{"title":"KURKUMINOID针对B16-F10黑色素瘤的抗癌活性","authors":"Sandra Amalia Riyadi, Fajar Fauzi Abdullah, Fitri Fadhilah, Nurul Assidiqiah","doi":"10.52434/jfb.v13i2.1458","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kurkuminoid berasal dari rimpang kunyit (Curcuma Longa L.) yang memiliki ketiga komponen utama penyusunnya diantaranya kurkumin, demetoksikurkumin dan bisdemetoksikurkumin. Secara struktur ketiganya hanya berbeda pada subtituen gugus metoksi, namun mampu memberikan efek biologis yang berbeda. Kurkumin dalam beberapa tahun kebelakang menjadi salah satu target pengembangan penelitian sebagai agen antikanker yang dilakukan terhadap beberapa sel kanker. Namun, kemampuan kurkumin sebagai antikanker menjadi sangat terbatas akibat rendahnya kelarutan kurkumin dalam air, yang mempengaruhi rendahnya penyerapan senyawa kurkumin oleh sel dalam tubuh. Maka dari itu menjadi sangat perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut untuk melihat aktivitas antikanker dari senyawa kurkumin lainnya yaitu demetoksikurkumin dan bisdemetoksikurkumin. Rimpang kunyit yang telah dikeringkan kemudian dimaserasi dengan etanol selama 3x24 jam kemudian maserat yang diperoleh diuapkan dengan rotary evaporator sehingga didapatkan ekstrak pekat etanol kunyit. Selanjutnya dilakukan partisi dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan n-butanol. Fraksi etil asetat kemudian dipekatkan dan dilakukan berbagai jenis metode pemisahan sehingga didapatkan ketiga senyawa kurkuminoid. Selanjutnya, isolat yang sudah terkarakterisasi di lakukan uji sitotoksik terhadap sel B16-F10 dengan menggunakan Metode Reduksi Resazurin. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan aktivitas penghambatan yang signifikan diantara ketiga isolat. Bisdemetoksikurkumin memiliki aktivitas penghambatan tertinggi dengan nilai IC50 16,20 µg/mL. Setelah itu, demetoksikurkumin dengan nilai IC50 22,59 µg/mL dan yang terakhir adalah kurkumin dengan nilai IC50 152,71 µg/mL.","PeriodicalId":197039,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Farmako Bahari","volume":"22 11","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"AKTIVITAS ANTIKANKER KURKUMINOID TERHADAP SEL MELANOMA B16-F10\",\"authors\":\"Sandra Amalia Riyadi, Fajar Fauzi Abdullah, Fitri Fadhilah, Nurul Assidiqiah\",\"doi\":\"10.52434/jfb.v13i2.1458\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kurkuminoid berasal dari rimpang kunyit (Curcuma Longa L.) yang memiliki ketiga komponen utama penyusunnya diantaranya kurkumin, demetoksikurkumin dan bisdemetoksikurkumin. Secara struktur ketiganya hanya berbeda pada subtituen gugus metoksi, namun mampu memberikan efek biologis yang berbeda. Kurkumin dalam beberapa tahun kebelakang menjadi salah satu target pengembangan penelitian sebagai agen antikanker yang dilakukan terhadap beberapa sel kanker. Namun, kemampuan kurkumin sebagai antikanker menjadi sangat terbatas akibat rendahnya kelarutan kurkumin dalam air, yang mempengaruhi rendahnya penyerapan senyawa kurkumin oleh sel dalam tubuh. Maka dari itu menjadi sangat perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut untuk melihat aktivitas antikanker dari senyawa kurkumin lainnya yaitu demetoksikurkumin dan bisdemetoksikurkumin. Rimpang kunyit yang telah dikeringkan kemudian dimaserasi dengan etanol selama 3x24 jam kemudian maserat yang diperoleh diuapkan dengan rotary evaporator sehingga didapatkan ekstrak pekat etanol kunyit. Selanjutnya dilakukan partisi dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan n-butanol. Fraksi etil asetat kemudian dipekatkan dan dilakukan berbagai jenis metode pemisahan sehingga didapatkan ketiga senyawa kurkuminoid. Selanjutnya, isolat yang sudah terkarakterisasi di lakukan uji sitotoksik terhadap sel B16-F10 dengan menggunakan Metode Reduksi Resazurin. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan aktivitas penghambatan yang signifikan diantara ketiga isolat. Bisdemetoksikurkumin memiliki aktivitas penghambatan tertinggi dengan nilai IC50 16,20 µg/mL. Setelah itu, demetoksikurkumin dengan nilai IC50 22,59 µg/mL dan yang terakhir adalah kurkumin dengan nilai IC50 152,71 µg/mL.\",\"PeriodicalId\":197039,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmiah Farmako Bahari\",\"volume\":\"22 11\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmiah Farmako Bahari\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.52434/jfb.v13i2.1458\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Farmako Bahari","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52434/jfb.v13i2.1458","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
AKTIVITAS ANTIKANKER KURKUMINOID TERHADAP SEL MELANOMA B16-F10
Kurkuminoid berasal dari rimpang kunyit (Curcuma Longa L.) yang memiliki ketiga komponen utama penyusunnya diantaranya kurkumin, demetoksikurkumin dan bisdemetoksikurkumin. Secara struktur ketiganya hanya berbeda pada subtituen gugus metoksi, namun mampu memberikan efek biologis yang berbeda. Kurkumin dalam beberapa tahun kebelakang menjadi salah satu target pengembangan penelitian sebagai agen antikanker yang dilakukan terhadap beberapa sel kanker. Namun, kemampuan kurkumin sebagai antikanker menjadi sangat terbatas akibat rendahnya kelarutan kurkumin dalam air, yang mempengaruhi rendahnya penyerapan senyawa kurkumin oleh sel dalam tubuh. Maka dari itu menjadi sangat perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut untuk melihat aktivitas antikanker dari senyawa kurkumin lainnya yaitu demetoksikurkumin dan bisdemetoksikurkumin. Rimpang kunyit yang telah dikeringkan kemudian dimaserasi dengan etanol selama 3x24 jam kemudian maserat yang diperoleh diuapkan dengan rotary evaporator sehingga didapatkan ekstrak pekat etanol kunyit. Selanjutnya dilakukan partisi dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan n-butanol. Fraksi etil asetat kemudian dipekatkan dan dilakukan berbagai jenis metode pemisahan sehingga didapatkan ketiga senyawa kurkuminoid. Selanjutnya, isolat yang sudah terkarakterisasi di lakukan uji sitotoksik terhadap sel B16-F10 dengan menggunakan Metode Reduksi Resazurin. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan aktivitas penghambatan yang signifikan diantara ketiga isolat. Bisdemetoksikurkumin memiliki aktivitas penghambatan tertinggi dengan nilai IC50 16,20 µg/mL. Setelah itu, demetoksikurkumin dengan nilai IC50 22,59 µg/mL dan yang terakhir adalah kurkumin dengan nilai IC50 152,71 µg/mL.