Hubungan Nilai Neutrophil-Lymphocyte Ratio (NLR) Dan Kadar C-Reactive Protein (CRP) Dengan Tingkat Keparahan Penyakit Pada Pasien Covid-19

Renja Fristiani, W. Warida, Harny Edward
{"title":"Hubungan Nilai Neutrophil-Lymphocyte Ratio (NLR) Dan Kadar C-Reactive Protein (CRP) Dengan Tingkat Keparahan Penyakit Pada Pasien Covid-19","authors":"Renja Fristiani, W. Warida, Harny Edward","doi":"10.53770/amhj.v2i2.121","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pasien yang terinfeksi SARS CoV-2 mengalami serangkaian proses inflamasi. Inflamasi yang dipicu oleh virus meningkatkan Neutrophil-Lymphocyte Ratio (NLR). Peningkatan NLR memicu progresivitas COVID-19 dan secara signifikan berhubungan dengan keparahan dari penyakit. Selain NLR, C-Reactive Protein (CRP) juga sebagai penanda respon inflamasi akut, yang meningkat dengan cepat. Peningkatan CRP diprediksi sebagai prediktor independen dari keparahan COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara NLR dan CRP dengan tingkat keparahan penyakit pada pasien COVID-19. Metode: Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional, sumber data rekam medis pada 84 pasien COVID-19 yang melakukan pemeriksaan NLR dan CRP pada hari yang sama pada tahun 2021. Analisis data yang digunakan adalah uji Chi-square dengan CI 95% (α= 0,05). Hasil: Dari penelitian didapatkan rata-rata NLR dan CRP pasien COVID-19 cenderung tinggi yaitu 9,92 dan 42,93. Sebanyak 13,1% memiliki NLR normal pada pasien dengan gejala ringan. Sebanyak 86,9% memiliki NLR tidak normal pada pasien dengan gejala sedang, berat dan kritis. Sebanyak 10,7% memiliki CRP normal pada pasien dengan gejala ringan. Sebanyak 89,3% memiliki CRP tidak normal pada pasien dengan gejala sedang, berat dan kritis. Kesimpulan: Dapat disimpulkan terdapat korelasi yang signifikan (p value = 0,002) pada NLR dan (p value = 0,009) pada CRP dengan tingkat keparahan penyakit pada pasien COVID-19. Pemeriksaan NLR dan CRP diperlukan sebagai identifikasi awal untuk memprediksi kondisi pasien yang berisiko mengalami perburukan gejala menjadi lebih berat.","PeriodicalId":107137,"journal":{"name":"Ahmar Metastasis Health Journal","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ahmar Metastasis Health Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53770/amhj.v2i2.121","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Pasien yang terinfeksi SARS CoV-2 mengalami serangkaian proses inflamasi. Inflamasi yang dipicu oleh virus meningkatkan Neutrophil-Lymphocyte Ratio (NLR). Peningkatan NLR memicu progresivitas COVID-19 dan secara signifikan berhubungan dengan keparahan dari penyakit. Selain NLR, C-Reactive Protein (CRP) juga sebagai penanda respon inflamasi akut, yang meningkat dengan cepat. Peningkatan CRP diprediksi sebagai prediktor independen dari keparahan COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara NLR dan CRP dengan tingkat keparahan penyakit pada pasien COVID-19. Metode: Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional, sumber data rekam medis pada 84 pasien COVID-19 yang melakukan pemeriksaan NLR dan CRP pada hari yang sama pada tahun 2021. Analisis data yang digunakan adalah uji Chi-square dengan CI 95% (α= 0,05). Hasil: Dari penelitian didapatkan rata-rata NLR dan CRP pasien COVID-19 cenderung tinggi yaitu 9,92 dan 42,93. Sebanyak 13,1% memiliki NLR normal pada pasien dengan gejala ringan. Sebanyak 86,9% memiliki NLR tidak normal pada pasien dengan gejala sedang, berat dan kritis. Sebanyak 10,7% memiliki CRP normal pada pasien dengan gejala ringan. Sebanyak 89,3% memiliki CRP tidak normal pada pasien dengan gejala sedang, berat dan kritis. Kesimpulan: Dapat disimpulkan terdapat korelasi yang signifikan (p value = 0,002) pada NLR dan (p value = 0,009) pada CRP dengan tingkat keparahan penyakit pada pasien COVID-19. Pemeriksaan NLR dan CRP diperlukan sebagai identifikasi awal untuk memprediksi kondisi pasien yang berisiko mengalami perburukan gejala menjadi lebih berat.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
感染SARS cov2的患者经历了一系列炎症过程。由病毒引起的炎症增加了中性淋巴细胞Ratio (NLR)。NLR的增加引发了COVID-19的进展,并与疾病的严重程度有关。除了NLR, c反应蛋白(CRP)也是急性炎症反应的一种标记,它正在迅速增加。CRP的增加可以预测为COVID-19严重损害的独立预测器。本研究的目的是确定NLR和CRP之间的关系,以及COVID-19患者病情的严重程度。方法:该研究方法是交叉设计的分析观察,这是84名COVID-19患者的医疗记录数据来源,他们在2021年的同一天对NLR和CRP进行了检查。是Chi-square试验使用的数据分析和95% CI(α= 0。05)。结果:研究平均获得NLR和CRP患者COVID-19的发病率为9.92和42.93。13.1%的患者有轻微症状的NLR。超过86.9%的人在中度、体重和危重的患者中有不正常的NLR。10.7%的患者有轻微症状的正常CRP。多达89.3%的人患有中度、体重和危重症状的低CRP。结论:可以推断出家庭r的p值(0.002)和CRP的p值(p value = 0.002)与科维-19患者病情严重相关。对NLR和CRP进行初步鉴定,以预测症状恶化的风险患者的病情。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Hubungan Peran Orang Tua dengan Angka Kejadian Penyalahgunaan Narkoba Di Kalangan Remaja: Literature Review Blighted Ovum: Studi Kasus pada Ibu dengan Kehamilan Patologi Sikap dan Dukungan Keluarga dengan Pemberian Imunisasi pada Anak Usia 0-24 Bulan Efektifitas Terapi Musik Terhadap Pengurangan Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif Determinan Vaksinasi Rabies Di Desa Tetehosi Kabupaten Nias
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1