Ade Suherman, Tetep Tetep, A. Supriyatna, Eldi Mulyana, Triani Widyanti, Opah Saripah, Aneu Rostiani, Lilik Purnawati
{"title":"Persepsi Masyarakat Terhadap Pemberlakuan Social Distancing Di Masa Pandemi Covid-19 Sebagai Implementasi Modal Sosial","authors":"Ade Suherman, Tetep Tetep, A. Supriyatna, Eldi Mulyana, Triani Widyanti, Opah Saripah, Aneu Rostiani, Lilik Purnawati","doi":"10.35899/BIEJ.V3I02.218","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract– The purpose of this study is to analyze and explain public perceptions of the implementation of social distancing during the pandemic as the implementation of social capital. This study was motivated by the phenomenon of the outbreak of the Covid-19 pandemic in a number of countries, including Indonesia. This condition not only affects the economic condition of a country, hinders social interaction among the community, and also has an impact on the health condition of every human being. To avoid the wider spread of Covid-19, the government was forced to adopt social distancing and physical distancing policies in the form of staying at home, working from home, studying, and worshiping at home. This research approach is descriptive qualitative. The data of this research is the impact of social distancing for the community in Tarogong Kidul District, Garut Regency. Sources of data come from several communities with a total of 50 respondents. Collecting data in this study using interview techniques, record, and continue to take notes. The results of the research can be concluded that with the implementation of social distancing in the pandemic period, at least the community can implement social capital which includes informal values or norms that are shared among members of an interrelated community group, which is based on the values of beliefs, norms and networks social and they respect each other, the development of social capital is the creation of increasingly independent groups of people who are able to participate more meaningfully. Social capital can solve citizens' problems, especially with regard to strengthening friendship, repairing and maintaining public service facilities because it has advantages and is the most appropriate, even though there are other social capital in the community. \nAbstrak– Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan menjelaskan Persepsi masyarakat terhadap pemberlakuan social distancing di masa pandemi sebagai implementasi modal sosial. Kajian ini dilatar belakangi oleh fenomena merebaknya pandemik Covid-19 di sejumlah negara, termasuk pula di Indonesia. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kondisi perokonomian suatu negara, menghambat interaksi sosial di kalangan masyarakat, serta juga memiliki dampak terhadap kondisi kesehatan setiap manusia. Untuk menghindari penyebaran Covid-19 yang lebih luas, pemerintah terpaksa mengambil kebijakan pembatasan sosial (social distancing) dan pembatasan kontak fisik (physical distancing) berupa tinggal di rumah, bekerja dari rumah, belajar, dan beribadah di rumah. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah dampak adanya social distancing bagi masyarakat di Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut. Sumber data berasal dari beberapa masyarakat berjumlah 50 responden. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, rekam, dan dilanjutkan catat. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan adanya Pemberlakuan Social Distancing Di Masa Pandemi setidaknya masyarakat dapat mengimplementasikan Modal Sosial yang meliputi nilai atau norma-norma informal yang dimiliki bersama diantara para anggota suatu kelompok masyarakat yang saling terkait, yang didasarkan pada nilai kepercayaan, norma, dan jaringan sosial dan mereka saling menghargai, pengembangan modal sosial adalah terciptanya kelompok masyarakat yang semakin mandiri, yang mampu berpartisipasi secara lebih berarti. Modal sosial dapat menyelesaikan permasalah warga terutama berkenaan dengan penguatan tali silaturahim, perbaikan dan pemeliharaan sarana pelayanan publik karena memiliki kelebihan dan paling sesuai, meskipun pada komunitas tersebut terdapat modal sosial lain.","PeriodicalId":296615,"journal":{"name":"Business Innovation and Entrepreneurship Journal","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Business Innovation and Entrepreneurship Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35899/BIEJ.V3I02.218","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
Abstract– The purpose of this study is to analyze and explain public perceptions of the implementation of social distancing during the pandemic as the implementation of social capital. This study was motivated by the phenomenon of the outbreak of the Covid-19 pandemic in a number of countries, including Indonesia. This condition not only affects the economic condition of a country, hinders social interaction among the community, and also has an impact on the health condition of every human being. To avoid the wider spread of Covid-19, the government was forced to adopt social distancing and physical distancing policies in the form of staying at home, working from home, studying, and worshiping at home. This research approach is descriptive qualitative. The data of this research is the impact of social distancing for the community in Tarogong Kidul District, Garut Regency. Sources of data come from several communities with a total of 50 respondents. Collecting data in this study using interview techniques, record, and continue to take notes. The results of the research can be concluded that with the implementation of social distancing in the pandemic period, at least the community can implement social capital which includes informal values or norms that are shared among members of an interrelated community group, which is based on the values of beliefs, norms and networks social and they respect each other, the development of social capital is the creation of increasingly independent groups of people who are able to participate more meaningfully. Social capital can solve citizens' problems, especially with regard to strengthening friendship, repairing and maintaining public service facilities because it has advantages and is the most appropriate, even though there are other social capital in the community.
