{"title":"Coccygeal excision for treatment of coccyx instability","authors":"Adisa Yusuf Reksoprodjo, Ifran Saleh","doi":"10.31282/JOTI.V1N1.22","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Introduction: Coccygeal excision or coccygectomy is a rare procedure for the treatment of coccygodynia. Coccygeal pain or coccygodynia, often successfully treated with conservative treatment, including steroid injection. In coccyx instability with persistent pain after failed with conservative and injection treatment, surgery is needed to remove the unstable tail bone segment. Methods: We present one case of persistent coccygeal pain in a twenty-five year old male. The patient had a history of trauma on the buttock 12 years ago, which is getting worse for the last one-year period. The patient has already undergone conservative treatment, including two episodes of steroid injection, but the pain still persists. From the lateral plain X-ray, it was found displacement on coccyx segment. Failed in conservative treatment leads to coccygeal excision. The surgical procedure was done in prone knee-chest position, and intraoperatively assessed the tailbone stability with image intensifier. Partial coccygectomy was done to this patient. Results: One month follow up showed painless tailbone, no surgical site infection, and no other complications. Conclusion: We conclude that coccygeal excision is a good treatment of choice for coccygodynia due to coccyx instability. ABSTRAK Pendahuluan: Eksisi tulang ekor atau coccygectomy merupakan prosedur yang jarang dilakukan pada nyeri tulang ekor. Nyeri tulang ekor sering kali teratasi dengan terapi konservatif dan injeksi steroid. Namun, pada kasus ketidakstabilan tulang ekor dengan nyeri yang persisten, dibutuhkan tindakan pembedahan, yakni eksisi segmen tulang ekor yang tidak stabil. Metode: Kami membawakan satu kasus nyeri tulang ekor yang persisten pada laki-laki usia dua puluh lima tahun. Pasien memiliki riwayat trauma pada tulang ekor 12 tahun yang lalu, dan nyeri memburuk sejak 1 tahun terakhir. Pasien telah menjalani terapi konservatif serta injeksi steroid sebanyak dua episode suntikan, namun nyeri kambuh kembali. Pada X-ray lateral, ditemukan pergeseran pada segmen coccyx. Oleh karena mengalami kegagalan dalam terapi konservatif, diputuskan untuk dilakukan eksisi tulang ekor. Eksisi tulang ekor dilakukan dalam posisi knee-chest tengkurap, dan intra operatif dilakukan penilaian kestabilan tulang ekor dengan menggunakan image intensifier. Pada pasien ini dilakukan partial coccygectomy. Hasil: Pada follow-up, nyeri pada tulang ekor hilang, tidak terdapat infeksi pada luka operasi, serta bebas komplikasi lain. Kesimpulan: Kami menyimpulkan coccygectomy sebagai pilihan tata laksana yang baik bagi coccygodynia yang disebabkan ketidakstabilan tulang ekor.","PeriodicalId":252168,"journal":{"name":"Jurnal Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31282/JOTI.V1N1.22","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Introduction: Coccygeal excision or coccygectomy is a rare procedure for the treatment of coccygodynia. Coccygeal pain or coccygodynia, often successfully treated with conservative treatment, including steroid injection. In coccyx instability with persistent pain after failed with conservative and injection treatment, surgery is needed to remove the unstable tail bone segment. Methods: We present one case of persistent coccygeal