalah gizi yang sering menjadi perhatian pada anak adalah stunting. Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar, sehingga stunting dapat berdampak buruk bagi balita. Tujuan : Menganalisis faktor risiko stunting pada balita di Desa Ragemanunggal wilayah kerja Puskesmas Setu II Bekasi. Metode : Jenis penelitian kuantitatif deskriptif korelatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 orang responden dimana pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Hasil : penelitian menemukan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Ragemanunggal wilayah kerja Puskesmas Setu II Bekasi yaitu faktor berat badan lahir (p value = 0,010) dan riwayat penyakit menular (p value = 0,008). Sedangkan faktor yang tidak berhubungan yaitu riwayat ASI ekslusif (p value = 0,219) dan pendapatan (p value = 1,000) Kesimpulan : faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting yaitu berat badan lahir dan riwayat penyakit infeksi. Oleh karena itu, diharapkan orang tua memperhatikan kebutuhan nutrisi balita, serta selalu memeriksakan kesehatan balita ke pelayanan kesehatan supaya masalah diare, kecacingan dan TB dapat segera diatasi.
{"title":"ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA RAGEMANUNGGAL WILAYAH KERJA PUSKESMAS SETU II BEKASI","authors":"Suji Astuti, None Lia Idealistiana","doi":"10.33023/jikep.v9i4.1611","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i4.1611","url":null,"abstract":"Pendahuluan : Salah satu masalah gizi yang sering menjadi perhatian pada anak adalah stunting. Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar, sehingga stunting dapat berdampak buruk bagi balita. Tujuan : Menganalisis faktor risiko stunting pada balita di Desa Ragemanunggal wilayah kerja Puskesmas Setu II Bekasi. Metode : Jenis penelitian kuantitatif deskriptif korelatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 orang responden dimana pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Hasil : penelitian menemukan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Ragemanunggal wilayah kerja Puskesmas Setu II Bekasi yaitu faktor berat badan lahir (p value = 0,010) dan riwayat penyakit menular (p value = 0,008). Sedangkan faktor yang tidak berhubungan yaitu riwayat ASI ekslusif (p value = 0,219) dan pendapatan (p value = 1,000) Kesimpulan : faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting yaitu berat badan lahir dan riwayat penyakit infeksi. Oleh karena itu, diharapkan orang tua memperhatikan kebutuhan nutrisi balita, serta selalu memeriksakan kesehatan balita ke pelayanan kesehatan supaya masalah diare, kecacingan dan TB dapat segera diatasi.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135621374","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-18DOI: 10.33023/jikep.v9i3.1604
Utari Hermaniati, None Nofa Anggraini
Pendahuluan : WHO mengatakan remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun. Perubahan paling awal muncul adalah perubahan secara biologis. Salah satu tanda keremajaan secara biologi yaitu mulainya remaja mengalami menstruasi. Masalah yang dialami pada saat mestruasi diantaranya nyeri haid. Dampak yang akan terjadi jika nyeri haid tidak ditangani adalah gangguan aktivitas hidup sehari-hari pada remaja mereka akan sulit untuk berkonsentrasi saat belajar karena ketidaknyamanan yang dirasakan ketika mengalami nyeri sehingga menurunkan prestasi belajar, kemadulan, pecahnya kista dan infeksi.Tujuan Penelitian : Mengetahui efektifitas senam dismenore dengan massage euffleurage terhadap penurunan nyeri haid pada remaja putriMetode Penelitian : Quasy eksperiment dengan menggunakan rancangan one group pretest-posttest. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri di Klinik Rydhoka pada bulan Desember 2022 sebanyak 30 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling.Hasil Penelitian : Intensitas nyeri haid sebelum melakukan senam dismenore sebagian besar dengan nyeri sedang (6,7%) dan sesudahnya nyeri ringan (53,3%). Intensitas nyeri haid sebelum dilakukan massage effleurage pada remaja putri sebagian besar dengan nyeri sedang (60%) dan sesudahnya nyeri ringan (60%). Ada efektivitas senam dismenore dan massage effleurage terhadap penurunan nyeri haid pada remaja putri (p. value 0,000).Kesimpulan dan Saran : Ada efektivitas senam dismenore dan massage effleurage terhadap penurunan nyeri haid pada remaja putri. Diharapkan remaja putri lebih aktif dalam kegiatan, terutama mengadakan senam dismenore setiap bulannya agar masalah dalam nyeri dismenore dapat teratasi.
