{"title":"Pengembangan Modul Pembelajaran Kontekstual Terintegrasi Augmented Reality untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa","authors":"Ratna Azizah Mashami, Khaeruman Khaeruman, Ahmadi Ahmadi","doi":"10.33394/hjkk.v9i2.4500","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pandemi Covid-19 membuat sistem pembelajaran di kelas menjadi terbatas sehingga siswa dituntut untuk belajar lebih mandiri. Akan tetapi, sumber belajar memadai yang mendukung kemandirian belajar kimia di SMAN 1 Batulayar masih sangat kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pembelajaran kontekstual terintegrasi Augmented Reality untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi ikatan kimia. Penelitian ini termasuk metode Penelitian dan Pengembangan. Tahapan penelitian mengikuti desain pengembangan model ADDIE yang terdiri dari lima tahap, yaitu analisis (Analysis), desain (Design), pengembangan (Development), penerapan (Implementation), dan evaluasi (Evaluation). Subyek penelitian adalah siswa SMAN 1 Batulayar yang berjumlah 40 orang. Instrumen dalam penelitian ini adalah angket dan tes uraian. Data kelayakan modul dan tanggapan siswa diperoleh dari angket lalu dianalisis berdasarkan persentase, sedangkan data keterampilan berpikir kritis didapatkan dari tes uraian lalu dianalisis menggunakan paired sample t-test dan skor gain ternormalisasi (N-gain). Adapun hasil penelitian ini antara lain: 1) modul dinyatakan sangat layak dengan rerata skor 90%, 2) modul dapat meningkatkatkan keterampilan berpikir kritis siswa yang ditunjukkan oleh nilai signifikan 0,00 pada taraf kepercayaan 95% dan skor N-gain 58% dengan kategori sedang, dan 3) siswa memberikan tanggapan sangat baik terhadap proses pembelajaran menggunakan modul. Dengan demikian, modul pembelajaran kontekstual terintegrasi augmented reality telah berhasil dikembangkan.","PeriodicalId":346446,"journal":{"name":"Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33394/hjkk.v9i2.4500","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Pandemi Covid-19 membuat sistem pembelajaran di kelas menjadi terbatas sehingga siswa dituntut untuk belajar lebih mandiri. Akan tetapi, sumber belajar memadai yang mendukung kemandirian belajar kimia di SMAN 1 Batulayar masih sangat kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pembelajaran kontekstual terintegrasi Augmented Reality untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi ikatan kimia. Penelitian ini termasuk metode Penelitian dan Pengembangan. Tahapan penelitian mengikuti desain pengembangan model ADDIE yang terdiri dari lima tahap, yaitu analisis (Analysis), desain (Design), pengembangan (Development), penerapan (Implementation), dan evaluasi (Evaluation). Subyek penelitian adalah siswa SMAN 1 Batulayar yang berjumlah 40 orang. Instrumen dalam penelitian ini adalah angket dan tes uraian. Data kelayakan modul dan tanggapan siswa diperoleh dari angket lalu dianalisis berdasarkan persentase, sedangkan data keterampilan berpikir kritis didapatkan dari tes uraian lalu dianalisis menggunakan paired sample t-test dan skor gain ternormalisasi (N-gain). Adapun hasil penelitian ini antara lain: 1) modul dinyatakan sangat layak dengan rerata skor 90%, 2) modul dapat meningkatkatkan keterampilan berpikir kritis siswa yang ditunjukkan oleh nilai signifikan 0,00 pada taraf kepercayaan 95% dan skor N-gain 58% dengan kategori sedang, dan 3) siswa memberikan tanggapan sangat baik terhadap proses pembelajaran menggunakan modul. Dengan demikian, modul pembelajaran kontekstual terintegrasi augmented reality telah berhasil dikembangkan.