DNA Quality and Quantity on Blood Spot Post Soil and Ultraviolet-C Exposure

M. A. Jauhani, Sheilla Rachmania
{"title":"DNA Quality and Quantity on Blood Spot Post Soil and Ultraviolet-C Exposure","authors":"M. A. Jauhani, Sheilla Rachmania","doi":"10.19184/AMS.V6I3.19937","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bercak darah dapat ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) pada banyak kasus tindak kekerasan. Asam deoksiribonukleat (DNA) pada darah dapat digunakan sebagai data primer untuk proses identifikasi akan tetapi bercak darah di TKP berisiko rusak akibat pajanan tanah dan ultraviolet. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mempelajari efek kombinasi dari pajanan sinar ultraviolet-C dan tanah terhadap kualitas dan kuantitas DNA pada bercak darah. Sebanyak 20 gelas berisi 200 gram tanah ditetesi 900µl darah dan diberikan pajanan sinar ultraviolet-C dalam tiga kelompok berdasarkan durasi pajanan yakni satu hari, tiga hari, dan lima hari. Satu kelompok digunakan sebagai kontrol. Ekstraksi DNA dilakukan menggunakan DNAZol dilanjutkan dengan pengukuran spektrofotometri untuk mengetahui kualitas dan kuantitas DNA. Peningkatan konsentrasi DNA dapat diamati yaitu 681,1 pada hari pertama menjadi 1274,7 pada hari ketiga dan mulai menurun menjadi 1090,6 pada hari kelima, sedangkan kemurnian DNA terus menurun secara konstan seiring dengan meningkatnya durasi pajanan. Penelitian ini menunjukkan bahwa pajanan sinar ultraviolet-C dan tanah menyebabkan degradasi molekul DNA menjadi fragmen-fragmen molekul yang lebih kecil sehingga terjadi peningkatan kuantitas DNA yang disertai penurunan kualitas DNA. Penurunan kualitas DNA dapat mempersulit proses identifikasi sehingga isolasi DNA sampel pada tanah terbuka yang terpajan matahari harus dilakukan sesegera mungkin. \n  \nKata Kunci: DNA, darah, tanah, ultraviolet C, patologi forensik","PeriodicalId":246242,"journal":{"name":"Journal of Agromedicine and Medical Sciences","volume":"122 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-10-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Agromedicine and Medical Sciences","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19184/AMS.V6I3.19937","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Bercak darah dapat ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) pada banyak kasus tindak kekerasan. Asam deoksiribonukleat (DNA) pada darah dapat digunakan sebagai data primer untuk proses identifikasi akan tetapi bercak darah di TKP berisiko rusak akibat pajanan tanah dan ultraviolet. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mempelajari efek kombinasi dari pajanan sinar ultraviolet-C dan tanah terhadap kualitas dan kuantitas DNA pada bercak darah. Sebanyak 20 gelas berisi 200 gram tanah ditetesi 900µl darah dan diberikan pajanan sinar ultraviolet-C dalam tiga kelompok berdasarkan durasi pajanan yakni satu hari, tiga hari, dan lima hari. Satu kelompok digunakan sebagai kontrol. Ekstraksi DNA dilakukan menggunakan DNAZol dilanjutkan dengan pengukuran spektrofotometri untuk mengetahui kualitas dan kuantitas DNA. Peningkatan konsentrasi DNA dapat diamati yaitu 681,1 pada hari pertama menjadi 1274,7 pada hari ketiga dan mulai menurun menjadi 1090,6 pada hari kelima, sedangkan kemurnian DNA terus menurun secara konstan seiring dengan meningkatnya durasi pajanan. Penelitian ini menunjukkan bahwa pajanan sinar ultraviolet-C dan tanah menyebabkan degradasi molekul DNA menjadi fragmen-fragmen molekul yang lebih kecil sehingga terjadi peningkatan kuantitas DNA yang disertai penurunan kualitas DNA. Penurunan kualitas DNA dapat mempersulit proses identifikasi sehingga isolasi DNA sampel pada tanah terbuka yang terpajan matahari harus dilakukan sesegera mungkin.   Kata Kunci: DNA, darah, tanah, ultraviolet C, patologi forensik
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
血斑后土壤和uv - c暴露的DNA质量和数量
在许多暴力案件中,可以在犯罪现场发现血迹。血液中的脱氧核糖核酸(DNA)可以作为鉴定过程的主要数据,但犯罪现场的血迹有被土壤和紫外线破坏的危险。这项研究的主要目的是研究紫外线和土壤对流DNA质量和数量的结合效果。多达20杯含有200克土地ditetesi 900µl血和射线曝光ultraviolet-C分成三组根据曝光时长就是一天,三天五天。一组用作控制。DNA提取是用DNAZol进行的,然后用光谱测量来确定DNA的质量和数量。可以观察到第一天681.1的DNA浓度增加到第三天的1274.7,第5天开始下降到1090.6,而DNA的纯度随着疼痛持续时间的增加而持续下降。这项研究表明,紫外线和土壤物质导致DNA分子的分子分解成更小的分子碎片,从而增加了DNA的数量,并伴有DNA质量的下降。DNA质量的下降可能会使识别过程变得困难,以便尽快从暴露在阳光下的裸露土壤中分离DNA样本。关键词:DNA,血液,土壤,紫外线,法医病理学家
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Differences of BUN and Serum Creatinine Values in Severity of Diabetic Ketoacidosis Patients at RSD dr. Seobandi Jember Risk Factor Analysis of Work Fatigue on Online Motorcycle Taxi Drivers in Jember Region Coverage and Factors Related to Early Breastfeeding Initiation in Nusa Tenggara The Effectiveness of Roselle Kombucha Tea in Increasing Haemoglobin Levels Mice (Mus imusculus) With Anaemic Caregiving Burden in Family Caregivers Of Patients With Schizophrenia Post-Pasung in Jember
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1