{"title":"EFEKTIVITAS SENAM DISMENORE DENGAN MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP NYERI HAID PADA REMAJA PUTRI","authors":"Utari Hermaniati, None Nofa Anggraini","doi":"10.33023/jikep.v9i3.1604","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i3.1604","url":null,"abstract":"Pendahuluan : WHO mengatakan remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun. Perubahan paling awal muncul adalah perubahan secara biologis. Salah satu tanda keremajaan secara biologi yaitu mulainya remaja mengalami menstruasi. Masalah yang dialami pada saat mestruasi diantaranya nyeri haid. Dampak yang akan terjadi jika nyeri haid tidak ditangani adalah gangguan aktivitas hidup sehari-hari pada remaja mereka akan sulit untuk berkonsentrasi saat belajar karena ketidaknyamanan yang dirasakan ketika mengalami nyeri sehingga menurunkan prestasi belajar, kemadulan, pecahnya kista dan infeksi.Tujuan Penelitian : Mengetahui efektifitas senam dismenore dengan massage euffleurage terhadap penurunan nyeri haid pada remaja putriMetode Penelitian : Quasy eksperiment dengan menggunakan rancangan one group pretest-posttest. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri di Klinik Rydhoka pada bulan Desember 2022 sebanyak 30 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling.Hasil Penelitian : Intensitas nyeri haid sebelum melakukan senam dismenore sebagian besar dengan nyeri sedang (6,7%) dan sesudahnya nyeri ringan (53,3%). Intensitas nyeri haid sebelum dilakukan massage effleurage pada remaja putri sebagian besar dengan nyeri sedang (60%) dan sesudahnya nyeri ringan (60%). Ada efektivitas senam dismenore dan massage effleurage terhadap penurunan nyeri haid pada remaja putri (p. value 0,000).Kesimpulan dan Saran : Ada efektivitas senam dismenore dan massage effleurage terhadap penurunan nyeri haid pada remaja putri. Diharapkan remaja putri lebih aktif dalam kegiatan, terutama mengadakan senam dismenore setiap bulannya agar masalah dalam nyeri dismenore dapat teratasi.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136214583","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-18DOI: 10.33023/jikep.v9i3.1596
Beni Zaenal Hakiki, Arifah Rakhmawati
Pendahuluan : Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang akhir-akhir ini menjadi masalah kesehatan yang meluas. Satu miliar orang di dunia menderita hipertensi dan 90-95% kasusnya tidak terdiagnosis dan diperkirakan akan meningkat menjadi 1,15 miliar kasus pada tahun 2025. Salah satu upaya untuk menurunkan tekanan darah adalah terapi pijat kaki, yaitu teknik relaksasi yang memungkinkan darah mengalir ke seluruh tubuh. berkat pelebaran pembuluh darah. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh terapi pijat kaki terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi primer di wilayah kerja Puskesmas Cigemblong tahun 2022. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan jenis penelitian pre-eksperimental, dengan One Group Pretest-Postest Design. Hasil: Rata-rata tekanan darah sistole dan diastole responden sebelum diberikan terapi pijat kaki sebesar 158,80/98,30 mmHg dan setelah diberikan terapi pijat kaki sebesar 144,63/89,87 mmHg, hasil uji statistik t-test berpasangan dan nilai p 0,000 (p-value = < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terapi pijat kaki berpengaruh terhadap tekanan darah pada pasien. Kesimpulan: Penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam pemberian terapi non farmakologi yakni terapi pijat kaki pada penderita hipertensi primer
