Pengurangan Risiko Pandemi Covid-19 Secara Partisipatif: Suatu Tinjauan Ketahanan Nasional terhadap Bencana

Suprayoga Hadi
{"title":"Pengurangan Risiko Pandemi Covid-19 Secara Partisipatif: Suatu Tinjauan Ketahanan Nasional terhadap Bencana","authors":"Suprayoga Hadi","doi":"10.36574/jpp.v4i2.109","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Di awal tahun 2020, dunia sedang dihadapkan pada bencana wabah pandemik Corona Virus Disease 2019, yang dikenal dengan Covid-19, dimana hampir seluruh negara di dunia telah melaporkan kasus positif Covid-19, dengan jumlah kasus global sebanyak lebih dari 3,5 juta, dengan jumlah korban hampir mencapai 500 ribu jiwa.  Kejadian bencana wabah pandemik yang diperkirakan terjadi dan berulang setiap satu abad ini, untuk kasus di Indonesia menunjukkan angka kasus yang cukup tinggi, yaitu sebanyak 11.587 jiwa terpapar positif, dengan jumlah korban meninggal sebanyak 864 jiwa, walaupun yang sembuh juga terus menunjukkan peningkatan menjadi 1.954 jiwa per tanggal 4 Mei 2020 (Gugus Tugas Covid-19, 4 Mei 2020).  \nSebagai suatu bencana non-alam dalam bidang kesehatan yang paling masif dialami Indonesia dalam kurun waktu lima dasawarsa terakhir, dampak yang diakibatkan oleh bencana pandemik ini bersifat multidimensional dan tersebar hampir di seluruh wilayah provinsi, dan tidak hanya terbatas pada bidang kesehatan, dimana telah ditetapkan status bencana nasional bidang kesehatan, namun memberikan dampak yang sangat signifikan pada bidang lainnya, terutama ekonomi dan sosial budaya. Diberlakukannya kebijakan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) dan pelarangan mudik dan pulang kampung terutama di masa Ramadhan menjelang lebaran, berimplikasi pada kondisi perekonomian secara masif, yang dapat dipersandingkan dengan krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 yang lalu, dan bahkan lebih buruk bila dibandingkan dengan krisis ekonomi yang terjadi di tahun 2008, selain juga dampak sosial budaya dengan dibatasi atau dilarangnya mudik dan pulang kampung di bulan Ramadhan dan Idul Fitri di tahun 2020 ini. \nDalam penanganan bencana pandemik Covid-19, sebenarnya Pemerintah sudah sangat responsif dalam menerbitkan berbagai kerangka regulasi yang terutama ditujjukan untuk mengurangi potensi penyebaran dari penularan wabah pandemik Covidd-19 yang ditransmisikan dari manusia ke manusia, namun fakta semakin meningkatkan jumlah kasus, korban jiwa, dan sebaran geografis dari pandemik Covid-19 ini menunjukkan bahwa masih diperlukan upaya yang tidak hanya menjadi tanggung jawab dari Pemerintah, namun dapat melibatkan peran serta dari segenap unsur masyarakat, atau dengan kata lain diperlukan suatu pendekatan partisipatif di dalam penanganan Covid-19, melalui pelibatan berbagai pelaku kepentingan, terutama masyarakat lokal, mengingat bahwa sumber penularan adalah manusia, secara individu, meluas ke komunitas, hingga ke tingkat daerah dan nasional serta berlanjut ke tingkat regional dan global. \nOleh karena melalui artikel ini, dicoba dikemukakan pendekatan pengurangan risiko bencana secara partisipatif, khususnya dalam pencegahan penyebaran pandemik Covid-19, yang dimulai dari tingkat individu, keluarga, komunitas pada tingkat RT/RW dan Desa/Keluraham, hingga tingkat masyarakat lokal, daerah dan lanjut ke tingkat nasional.  