pain in a twenty-five year old male. The patient had a history of trauma on the buttock 12 years ago, which is getting worse for the last one-year period. The patient has already undergone conservative treatment, including two episodes of steroid injection, but the pain still persists. From the lateral plain X-ray, it was found displacement on coccyx segment. Failed in conservative treatment leads to coccygeal excision. The surgical procedure was done in prone knee-chest position, and intraoperatively assessed the tailbone stability with image intensifier. Partial coccygectomy was done to this patient. Results: One month follow up showed painless tailbone, no surgical site infection, and no other complications. Conclusion: We conclude that coccygeal excision is a good treatment of choice for coccygodynia due to coccyx instability. ABSTRAK Pendahuluan: Eksisi tulang ekor atau coccygectomy merupakan prosedur yang jarang dilakukan pada nyeri tulang ekor. Nyeri tulang ekor sering kali teratasi dengan terapi konservatif dan injeksi steroid. Namun, pada kasus ketidakstabilan tulang ekor dengan nyeri yang persisten, dibutuhkan tindakan pembedahan, yakni eksisi segmen tulang ekor yang tidak stabil. Metode: Kami membawakan satu kasus nyeri tulang ekor yang persisten pada laki-laki usia dua puluh lima tahun. Pasien memiliki riwayat trauma pada tulang ekor 12 tahun yang lalu, dan nyeri memburuk sejak 1 tahun terakhir. Pasien telah menjalani terapi konservatif serta injeksi steroid sebanyak dua episode suntikan, namun nyeri kambuh kembali. Pada X-ray lateral, ditemukan pergeseran pada segmen coccyx. Oleh karena mengalami kegagalan dalam terapi konservatif, diputuskan untuk dilakukan eksisi tulang ekor. Eksisi tulang ekor dilakukan dalam posisi knee-chest tengkurap, dan intra operatif dilakukan penilaian kestabilan tulang ekor dengan menggunakan image intensifier. Pada pasien ini dilakukan partial coccygectomy. Hasil: Pada follow-up, nyeri pada tulang ekor hilang, tidak terdapat infeksi pada luka operasi, serta bebas komplikasi lain. Kesimpulan: Kami menyimpulkan coccygectomy sebagai pilihan tata laksana yang baik bagi coccygodynia yang disebabkan ketidakstabilan tulang ekor.
简介:尾骨切除或尾骨切除术是治疗尾骨痛的一种罕见的手术。尾骨疼痛或尾骨痛,通常成功地治疗保守治疗,包括类固醇注射。在保守和注射治疗失败后尾骨不稳定并持续疼痛时,需要手术切除不稳定的尾骨段。方法:我们提出一个病例的持续性尾骨疼痛在一个25岁的男性。患者12年前曾有臀部外伤史,最近一年病情加重。患者已经接受了保守治疗,包括两次类固醇注射,但疼痛仍然存在。侧位x线平片显示尾骨段移位。保守治疗失败导致尾骨切除。手术采用俯卧膝胸位,术中使用图像增强器评估尾骨稳定性。对该患者进行了部分尾骨切除术。结果:随访1个月,无尾骨疼痛,无手术部位感染,无其他并发症。结论:尾骨切除术是治疗尾骨不稳定引起的尾骨痛的良好选择。【摘要】Pendahuluan: Eksisi tulang ekor:尾骨切除术merupakan检察官yang jarang dilakukan padnyeri tulang ekor。尼赫利·图伦·埃克服卡利·特拉塔西·丹丹·特拉皮保守,并注射类固醇。Namun, pada kasus ketidakstabilan tulang ekor dengan nyeri yang persisten, dibutuhkan tindakan ppemdahan, yakni eksisi segmen tulang ekor yang tidakstabil。方法:Kami membawakan satu kasus nyeri tulang ekor yang persisten pada laki-laki usia dua puluh lima tahun。帕森·梅利利奇·里卡多(pasen memiliki riwayat)的创伤,12岁的时候,但尼赫利·梅利奇·里卡多(dannyeri memburuk sejak) 1岁的时候。这句话的意思是:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。”侧位胸片,胸片位于尾骨。保守主义者,保守主义者,保守主义者,保守主义者。Eksisi tulang ekor dilakukan dalam posisi膝胸tengkurap, dan术内dilakukan penaian kestabilan tulang ekor dunan menggunakan图像增强器。尾骨部分切除术。哈西尔:帕达跟进,nyeri帕达tulang ekor hilang, tidak terdapat infeksi帕达luka operasi, serta bebas komplikasi lain。kespulpulan: Kami menypulpulkan尾骨切除术sebagai pilihan tata laksana yang baik bagi尾骨痛yang disebabkan ketidakstabilan tulang ekor。