{"title":"PENGARUH TERAPI PIJAT KAKI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI PRIMER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIGEMBLONG","authors":"Beni Zaenal Hakiki, Arifah Rakhmawati","doi":"10.33023/jikep.v9i3.1596","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i3.1596","url":null,"abstract":"Pendahuluan : Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang akhir-akhir ini menjadi masalah kesehatan yang meluas. Satu miliar orang di dunia menderita hipertensi dan 90-95% kasusnya tidak terdiagnosis dan diperkirakan akan meningkat menjadi 1,15 miliar kasus pada tahun 2025. Salah satu upaya untuk menurunkan tekanan darah adalah terapi pijat kaki, yaitu teknik relaksasi yang memungkinkan darah mengalir ke seluruh tubuh. berkat pelebaran pembuluh darah. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh terapi pijat kaki terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi primer di wilayah kerja Puskesmas Cigemblong tahun 2022. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan jenis penelitian pre-eksperimental, dengan One Group Pretest-Postest Design. Hasil: Rata-rata tekanan darah sistole dan diastole responden sebelum diberikan terapi pijat kaki sebesar 158,80/98,30 mmHg dan setelah diberikan terapi pijat kaki sebesar 144,63/89,87 mmHg, hasil uji statistik t-test berpasangan dan nilai p 0,000 (p-value = < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terapi pijat kaki berpengaruh terhadap tekanan darah pada pasien. Kesimpulan: Penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam pemberian terapi non farmakologi yakni terapi pijat kaki pada penderita hipertensi primer","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136214584","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-18DOI: 10.33023/jikep.v9i3.1587
Cucu Kodariah, None Suci Noor Hayati, None Eva Supriatin, None Tri Antika, None Asep Ermaya
Pendahuluan : Insiden keselamatan pasien merupakan salah satu indikator yang menilai mutu suatu pelayanan Kesehatan. Dalam dua dekade terakhir, Retained Surgical Items (RSI) telah menjadi kejadian sentinel yang sering dilaporkan. Konsistensi, efektifitas merupakan hal yang harus dimiliki oleh petugas yang bekerja di ruang operasi. Praktik klinik yang efektif mampu memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, dinamis, komprehensif dengan sistem pelayanan kesehatan yang terintegrasi dalam pemecahan masalah. Diskusi Refleksi Kasus (DRK) merupakan salah satu bentuk peningkatan profesionalisme tenaga kesehatan karena mampu meningkatkan kepatuhan perawat dalam menerapkan SOP untuk meningkatkan keselamatan pasien. Tujuan: Mengetahui penerapan DRK untuk meningkatkan kepatuhan perawat dalam pencegahan RSI dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat kepatuhan perawat dalam pencegahan RSI. Metode: deskriptif dengan studi pustaka dan studi kasus, pelaksanaan penelitian ini untuk mengkaji kepatuhan perawat dalam mencegah RSI sebelum dan sesudah melaksanakan DRK. Hasil: review artikel bermanfaat dalam meningkatkan mutu keperawatan, terdapat peningkatan kepatuhan perawat dalam mencegah terjadinya RSI setelah DRK dilaksanakan dengan faktor predisposisi SDM antara lain kepemimpinan, panutan, budaya kerja dan keterampilan, faktor pemungkin yaitu metode pencegahan RSI dan kebijakan penghitungan item bedah yang konsisten, faktor pendorong dengan pemantauan dan evaluasi berkelanjutan. Kesimpulan: Penerapan DRK meningkatkan critical thinking dan kemampuan subjek dalam mencegah RSI.
