{"title":"STUDI KELAYAKAN EKONOMI TERHADAP PEMBANGUNAN UNDERPASS DI JALAN PERJUANGAN KOTA BEKASI","authors":"Sabila Azzahra, Burhamtoro Burhamtoro, Johanes Asdhi Poerwanto","doi":"10.55404/jos-mrk.2021.02.04.69-72","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perlintasan sebidang sering ditemukan pada perkotaan di Indonesia. Tidak sedikit perlintasan sebidang menimbulkan permasalahan seperti kemacetan, hal ini akan menyebabkan terjadinya tundaan yang akan mengakibatkan pemborosan biaya operasional kendaraaan (BOK) dan berkurangnya kinerja ruas jalan. Dengan datanya data yang di dapat dari JPL 81 bahwa kereta yang melintas di perlintasan ini mencapai 100 kereta per harinya, maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengurangi permasalahan kemacetan yang mana diperlukannya rencana pembangunan underpass di Jl Perjuangan Kota Bekasi. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa data volume lalu lintas, data kecepatan, serta data tundaan yang terjadi di perlintasan tersebut. Penelitian ini berupa analisis kelayakan lalu lintas dan kelayakan ekonomi dalam pembangunan underpass diperlintasan sebidang. Kelayakan lalu lintas ditinjau dari hasil kinerja ruas jalan sebelum dan sesudah adanya underpass, sedangkan kelayakan ekonomi dinilai berdasarkan analisis Benefit Cost Ratio (BCR) , Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR). Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan umur rencana selama 30 tahun, di dapatkan derajat kejenuhan tahun 2021 pada hari senin (without project) sebesar 0,88 dan setelah adanya pembangunan underpass menurun menjadi 0,68. Ada pula penghematan yang di dapatkan dari adanya pembangunan underpass yaitu sebesar Rp 1.266.102.484,-. Dari hasil kelayakan ekonomi di dapatkan nilai BCR sebesar 1,20 (BCR>1) yang mana di dapatkan nilai BCR >1 pada tahun ke 9, NPV sebesar Rp 5.977.728.145,94 (NPV > 0) dan IRR sebesar 13,33%, sesuai dengan persyaratan kelayakan maka rencana pembangunan underpass dinyatakan layak.","PeriodicalId":337938,"journal":{"name":"Jurnal JOS-MRK","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal JOS-MRK","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55404/jos-mrk.2021.02.04.69-72","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Perlintasan sebidang sering ditemukan pada perkotaan di Indonesia. Tidak sedikit perlintasan sebidang menimbulkan permasalahan seperti kemacetan, hal ini akan menyebabkan terjadinya tundaan yang akan mengakibatkan pemborosan biaya operasional kendaraaan (BOK) dan berkurangnya kinerja ruas jalan. Dengan datanya data yang di dapat dari JPL 81 bahwa kereta yang melintas di perlintasan ini mencapai 100 kereta per harinya, maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengurangi permasalahan kemacetan yang mana diperlukannya rencana pembangunan underpass di Jl Perjuangan Kota Bekasi. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa data volume lalu lintas, data kecepatan, serta data tundaan yang terjadi di perlintasan tersebut. Penelitian ini berupa analisis kelayakan lalu lintas dan kelayakan ekonomi dalam pembangunan underpass diperlintasan sebidang. Kelayakan lalu lintas ditinjau dari hasil kinerja ruas jalan sebelum dan sesudah adanya underpass, sedangkan kelayakan ekonomi dinilai berdasarkan analisis Benefit Cost Ratio (BCR) , Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR). Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan umur rencana selama 30 tahun, di dapatkan derajat kejenuhan tahun 2021 pada hari senin (without project) sebesar 0,88 dan setelah adanya pembangunan underpass menurun menjadi 0,68. Ada pula penghematan yang di dapatkan dari adanya pembangunan underpass yaitu sebesar Rp 1.266.102.484,-. Dari hasil kelayakan ekonomi di dapatkan nilai BCR sebesar 1,20 (BCR>1) yang mana di dapatkan nilai BCR >1 pada tahun ke 9, NPV sebesar Rp 5.977.728.145,94 (NPV > 0) dan IRR sebesar 13,33%, sesuai dengan persyaratan kelayakan maka rencana pembangunan underpass dinyatakan layak.