{"title":"Pengaruh promosi gizi menggunakan media Instagram terhadap pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan pada remaja Overweight di SMPN 4 Samarinda","authors":"Ahmad Syadzali","doi":"10.58344/jmi.v2i8.356","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masalah gizi yang umum ditemukan pada remaja adalah Overweight. Berdasarkan data Riskesdas Provinsi Kalimantan Timur tahun 2013 – 2018 diketahui prevalensi Overweight pada umur 13 – 15 tahun meningkat sebesar 5,2%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi gizi menggunakan media Instagram terhadap pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan pada remaja Overweight di SMPN 4 Samarinda. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu yaitu pretest dan posttest. Penelitian dilakukan selama ± 3 minggu, dengan jumlah responden sebanyak 36 orang yang dibagi dalam 2 kelompok, masing-masing 18 orang responden pada kelompok eksperimen dan kontrol. Data pengetahuan gizi responden diperoleh dengan menggunakan kuesioner pengetahuan gizi sedangkan data kebiasaan sarapan diperoleh dengan menggunakan polling frekuensi sarapan dan kuesioner SQ – FFQ. Terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan gizi responden setelah diberikan promosi gizi pada kelompok eksperimen (p = 0,000). Namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kebiasaan sarapan responden setelah diberikaon promosi gizi pada kelompok eksperimen (p = 0,083), tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan gizi (p = 0,078) dan kebiasaan sarapan (p = 0,564) responden setelah diberikan promosi gizi pada kelompok kontrol, terdapat perbedaan yang signifikan terhadap pengetahuan gizi responden (p = 0,003) dan kebiasaan sarapan (p = 0,008) responden antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Promosi gizi menggunakan Instagram berpengaruh terhadap pengetahuan gizi responden, namun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kebiasaan sarapan responden.","PeriodicalId":133594,"journal":{"name":"Jurnal Multidisiplin Indonesia","volume":"95 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Multidisiplin Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58344/jmi.v2i8.356","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Masalah gizi yang umum ditemukan pada remaja adalah Overweight. Berdasarkan data Riskesdas Provinsi Kalimantan Timur tahun 2013 – 2018 diketahui prevalensi Overweight pada umur 13 – 15 tahun meningkat sebesar 5,2%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi gizi menggunakan media Instagram terhadap pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan pada remaja Overweight di SMPN 4 Samarinda. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu yaitu pretest dan posttest. Penelitian dilakukan selama ± 3 minggu, dengan jumlah responden sebanyak 36 orang yang dibagi dalam 2 kelompok, masing-masing 18 orang responden pada kelompok eksperimen dan kontrol. Data pengetahuan gizi responden diperoleh dengan menggunakan kuesioner pengetahuan gizi sedangkan data kebiasaan sarapan diperoleh dengan menggunakan polling frekuensi sarapan dan kuesioner SQ – FFQ. Terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan gizi responden setelah diberikan promosi gizi pada kelompok eksperimen (p = 0,000). Namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kebiasaan sarapan responden setelah diberikaon promosi gizi pada kelompok eksperimen (p = 0,083), tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan gizi (p = 0,078) dan kebiasaan sarapan (p = 0,564) responden setelah diberikan promosi gizi pada kelompok kontrol, terdapat perbedaan yang signifikan terhadap pengetahuan gizi responden (p = 0,003) dan kebiasaan sarapan (p = 0,008) responden antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Promosi gizi menggunakan Instagram berpengaruh terhadap pengetahuan gizi responden, namun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kebiasaan sarapan responden.