{"title":"IMPLEMENTASI DISKUSI REFLEKSI KASUS (DRK) UNTUK MENINGKATKAN KEPATUHAN PERAWAT BEDAH DALAM MENCEGAH RETAINED SURGICAL ITEMS (RSI) DI RUANG BEDAH : STUDI KASUS","authors":"Cucu Kodariah, None Suci Noor Hayati, None Eva Supriatin, None Tri Antika, None Asep Ermaya","doi":"10.33023/jikep.v9i3.1587","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i3.1587","url":null,"abstract":"Pendahuluan : Insiden keselamatan pasien merupakan salah satu indikator yang menilai mutu suatu pelayanan Kesehatan. Dalam dua dekade terakhir, Retained Surgical Items (RSI) telah menjadi kejadian sentinel yang sering dilaporkan. Konsistensi, efektifitas merupakan hal yang harus dimiliki oleh petugas yang bekerja di ruang operasi. Praktik klinik yang efektif mampu memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, dinamis, komprehensif dengan sistem pelayanan kesehatan yang terintegrasi dalam pemecahan masalah. Diskusi Refleksi Kasus (DRK) merupakan salah satu bentuk peningkatan profesionalisme tenaga kesehatan karena mampu meningkatkan kepatuhan perawat dalam menerapkan SOP untuk meningkatkan keselamatan pasien. Tujuan: Mengetahui penerapan DRK untuk meningkatkan kepatuhan perawat dalam pencegahan RSI dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat kepatuhan perawat dalam pencegahan RSI. Metode: deskriptif dengan studi pustaka dan studi kasus, pelaksanaan penelitian ini untuk mengkaji kepatuhan perawat dalam mencegah RSI sebelum dan sesudah melaksanakan DRK. Hasil: review artikel bermanfaat dalam meningkatkan mutu keperawatan, terdapat peningkatan kepatuhan perawat dalam mencegah terjadinya RSI setelah DRK dilaksanakan dengan faktor predisposisi SDM antara lain kepemimpinan, panutan, budaya kerja dan keterampilan, faktor pemungkin yaitu metode pencegahan RSI dan kebijakan penghitungan item bedah yang konsisten, faktor pendorong dengan pemantauan dan evaluasi berkelanjutan. Kesimpulan: Penerapan DRK meningkatkan critical thinking dan kemampuan subjek dalam mencegah RSI.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"309 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136214726","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-18DOI: 10.33023/jikep.v9i3.1597
Rahayu Khairiah, None Juliana
Pendahuluan : Menurut WHO, setiap hari pada tahun 2019 sekitar 810 wanita meninggal, pada akhir tahun mencapai 295.000 orang, dimana 94% berada di negara berkembang. Penyebab kematian ibu adalah perdarahan (30,0%), hipertensi (27,1%), infeksi (7,3%), partus lama (1,8%), abortus (1,6%), kurang energi kronis (KEK) sebesar 37% dan anemia. Hb < 11gr) sebesar 40%. Tujuan: Mengetahui keefektifan bahan pangan lokal (tepung sagu, tepung kacang merah, dan sari buah merah) sebagai bahan dasar makanan tambahan ibu hamil KTD terhadap kenaikan berat badan ibu hamil KTD. Metode: quasi eksperimen dengan one group pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mengalami KEK di Puskesmas Malawili Kecamatan AIMAS Sorong pada bulan September-Oktober 2022 sebanyak 30 orang. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Hasil: Rata-rata berat badan ibu hamil KEK pretes adalah 44,92 kg dan postes 49,83 kg. Konsumsi bahan pangan lokal (tepung sagu, tepung kacang merah, dan sari buah merah) sebagai bahan dasar PMT ibu hamil KEK efektif dapat meningkatkan berat badan ibu hamil dengan p-value 0,000 (p<0,005). Kesimpulan: Konsumsi bahan pangan lokal sebagai bahan dasar makanan tambahan ibu hamil KEK efektif dapat meningkatkan berat badan ibu hamil KEK. Diharapkan bidan dapat menjaga pemberian makanan tambahan berupa biskuit berbahan dasar lokal untuk penanganan ibu hamil KEK.