Selain itu, dengan memperhatikan bahwa kejadian bencana pandemik Covid-19 ini berstatus bencana nasional, maka aspek ketahanan nasional dalam menghadapi bencana wabah pandemik ini juga perlu diperhatikansecara khusus, terutama dalam menjadikan peran serta komunitas lokal sebagai subyek yang ikut bertanggung jawab untuk ikut mengurangi potensi penyebaran wabah pandemik Covid-19, yang terkait dengan aspek/gatra ketahanan nasional.  Melalui pendekatan ketahanan nasional dalam menghadapi bencana yang dilakukan secara partisipatif ini, maka direkomendasikan dapat diupayakan perbaikan dalam kerangka kebijakan yang terkait dengan regulasi, kelembagaan, dan pembiayaan, yang perlu diarahkan untuk dapat meningkatkan hasilguna dan dayaguna pencegahan dan pengurangan risiko bencana wabah pandemik Covid-19 secara partisipatif, dengan mengoptimalkan peran serta masyakarat lokal sebagai subyek yang dapat membangun ketangguhan dalam menghadapi bencana wabah pandemik Covid-19 secara berkelanjutan.","PeriodicalId":209567,"journal":{"name":"Jurnal Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of Development Planning","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"26","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of Development Planning","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36574/jpp.v4i2.109","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 26

Abstract

Di awal tahun 2020, dunia sedang dihadapkan pada bencana wabah pandemik Corona Virus Disease 2019, yang dikenal dengan Covid-19, dimana hampir seluruh negara di dunia telah melaporkan kasus positif Covid-19, dengan jumlah kasus global sebanyak lebih dari 3,5 juta, dengan jumlah korban hampir mencapai 500 ribu jiwa.  Kejadian bencana wabah pandemik yang diperkirakan terjadi dan berulang setiap satu abad ini, untuk kasus di Indonesia menunjukkan angka kasus yang cukup tinggi, yaitu sebanyak 11.587 jiwa terpapar positif, dengan jumlah korban meninggal sebanyak 864 jiwa, walaupun yang sembuh juga terus menunjukkan peningkatan menjadi 1.954 jiwa per tanggal 4 Mei 2020 (Gugus Tugas Covid-19, 4 Mei 2020).  Sebagai suatu bencana non-alam dalam bidang kesehatan yang paling masif dialami Indonesia dalam kurun waktu lima dasawarsa terakhir, dampak yang diakibatkan oleh bencana pandemik ini bersifat multidimensional dan tersebar hampir di seluruh wilayah provinsi, dan tidak hanya terbatas pada bidang kesehatan, dimana telah ditetapkan status bencana nasional bidang kesehatan, namun memberikan dampak yang sangat signifikan pada bidang lainnya, terutama ekonomi dan sosial budaya. Diberlakukannya kebijakan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) dan pelarangan mudik dan pulang kampung terutama di masa Ramadhan menjelang lebaran, berimplikasi pada kondisi perekonomian secara masif, yang dapat dipersandingkan dengan krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 yang lalu, dan bahkan lebih buruk bila dibandingkan dengan krisis ekonomi yang terjadi di tahun 2008, selain juga dampak sosial budaya dengan dibatasi atau dilarangnya mudik dan pulang kampung di bulan Ramadhan dan Idul Fitri di tahun 2020 ini. Dalam penanganan bencana pandemik Covid-19, sebenarnya Pemerintah sudah sangat responsif dalam menerbitkan berbagai kerangka regulasi yang terutama ditujjukan untuk mengurangi potensi penyebaran dari penularan wabah pandemik Covidd-19 yang ditransmisikan dari manusia ke manusia, namun fakta semakin meningkatkan jumlah kasus, korban jiwa, dan sebaran geografis dari pandemik Covid-19 ini menunjukkan bahwa masih diperlukan upaya yang tidak hanya