Abstrak– Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan menjelaskan Persepsi masyarakat terhadap pemberlakuan social distancing di masa pandemi sebagai implementasi modal sosial. Kajian ini dilatar belakangi oleh fenomena merebaknya pandemik Covid-19 di sejumlah negara, termasuk pula di Indonesia. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kondisi perokonomian suatu negara, menghambat interaksi sosial di kalangan masyarakat, serta juga memiliki dampak terhadap kondisi kesehatan setiap manusia. Untuk menghindari penyebaran Covid-19 yang lebih luas, pemerintah terpaksa mengambil kebijakan pembatasan sosial (social distancing) dan pembatasan kontak fisik (physical distancing) berupa tinggal di rumah, bekerja dari rumah, belajar, dan beribadah di rumah. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah dampak adanya social distancing bagi masyarakat di Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut. Sumber data berasal dari beberapa masyarakat berjumlah 50 responden. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, rekam, dan dilanjutkan catat. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan adanya Pemberlakuan Social Distancing Di Masa Pandemi setidaknya masyarakat dapat mengimplementasikan Modal Sosial yang meliputi nilai atau norma-norma informal yang dimiliki bersama diantara para anggota suatu kelompok masyarakat yang saling terkait, yang didasarkan pada nilai kepercayaan, norma, dan jaringan sosial dan mereka saling menghargai, pengembangan modal sosial adalah terciptanya kelompok masyarakat yang semakin mandiri, yang mampu berpartisipasi secara lebih berarti. Modal sosial dapat menyelesaikan permasalah warga terutama berkenaan dengan penguatan tali silaturahim, perbaikan dan pemeliharaan sarana pelayanan publik karena memiliki kelebihan dan paling sesuai, meskipun pada komunitas tersebut terdapat modal sosial lain.
摘要:本研究的目的是分析和解释公众对大流行期间实施社会距离作为社会资本实施的看法。这项研究的动机是在包括印度尼西亚在内的一些国家爆发的Covid-19大流行现象。这种情况不仅影响到一个国家的经济状况,阻碍了社区之间的社会交往,而且也影响到每个人的健康状况。为了避免新冠病毒的扩散,政府被迫采取了居家、在家工作、在家学习、在家做礼拜等保持社会距离和身体距离的政策。这种研究方法是描述性定性的。本研究的数据是社会距离对加鲁特县Tarogong Kidul区社区的影响。数据来源来自几个社区,共有50名受访者。在本研究中使用访谈技巧收集数据,记录,并继续做笔记。研究结果表明,在大流行时期,通过实施社会距离,社区至少可以实施社会资本,其中包括相互关联的社区群体成员之间共享的非正式价值观或规范,这是基于信仰、规范和社会网络的价值观,他们相互尊重;社会资本的发展是创造越来越独立的群体,这些群体能够更有意义地参与。社会资本可以解决公民的问题,特别是在加强友谊、维修和维护公共服务设施方面,因为它具有优势,是最合适的,即使社区中存在其他社会资本。摘要/ abstract摘要:中国流行病防控与社会保持距离的关系。印度尼西亚新冠肺炎大流行的新冠肺炎现象中文:中文:中文:Kondisi ini tidak hanya berdampak pada Kondisi perokonomian suatu negara,中文:menghambat interaksi social di kalangan masyarakat,中文:serta juga memiliki danpak terhadap Kondisi kesehatan setiap manusia。Untuk menghindari penyebaran Covid-19 yang lebih luas, pemerintah terpaksa mengambil kebijakan pembatasan social(社会距离)dan pembatasan kontak fisik(身体距离)berupa tinggal di rumah, bekerja dari rumah, belajar, dan beribadah di rumah。翻译为:翻译为:翻译为:数据penelitian ini adalah dampak adanya社交距离bagi masyarakat di Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut。夏季数据berassal dari beberapa masyarakat berjumlah 50名受访者。彭普兰的数据是由孟古那肯的技术,瓦万卡拉,雷卡姆,丹迪兰朱特肯猫。Hasil penelitian dapat dispulkan bahwa dengan adanya penberlakuan社会距离Di Masa Pandemi setidaknya masyarakat dapat mengimplementaskan Modal Social yang meliputi nilai atau norma-norma informal yang dimiliki bersama diantara para anggota suatu kelompok masyarakat yang saling terkait, yang didasarkan padama nilai kepercayaan, norma, dan jaringan Social dan mereka saling menghargai, pengembangan Modal Social adalah terciptanya kelompok masyarakat yang semakin mandiri,Yang mampu berpartisipasi secara lebih berarti。Modal social dapat menyelesaikan permasalah warga terutama berkenaan dengan penguatan tali silaturahim, perbaikan dan pemeliharaan sarana pelayanan public lik karena memiliki kelelebihan dan paling sesuai, meskipun padkomunitas tersebut terdapat Modal social lain。