{"title":"EFEKTIVITAS BAHAN PANGAN LOKAL (TEPUNG SAGU, TEPUNG KACANG MERAH, DAN SARI BUAH MERAH) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN IBU HAMIL KEKURANGAN ENERGI KRONIS TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN IBU HAMIL KEKURANGAN ENERGI KRONIS","authors":"Rahayu Khairiah, None Juliana","doi":"10.33023/jikep.v9i3.1597","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i3.1597","url":null,"abstract":"Pendahuluan : Menurut WHO, setiap hari pada tahun 2019 sekitar 810 wanita meninggal, pada akhir tahun mencapai 295.000 orang, dimana 94% berada di negara berkembang. Penyebab kematian ibu adalah perdarahan (30,0%), hipertensi (27,1%), infeksi (7,3%), partus lama (1,8%), abortus (1,6%), kurang energi kronis (KEK) sebesar 37% dan anemia. Hb < 11gr) sebesar 40%. Tujuan: Mengetahui keefektifan bahan pangan lokal (tepung sagu, tepung kacang merah, dan sari buah merah) sebagai bahan dasar makanan tambahan ibu hamil KTD terhadap kenaikan berat badan ibu hamil KTD. Metode: quasi eksperimen dengan one group pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mengalami KEK di Puskesmas Malawili Kecamatan AIMAS Sorong pada bulan September-Oktober 2022 sebanyak 30 orang. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Hasil: Rata-rata berat badan ibu hamil KEK pretes adalah 44,92 kg dan postes 49,83 kg. Konsumsi bahan pangan lokal (tepung sagu, tepung kacang merah, dan sari buah merah) sebagai bahan dasar PMT ibu hamil KEK efektif dapat meningkatkan berat badan ibu hamil dengan p-value 0,000 (p<0,005). Kesimpulan: Konsumsi bahan pangan lokal sebagai bahan dasar makanan tambahan ibu hamil KEK efektif dapat meningkatkan berat badan ibu hamil KEK. Diharapkan bidan dapat menjaga pemberian makanan tambahan berupa biskuit berbahan dasar lokal untuk penanganan ibu hamil KEK.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136214731","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-18DOI: 10.33023/jikep.v9i3.1588
Dewi Srinatania, None Revy Citra Carlina
Pendahuluan : Prevalensi kanker anak sekitar 4% dari seluruh kasus kanker, dan kematian anak di dunia akibat kanker di perkirakan 90.000 anak setiap tahunnya. kemoterapi sebagai pengobatan kanker anak memiliki efek samping mual, muntah, rasa nyeri dan ketidaknyamanan. Salah satu tindakan yang dapat di lakukan untuk mengurangi mual dan muntah dengan terapi komplementer yaitu akupresur. Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui penatalaksanaan akupresure terhadap mual muntah akut akibat kemoterapi pada anak dengan Kanker di Rumah Sakit Hermina Pasteur. Metode: studi kasus deskriptif yang mendeskripsikan mengenai gejala yang muncul pasca kemoterapi pada anak dengan kanker dan kemudian diberikan tindakan akupresur. Hasil : hasil studi kasus penatalaksanaan akupresur pada titik P6 dan titik ST36 mampu menurunkan mual dan muntah pasca kemoterapi pada anak penderita kanker. Kesimpulan: Sebagian besar responden pasien kanker anak dengan pemberian kemoterapi di ruangan sebelum dan sesudah diberikan intervensi akupresur mengalami penurunan intensitas skala mual. Diharapkan Rumah Sakit dapat memberikan serta menyediakan fasilitas atau sarana prasarana yang memadai untuk penyembuhan pasien, khususnya melakukan terapi akupresur untuk mengatasi mengurangi intensitas mual muntah pada pasien kanker anak yang menjalani kemoetrapi.
