{"title":"Peran Guru PPKn Terhadap Pencegahan Perilaku Bullying Melalui Penerapan Nilai Nilai Pancasila (Studi Kasus Kelas X di SMA Negeri 7 Bandung)","authors":"Anggi Puspita Dewi, Asep Deni Normansyah, Lili Sukarliana","doi":"10.58812/jpdws.v1i07.488","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui bagaimana peran guru PPKn dalam pencegahan perilaku bullying melalui penerapan nilai Pancasila yang dilakukan di lingkungan Sekolah Menengah Atas. Penelitian ini dilakukan, karena di latar belakangi oleh kekhawatiran peneliti atas maraknya kejadian bullying yang masih terjadi di sekolah dan bagaimana nilai Pancasila yang diberikan guru PPKn dapat mengurangi penyimpangan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah studi kasus dengan pendekatan kualitatif beserta mix methods. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dengan guru PPKn Kelas X SMAN 7 Bandung dan penyebaran angket pada peserta didik. Hasil penelitian ini ialah guru PPKn memiliki peranan yang sangat penting dalam pencegahan perilaku bullying di sekolah, dimana guru PPKn memiliki peranan khusus dalam penanaman sikap agar peserta didik tidak melakukan pelanggaran hukum baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Adapun peran guru PPKn yang dilakukan antara lain menyisipkan pemahaman mengenai bullying dalam pembelajaran yang diberikan pada peserta didik, lalu menerapkan nilai religius, nilai kebersamaan, persatuan dan nilai demokrasi melalui kegiatan pembiasaan yang dapat dilakukan peserta didik setiap harinya. Keberhasilan penerapan nilai Pancasila tentu nya akan berpengaruh pada perilaku bullying, dimana perilaku bullying akan ter minimalisir, berkurang, dan tidak terjadi lagi. Selain guru PPKn, SMAN 7 Bandung juga mensosialisasikan bahayanya perilaku bullying yang terjadi di lingkungan sekolah melalui spanduk dan banner, juga mengajak seluruh warga sekolah untuk melaporkan setiap percobaan maupun tindakan kekerasan yang terjadi.","PeriodicalId":286934,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan West Science","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pendidikan West Science","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58812/jpdws.v1i07.488","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui bagaimana peran guru PPKn dalam pencegahan perilaku bullying melalui penerapan nilai Pancasila yang dilakukan di lingkungan Sekolah Menengah Atas. Penelitian ini dilakukan, karena di latar belakangi oleh kekhawatiran peneliti atas maraknya kejadian bullying yang masih terjadi di sekolah dan bagaimana nilai Pancasila yang diberikan guru PPKn dapat mengurangi penyimpangan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah studi kasus dengan pendekatan kualitatif beserta mix methods. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dengan guru PPKn Kelas X SMAN 7 Bandung dan penyebaran angket pada peserta didik. Hasil penelitian ini ialah guru PPKn memiliki peranan yang sangat penting dalam pencegahan perilaku bullying di sekolah, dimana guru PPKn memiliki peranan khusus dalam penanaman sikap agar peserta didik tidak melakukan pelanggaran hukum baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Adapun peran guru PPKn yang dilakukan antara lain menyisipkan pemahaman mengenai bullying dalam pembelajaran yang diberikan pada peserta didik, lalu menerapkan nilai religius, nilai kebersamaan, persatuan dan nilai demokrasi melalui kegiatan pembiasaan yang dapat dilakukan peserta didik setiap harinya. Keberhasilan penerapan nilai Pancasila tentu nya akan berpengaruh pada perilaku bullying, dimana perilaku bullying akan ter minimalisir, berkurang, dan tidak terjadi lagi. Selain guru PPKn, SMAN 7 Bandung juga mensosialisasikan bahayanya perilaku bullying yang terjadi di lingkungan sekolah melalui spanduk dan banner, juga mengajak seluruh warga sekolah untuk melaporkan setiap percobaan maupun tindakan kekerasan yang terjadi.