{"title":"HUBUNGAN ANEMIA DAN HIPERTESNI DENGAN KEJADIAN BBLR DI PUSKESMAS WATES KABUPATEN KULON PROGO","authors":"Fitri Handayani, W. Ikrawati, H. Fitriani","doi":"10.36577/JKKH.V7I2.232","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Di Dunia BBLR menempati penyebab kematian bayi pertama dalam periodeawal kehidupan. BBLR menyumbang 60% sampai 80% dari semua kematian neonatal (WHO,2015). Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia menurut hasil survei penduduk antar sensus(SUPAS) 2015 sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran hidup (Kemenkes, RI, 2016). Anemia danhipertensi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya BBLR DwiPurwanto, Anjas (2016) & Budiastuti. M.D (2014). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hubungan Anemia dan Hipertensi dengan kejadian BBLR. Metode Penelitian :Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan case control danmenggunakan pendekatan restrospektif. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu yang sudahmelahirkan bayi selama dua tahun terakhir (2016-2017). Tekhnik pengambilan sampelmenggunakan total sampling dengan menggunakan perbandingan 1:1 yaitu 40 : 40 sampel.Hasil: penelitian membuktikan bahwa dengan hasil uji statistik menunjukan bahwa adahubungan antara anemia dengan kejadian BBLR dengan p-value 0,042 (OR=0,356,CI=0,1430,885) dan tidak ada hubungan antara hipertensi dengan kejadian BBLR denganp-value 0,154 (OR=4.030, CI=0,782-20.760).Simpulan dan saran: tidak terdapat hubunganantara umur dan kejadian BBLR dan terdapat hubungan antara paritas dan kejadian BBLR.Diharapkan Perlunya peningkatan pemantauan dan konseling kepada ibu dengan faktor resiko,sehingga dapat mengatasi BBLR dan komplikasi kehamilan dan persalinan lainnya","PeriodicalId":347154,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Karya Husada","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan Karya Husada","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36577/JKKH.V7I2.232","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
HUBUNGAN ANEMIA DAN HIPERTESNI DENGAN KEJADIAN BBLR DI PUSKESMAS WATES KABUPATEN KULON PROGO
Latar Belakang: Di Dunia BBLR menempati penyebab kematian bayi pertama dalam periodeawal kehidupan. BBLR menyumbang 60% sampai 80% dari semua kematian neonatal (WHO,2015). Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia menurut hasil survei penduduk antar sensus(SUPAS) 2015 sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran hidup (Kemenkes, RI, 2016). Anemia danhipertensi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya BBLR DwiPurwanto, Anjas (2016) & Budiastuti. M.D (2014). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hubungan Anemia dan Hipertensi dengan kejadian BBLR. Metode Penelitian :Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan case control danmenggunakan pendekatan restrospektif. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu yang sudahmelahirkan bayi selama dua tahun terakhir (2016-2017). Tekhnik pengambilan sampelmenggunakan total sampling dengan menggunakan perbandingan 1:1 yaitu 40 : 40 sampel.Hasil: penelitian membuktikan bahwa dengan hasil uji statistik menunjukan bahwa adahubungan antara anemia dengan kejadian BBLR dengan p-value 0,042 (OR=0,356,CI=0,1430,885) dan tidak ada hubungan antara hipertensi dengan kejadian BBLR denganp-value 0,154 (OR=4.030, CI=0,782-20.760).Simpulan dan saran: tidak terdapat hubunganantara umur dan kejadian BBLR dan terdapat hubungan antara paritas dan kejadian BBLR.Diharapkan Perlunya peningkatan pemantauan dan konseling kepada ibu dengan faktor resiko,sehingga dapat mengatasi BBLR dan komplikasi kehamilan dan persalinan lainnya