{"title":"PENATALAKSANAAN AKUPRESUR DALAM MENGATASI MASALAH MUAL DAN MUNTAH AKIBAT KEMOTERAPI PADA ANAK DENGAN KANKER DI RUANG PERAWATAN HEMATOLOGI ONKOLOGI THALASEMIA RUMAH SAKIT HERMINA PASTEUR","authors":"Dewi Srinatania, None Revy Citra Carlina","doi":"10.33023/jikep.v9i3.1588","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i3.1588","url":null,"abstract":"Pendahuluan : Prevalensi kanker anak sekitar 4% dari seluruh kasus kanker, dan kematian anak di dunia akibat kanker di perkirakan 90.000 anak setiap tahunnya. kemoterapi sebagai pengobatan kanker anak memiliki efek samping mual, muntah, rasa nyeri dan ketidaknyamanan. Salah satu tindakan yang dapat di lakukan untuk mengurangi mual dan muntah dengan terapi komplementer yaitu akupresur. Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui penatalaksanaan akupresure terhadap mual muntah akut akibat kemoterapi pada anak dengan Kanker di Rumah Sakit Hermina Pasteur. Metode: studi kasus deskriptif yang mendeskripsikan mengenai gejala yang muncul pasca kemoterapi pada anak dengan kanker dan kemudian diberikan tindakan akupresur. Hasil : hasil studi kasus penatalaksanaan akupresur pada titik P6 dan titik ST36 mampu menurunkan mual dan muntah pasca kemoterapi pada anak penderita kanker. Kesimpulan: Sebagian besar responden pasien kanker anak dengan pemberian kemoterapi di ruangan sebelum dan sesudah diberikan intervensi akupresur mengalami penurunan intensitas skala mual. Diharapkan Rumah Sakit dapat memberikan serta menyediakan fasilitas atau sarana prasarana yang memadai untuk penyembuhan pasien, khususnya melakukan terapi akupresur untuk mengatasi mengurangi intensitas mual muntah pada pasien kanker anak yang menjalani kemoetrapi.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136214734","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-18DOI: 10.33023/jikep.v9i3.1601
Laela Mardiyanti, None Iis Sri Hardiati
Pendahuluan: UNICEF melaporkan terdapat 54/1000 kelahiran hidup kematian bayi neonatal di seluruh dunia pada 2020 Di wilayah Asia Selatan sebesar 23 kematian, dan Asia Tenggara 12 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian balita di Indonesia pada tahun 2021 sebanyak 27.566 kematian balita, penyebabnya ntara lain BBLR (34%), asfiksia (24%), infeksi (23%), prematur (11%), dan lain-lain (8%). DKI Jakarta juga ditemukan angka kematian neonatus sebanyak 300 neonatus yang sebagian besar disebabkan oleh asfiksia dan BBLR. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir. Metode Penelitian : Metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu bersalin dan bayi yang dilahirkan di RSUD Pademangan pada bulan Juli-September 2022 sebanyak 100 orang., teknik pemgambilan sampel yaitu Systematic Random Sampling. Hasil Penelitian : Analisis uji statistik menunjukkan bahwa distribusi frekuensi kejadian asfiksia pada bayi baru lahir sebagian besar tidak asfiksia 65,0% dan sebagian besar ibu bersalin mengalami KPD 87,0%. Ada hubungan KPD dengan kejadian Asfiksia pada bayi baru lahir (p value. 0,004). Kesimpulan dan Saran : Ada hubungan KPD dengan kejadian Asfiksia pada bayi baru lahir. Tenaga kesehatan hendaknya memberikan konseling kepada ibu hamil untuk meningkatkan wawasan dengan menganjurkan ibu untuk membaca dan memahami buku KIA tentang tanda bahaya kehamilan.
{"title":"HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RUANG PERINATOLOGI","authors":"Laela Mardiyanti, None Iis Sri Hardiati","doi":"10.33023/jikep.v9i3.1601","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i3.1601","url":null,"abstract":"Pendahuluan: UNICEF melaporkan terdapat 54/1000 kelahiran hidup kematian bayi neonatal di seluruh dunia pada 2020 Di wilayah Asia Selatan sebesar 23 kematian, dan Asia Tenggara 12 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian balita di Indonesia pada tahun 2021 sebanyak 27.566 kematian balita, penyebabnya ntara lain BBLR (34%), asfiksia (24%), infeksi (23%), prematur (11%), dan lain-lain (8%). DKI Jakarta juga ditemukan angka kematian neonatus sebanyak 300 neonatus yang sebagian besar disebabkan oleh asfiksia dan BBLR. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir. Metode Penelitian : Metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu bersalin dan bayi yang dilahirkan di RSUD Pademangan pada bulan Juli-September 2022 sebanyak 100 orang., teknik pemgambilan sampel yaitu Systematic Random Sampling. Hasil Penelitian : Analisis uji statistik menunjukkan bahwa distribusi frekuensi kejadian asfiksia pada bayi baru lahir sebagian besar tidak asfiksia 65,0% dan sebagian besar ibu bersalin mengalami KPD 87,0%. Ada hubungan KPD dengan kejadian Asfiksia pada bayi baru lahir (p value. 0,004). Kesimpulan dan Saran : Ada hubungan KPD dengan kejadian Asfiksia pada bayi baru lahir. Tenaga kesehatan hendaknya memberikan konseling kepada ibu hamil untuk meningkatkan wawasan dengan menganjurkan ibu untuk membaca dan memahami buku KIA tentang tanda bahaya kehamilan.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136214576","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-18DOI: 10.33023/jikep.v9i3.1606