menjadi tanggung jawab dari Pemerintah, namun dapat melibatkan peran serta dari segenap unsur masyarakat, atau dengan kata lain diperlukan suatu pendekatan partisipatif di dalam penanganan Covid-19, melalui pelibatan berbagai pelaku kepentingan, terutama masyarakat lokal, mengingat bahwa sumber penularan adalah manusia, secara individu, meluas ke komunitas, hingga ke tingkat daerah dan nasional serta berlanjut ke tingkat regional dan global. Oleh karena melalui artikel ini, dicoba dikemukakan pendekatan pengurangan risiko bencana secara partisipatif, khususnya dalam pencegahan penyebaran pandemik Covid-19, yang dimulai dari tingkat individu, keluarga, komunitas pada tingkat RT/RW dan Desa/Keluraham, hingga tingkat masyarakat lokal, daerah dan lanjut ke tingkat nasional.  Selain itu, dengan memperhatikan bahwa kejadian bencana pandemik Covid-19 ini berstatus bencana nasional, maka aspek ketahanan nasional dalam menghadapi bencana wabah pandemik ini juga perlu diperhatikansecara khusus, terutama dalam menjadikan peran serta komunitas lokal sebagai subyek yang ikut bertanggung jawab untuk ikut mengurangi potensi penyebaran wabah pandemik Covid-19, yang terkait dengan aspek/gatra ketahanan nasional.  Melalui pendekatan ketahanan nasional dalam menghadapi bencana yang dilakukan secara partisipatif ini, maka direkomendasikan dapat diupayakan perbaikan dalam kerangka kebijakan yang terkait dengan regulasi, kelembagaan, dan pembiayaan, yang perlu diarahkan untuk dapat meningkatkan hasilguna dan dayaguna pencegahan dan pengurangan risiko bencana wabah pandemik Covid-19 secara partisipatif, dengan mengoptimalkan peran serta masyakarat lokal sebagai subyek yang dapat membangun ketangguhan dalam menghadapi bencana wabah pandemik Covid-19 secara berkelanjutan.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
参与维德-19大流行的风险降低:对灾害的国家恢复力概述
到2020年,世界正面临着2019年Corona病毒大流行的灾难,即Covid-19。预计将发生一场大流行爆发灾难性事件和重复的每一个案子的这个世纪,在印尼显示数字相当高的情况下,即多达11587积极接触的灵魂,灵魂的死亡人数为118,虽然也继续显示增加成为1.954愈合的灵魂每到2020年5月4日(Covid-19特遣队,2020年5月4日)。作为一个领域最大规模的健康灾难non-alam印尼在过去五十年的时间,经历了一场大流行的灾难所造成的影响是多方面的和分布上几乎所有省份,不仅限于卫生部门指定,在国家卫生部门灾害状态,但对其他领域产生非常重要的影响,尤其是经济和社会文化。实施大规模社会PSBB(限制政策)和禁令返校舞会和故乡,特别是在斋月期间在开斋节,暗示的大规模的经济条件,可以dipersandingkan 1998年发生的经济危机前,甚至更糟,相比在2008年发生的经济危机,除了文化社会的影响,在2020年的斋月和开斋节限制或禁止往返。一场大流行Covid-19灾害处理中,政府实际上已经出版了各种监管框架中最重要的反应非常灵敏ditujjukan减少感染瘟疫的传播潜力的一场大流行Covidd-19人类的传播到人类,然而事实越来越增加的情况下,受害者人数,零散的地理一场大流行Covid-19表明仍然需要努力的不仅是政府的责任,然而可以涉及全社会元素的参与,或者换句话说Covid-19处理中某个词的方法是必要的,通过pelibatan各种罪犯,特别是当地社区的利益,记住,是人类传播资源,个别延伸到社区、到区域和国家一级继续到区域和全球水平。因此,本文提出了一种参与降低灾害风险的方法,特别是在预防Covid-19大流行方面,从个人、家庭、社区、村庄和村庄的社区到地方、地区,再到国家层面。此外,注意到这一场大流行Covid-19灾难性事件的地位,那么国家韧性方面面对国家灾害也需要特殊的diperhatikansecara,尤其是在这一场大流行疫情使当地社区参与作为负有部分责任的话题来减少潜力爆发的一场大流行Covid-19,国家有关方面- gatra韧性。通过这种参与灾难的国家适应方法,建议在与监管、制度和融资相关的政策框架内进行改进,这些政策需要旨在在参与方面提高非营利和旨在降低Covid-19大流行流行灾害风险的指导方针。通过将当地社区的参与者作为一个可以在持续不断的Covid-19大流行灾难中建立韧性的对象。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Hibernation of the Village Law in Large-Scale Palm Oil Plantations: A Case Study of Oil Palm Expansion in Sintang District, West Kalimantan Government Health Expenditure and Stunting Prevalence Reduction in Indonesia The Role of Gender Equality on Poverty Alleviation: Case of Indonesia The Effect of Local Government’s Elderly Social Assistance on Health Spending of Poor Elderly in Indonesia Critical Success Factor (CSF) of Implementing PPP Road Sector in Indonesia
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1