Pengembangan Modul Mata Kuliah Organisasi dan Arsitektur Komputer di Jurusan Teknik Informatika dan Komputer Universitas Negeri Makassar

Penelitan yang digunakan adalah penelitan Research and Development (R&D), model 4D yang meliputi dari Define, Design, Develop, Disseminate. Penelitian ini bertujuan untuk dapat mendapatkan hasil pengembangan Modul Organisasi dan Arsitektur Komputer di Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer Universitas Negeri Makassar, Mengetahui hasil validasi pada Modul Organisasi dan Arsitektur Komputer dan melakukan penulusuran data terhadap tanggapan responden mahasiswa terkait pengembangan modul mata kuliah Organisasi dan Arsitektur Komputer di jurusan Teknik Informatika dan Komputer Universitas Negeri Makassar. Subjek dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Universitas Negeri Makassar. Untuk hasil pengembangan modul dengan melakukan proses pengujian ketertarikan serta kelayakan dari Modul pada mata kuliah Organisasi dan Arsitektur Komputer. Data yang dapat diperoleh dengan teknik wawancara, dokumentasi dan angket pengumpulan data. Hasil dari validasi oleh ahli materi yang ditinjau dari lima aspek yaitu aspek Self Instructional, Self Contained, Stand Alone, Adaptive dan User Friendly. Modul dilihat dari aspek Self Instructional isi memperoleh persentase 89%, Pada aspek Self Contained memperoleh persentase 83%, Pada aspek Stand Alone memperoleh persentase 82%, Pada aspek Adaptive memperoleh persentase 83%, Uji kelayakan ahli media ditinjau dari tiga aspek yakni aspek ukuran, desain cover dan desain isi buku. Pada aspek ukuran memperoleh 81%, aspek desain cover 80% dan aspek desain isi buku 84% yang ketiganya termasuk dalam kategori layak. Hasil dari tanggapan mahasiswa ditinjau dari tiga aspek yaitu aspek materi, media dan pembelajaran modul. Modul dilihat dari aspek materi memperoleh persentase 77%. Pada aspek media memperoleh persentase 85%. Sedangkan pada aspek pembelajaran modul memperoleh persentase 77%. Secara keseluruhan persentase total uji kelayakan oleh responden yang diperoleh sebesar 81% termasuk dalam kategori layak. Sehingga bahwa modul layak dapat di gunakan dalam proses pembelajaran.