None Sanhaji, None Cusmari
Pendahuluan : Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk setiap tahun terjadi peningkatan kebutuhan akan tenaga kesehatan salah satunya tenaga keperawatan. Perawat memiliki beban kerja dalam menjalankan tugasnya, Beban kerja merupakan beban aktivitas fisik, mental, sosial yang diterima oleh seseorang yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu, sesuai dengan kemampuan fisik, maupun keterbatasan pekerja yang menerima beban tersebut. Beban kerja merupakan faktor yang paling sering menjadi penyebab dari keadaan LBP (Low Back Pain) dari orang yang bekerja. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan kejadian Low Back Pain pada perawat di Rumah Sakit Haji Jakarta Tahun 2022. Penelitian dilaksanakan pada Tanggal 01 November sampai dengan 30 Desember tahun 2022. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif analitik cross sectional.Sampel diambil dengan tehnik pengambilan sampel secara Purposive Sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 52 orang sampel. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesiner berdasarkan The Pain Distress Scale. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil: Dari hasil pengujian data univariat didapatkan jenis kelamin perempuan persentse 69.2%, dan masa kerja diatas 10 tahun sebanyak 90.4%. Dari hasil uji bivariat menunjukkan ada hubungan beban kerja terhadap kejadian low back pain pada perawat di Rumah Sakit Haji Jakarta Tahun 2022 dengan p value 0,015. Dengan nilai Odd Ratio 12,692. Kesimpulan dan Saran: Diharapkan kepada pihak Rumah Sakit Haji Jakarta untuk dapat memperhatikan beban kerja perawat serta memberikan terapi atau relaksasi khusus untuk membantu mengatasi keluhan low back pain yang dirasakan perawat serta memberikan edukasi agar dapat mengurangi angka kejadian low back pain
{"title":"HUBUNGAN BEBAN KERJA TERHADAP KEJADIAN LOW BACK PAIN PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT HAJI JAKARTA","authors":"None Sanhaji, None Cusmari","doi":"10.33023/jikep.v9i3.1606","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i3.1606","url":null,"abstract":"Pendahuluan : Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk setiap tahun terjadi peningkatan kebutuhan akan tenaga kesehatan salah satunya tenaga keperawatan. Perawat memiliki beban kerja dalam menjalankan tugasnya, Beban kerja merupakan beban aktivitas fisik, mental, sosial yang diterima oleh seseorang yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu, sesuai dengan kemampuan fisik, maupun keterbatasan pekerja yang menerima beban tersebut. Beban kerja merupakan faktor yang paling sering menjadi penyebab dari keadaan LBP (Low Back Pain) dari orang yang bekerja. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan kejadian Low Back Pain pada perawat di Rumah Sakit Haji Jakarta Tahun 2022. Penelitian dilaksanakan pada Tanggal 01 November sampai dengan 30 Desember tahun 2022. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif analitik cross sectional.Sampel diambil dengan tehnik pengambilan sampel secara Purposive Sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 52 orang sampel. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesiner berdasarkan The Pain Distress Scale. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil: Dari hasil pengujian data univariat didapatkan jenis kelamin perempuan persentse 69.2%, dan masa kerja diatas 10 tahun sebanyak 90.4%. Dari hasil uji bivariat menunjukkan ada hubungan beban kerja terhadap kejadian low back pain pada perawat di Rumah Sakit Haji Jakarta Tahun 2022 dengan p value 0,015. Dengan nilai Odd Ratio 12,692. Kesimpulan dan Saran: Diharapkan kepada pihak Rumah Sakit Haji Jakarta untuk dapat memperhatikan beban kerja perawat serta memberikan terapi atau relaksasi khusus untuk membantu mengatasi keluhan low back pain yang dirasakan perawat serta memberikan edukasi agar dapat mengurangi angka kejadian low back pain","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"537 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136214577","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}