Himawan Ardhi Ristanto, Adhi Iman Sulaiman, Shinta Prastyanti
{"title":"Festival Mangga sebagai Media Komunikasi dalam Mengoptimalkan Daya Tarik Wisata Desa Penggarit","authors":"Himawan Ardhi Ristanto, Adhi Iman Sulaiman, Shinta Prastyanti","doi":"10.30659/jikm.v11i1.27969","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Various tourism potentials exist in Penggarit Village, such as agricultural, religious, cultural, and natural educational tours. Mango has become the identity of Penggarit Village. Because this village is a producer of mangoes with the branding \"Mangga Istana.\" Mango farming is a tradition (local wisdom) in the Penggarit village community. Almost every resident's house and garden have a mango tree. Penggarit Village seeks to increase tourism by holding a mango festival. The purpose of this study is to consider the Mango Festival as a communication media in the tourist attraction Pengarit Village. The research method used in this study is a qualitative method using case studies. The data in this study were generated through observation and interviews with informants. Four informants participated in this survey. Penggarit village chief, BUMdes director, Penggarit community chief, and Puskapik journalist. According to research results, Mango Festival is a cultural festival, flagship product festival, tourism village festival. This makes the mango festival a communication medium for Penggarit's tourist attraction. The composition of cultural attractions, natural resource attractions, and man-made attractions is mixed in such a way as to attract public interest. \n \nBeragam potensi wisata ada di Desa Penggarit, seperti wisata edukasi pertanian, religi, budaya dan alam. Mangga telah menjadi identitas Desa Penggarit. Sebab desa ini merupakan penghasil komoditas buah mangga unggul dengan branding �Mangga Istana�. Pertanian mangga sudah menjadi tradisi (Local Wisdom) bagi masyarakat Desa Penggarit. Hampir setiap rumah dan kebun warga memiliki pohon mangga. Desa Penggarit berupaya mengangkat daya tarik wisata dengan menyelenggarakan festival mangga. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji festival mangga sebagai media komunikasi dalam mengoptimalkan daya tarik wisata Desa Penggarit. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan studi kasus. Data penelitian ini diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan informan. Informan pada penelitian ini berjumlah empat orang, yaitu Kepala desa Penggarit, Direktur BUMDes Wiguna Utama, Tokoh Masyarakat Desa Penggarit dan Jurnalis Portal Berita Puskapik. Hasil penelitian, festival mangga merupakan festival budaya, festival produk unggulan dan festival desa wisata. Hal ini menjadikan Mango Festival sebagai sarana komunikasi objek wisata Penggrit. Komposisi daya tarik budaya, daya tarik sumber daya alam dan daya tarik buatan dipadukan sedemikian rupa sehingga menarik minat atau animo masyarakat.","PeriodicalId":142752,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna","volume":"195 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30659/jikm.v11i1.27969","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Various tourism potentials exist in Penggarit Village, such as agricultural, religious, cultural, and natural educational tours. Mango has become the identity of Penggarit Village. Because this village is a producer of mangoes with the branding "Mangga Istana." Mango farming is a tradition (local wisdom) in the Penggarit village community. Almost every resident's house and garden have a mango tree. Penggarit Village seeks to increase tourism by holding a mango festival. The purpose of this study is to consider the Mango Festival as a communication media in the tourist attraction Pengarit Village. The research method used in this study is a qualitative method using case studies. The data in this study were generated through observation and interviews with informants. Four informants participated in this survey. Penggarit village chief, BUMdes director, Penggarit community chief, and Puskapik journalist. According to research results, Mango Festival is a cultural festival, flagship product festival, tourism village festival. This makes the mango festival a communication medium for Penggarit's tourist attraction. The composition of cultural attractions, natural resource attractions, and man-made attractions is mixed in such a way as to attract public interest.
Beragam potensi wisata ada di Desa Penggarit, seperti wisata edukasi pertanian, religi, budaya dan alam. Mangga telah menjadi identitas Desa Penggarit. Sebab desa ini merupakan penghasil komoditas buah mangga unggul dengan branding �Mangga Istana�. Pertanian mangga sudah menjadi tradisi (Local Wisdom) bagi masyarakat Desa Penggarit. Hampir setiap rumah dan kebun warga memiliki pohon mangga. Desa Penggarit berupaya mengangkat daya tarik wisata dengan menyelenggarakan festival mangga. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji festival mangga sebagai media komunikasi dalam mengoptimalkan daya tarik wisata Desa Penggarit. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan studi kasus. Data penelitian ini diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan informan. Informan pada penelitian ini berjumlah empat orang, yaitu Kepala desa Penggarit, Direktur BUMDes Wiguna Utama, Tokoh Masyarakat Desa Penggarit dan Jurnalis Portal Berita Puskapik. Hasil penelitian, festival mangga merupakan festival budaya, festival produk unggulan dan festival desa wisata. Hal ini menjadikan Mango Festival sebagai sarana komunikasi objek wisata Penggrit. Komposisi daya tarik budaya, daya tarik sumber daya alam dan daya tarik buatan dipadukan sedemikian rupa sehingga menarik minat atau animo masyarakat.
彭格里特村有多种旅游潜力,如农业旅游、宗教旅游、文化旅游和自然教育旅游。芒果已经成为彭格里特村的标志。因为这个村庄是芒果的生产地芒果的商标是"Mangga Istana "芒果种植是彭格里特村社区的传统(当地智慧)。几乎每个居民的房子和花园都有一棵芒果树。彭格里特村希望通过举办芒果节来增加旅游业。本研究的目的是考虑芒果节作为旅游景点彭格里特村的传播媒介。本研究使用的研究方法是案例研究的定性方法。本研究的数据是通过观察和对举报人的访谈产生的。四名被调查者参与了本次调查。彭格里特村村长、BUMdes主任、彭格里特社区村长和普斯卡皮克记者。根据研究结果,芒果节是文化节、旗舰产品节、旅游村寨节。这使得芒果节成为彭格里旅游景点的交流媒介。以吸引公众兴趣的方式,将文化景点、自然资源景点和人工景点的构成进行混合。Beragam potentisi wisata ada di Desa Penggarit, perperti wisata edukasi pertanian, religi, budaya danam。Mangga telah menjadi identitas Desa Penggarit。Sebab desa ini merupakan penghasil komoditas buah mangga unggul dengan品牌“mangga Istana”。Pertanian mangga sudah menjadi tradisi(当地智慧)bagi masyarakat Desa Penggarit。Hampir设置rumah和kebun warga memoriliki pohon mangga。Desa Penggarit berupaya mengangkat daya tarik wisata dengan menyelenggarakan festival mangga。图juan dari penelitian ini adalah mengkaji节日mangga sebagai媒体komunikasi dalam mengoptimalkan daya tarik wisata Desa Penggarit。方法penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah方法定性邓安menggunakan研究原因。数据翻译为:数据翻译为:数据翻译为:数据翻译为:资讯科技总监,资讯科技总监,资讯科技总监,资讯科技总监,资讯科技总监,资讯科技总监。Hasil penelitian, festival mangga merupakan festival budaya, festival产品unggulan dan festival desa wisata。Hal ini menjadikan芒果节sebagai sarana komunikasi object wisata PenggritKomposisi daya tarik budaya, daya tarik suma daya警报,daya tarik buatan dipadukan semikian rupa sehinga menarik minat atau animo masyarakat。