Maqāṣid Sharī'ah Flexibility to Overcome COVID-19 in Indonesia: From Government Policies to Fatwā of Council of Indonesian Ulema (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), and Muhammadiyah

M. Mashuri, Iffatin Nur, M. N. Muttaqin
{"title":"Maqāṣid Sharī'ah Flexibility to Overcome COVID-19 in Indonesia: From Government Policies to Fatwā of Council of Indonesian Ulema (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), and Muhammadiyah","authors":"M. Mashuri, Iffatin Nur, M. N. Muttaqin","doi":"10.18860/j-fsh.v13i2.13280","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: Since its first appearance in Wuhan, China, the COVID-19 has become a worldwide concern, and now its impact as a pandemic has been felt globally. The number of cases, the death tolls, the steps that each country’s government must take, and the activities of social life that must be practiced by all people, among others, are interesting phenomena to study. This paper tries to examine from the Islamic perspective, regulations issued by the Indonesian Government and edicts issued by religious institutions and organizations in Indonesia, especially of the Indonesian Council of Ulema (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), and Muhammadiyah, in response to the COVID-19 outbreak in Indonesia. This study is qualitative research with a discourse analysis that discusses the legal-socio-contextual aspects of the rules and fatwās/edicts with the maqāṣid sharī'ah (purposefulness of Islamic law) approach. The results show that the regulations and edicts are in accordance with fundamental values in the discourse of obtaining the objectives of Islamic law (maqāṣid sharī’ah), and the necessity to preserve one’s soul is prioritized over preserving one’s religion since practicing religious teachings can only be conducted whenever one’s soul is preserved.Keywords: Pandemic; COVID-19; Fatwā; Indonesian Regulation; Maqāṣid Sharī'ah. Abstrak: Sejak pertama kali muncul di Wuhan, China, COVID-19 telah menjadi perhatian dunia dan kini dampaknya sebagai pandemi sudah terasa secara global. Banyaknya kasus, jumlah korban meninggal, langkah-langkah yang harus diambil oleh pemerintah masing-masing negara, dan aktivitas kehidupan sosial yang harus dilakukan oleh semua orang menjadi fenomena yang menarik untuk dikaji. Tulisan ini mencoba mengkaji, dari perspektif Islam, peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia dan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga dan organisasi keagamaan di Indonesia, khususnya Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah, dalam menyikapi mewabahnya COVID-19 di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan analisis wacana yang membahas aspek legal-sosio-kontekstual terhadap aturan dan fatwa dengan pendekatan maqāṣid syari'ah (tujuan hukum Islam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peraturan dan fatwa tersebut sesuai dengan nilai-nilai fundamental dalam wacana pencapaian tujuan hukum Islam (maqāṣid syari'ah) dan keharusan memelihara jiwa lebih diutamakan daripada memelihara agama karena mengamalkan ajaran agama hanya dapat dilakukan manakala jiwa seseorang terpelihara.Kata Kunci: Pandemi; COVID-19; Fatwa; Peraturan Indonesia; Maqāṣid Sharī'ah.","PeriodicalId":338293,"journal":{"name":"De Jure: Jurnal Hukum dan Syar'iah","volume":"101 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"De Jure: Jurnal Hukum dan Syar'iah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18860/j-fsh.v13i2.13280","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Abstract: Since its first appearance in Wuhan, China, the COVID-19 has become a worldwide concern, and now its impact as a pandemic has been felt globally. The number of cases, the death tolls, the steps that each country’s government must take, and the activities of social life that must be practiced by all people, among others, are interesting phenomena to study. This paper tries to examine from the Islamic perspective, regulations issued by the Indonesian Government and edicts issued by religious institutions and organizations in Indonesia, especially of the Indonesian Council of Ulema (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), and Muhammadiyah, in response to the COVID-19 outbreak in Indonesia. This study is qualitative research with a discourse analysis that discusses the legal-socio-contextual aspects of the rules and fatwās/edicts with the maqāṣid sharī'ah (purposefulness of Islamic law) approach. The results show that the regulations and edicts are in accordance with fundamental values in the discourse of obtaining the objectives of Islamic law (maqāṣid sharī’ah), and the necessity to preserve one’s soul is prioritized over preserving one’s religion since practicing religious teachings can only be conducted whenever one’s soul is preserved.Keywords: Pandemic; COVID-19; Fatwā; Indonesian Regulation; Maqāṣid Sharī'ah. Abstrak: Sejak pertama kali muncul di Wuhan, China, COVID-19 telah menjadi perhatian dunia dan kini dampaknya sebagai pandemi sudah terasa secara global. Banyaknya kasus, jumlah korban meninggal, langkah-langkah yang harus diambil oleh pemerintah masing-masing negara, dan aktivitas kehidupan sosial yang harus dilakukan oleh semua orang menjadi fenomena yang menarik untuk dikaji. Tulisan ini mencoba mengkaji, dari perspektif Islam, peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia dan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga dan organisasi keagamaan di Indonesia, khususnya Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah, dalam menyikapi mewabahnya COVID-19 di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan analisis wacana yang membahas aspek legal-sosio-kontekstual terhadap aturan dan fatwa dengan pendekatan maqāṣid syari'ah (tujuan hukum Islam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peraturan dan fatwa tersebut sesuai dengan nilai-nilai fundamental dalam wacana pencapaian tujuan hukum Islam (maqāṣid syari'ah) dan keharusan memelihara jiwa lebih diutamakan daripada memelihara agama karena mengamalkan ajaran agama hanya dapat dilakukan manakala jiwa seseorang terpelihara.Kata Kunci: Pandemi; COVID-19; Fatwa; Peraturan Indonesia; Maqāṣid Sharī'ah.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Maqāṣid印度尼西亚克服COVID-19的灵活性:从政府政策到印度尼西亚乌里玛理事会(MUI), Nahdlatul Ulama (NU)和Muhammadiyah的fatwha
摘要:2019冠状病毒病(COVID-19)自中国武汉首次出现以来,已成为全球关注的焦点,目前全球已感受到其大流行的影响。病例的数量,死亡人数,每个国家政府必须采取的步骤,以及所有人必须实践的社会生活活动,等等,都是值得研究的有趣现象。本文试图从伊斯兰教的角度审视印尼政府颁布的法规以及印尼宗教机构和组织发布的法令,特别是印尼乌里玛理事会(MUI), Nahdlatul Ulama (NU)和穆罕默迪亚(Muhammadiyah)针对新冠肺炎疫情的法令。本研究是一项定性研究,采用话语分析的方法,以maqāṣid shari 'ah(伊斯兰法律的目的性)方法讨论规则和fatwās/法令的法律-社会-语境方面。结果表明,法规和法令符合获得伊斯兰法律目标的话语中的基本价值观(maqāṣid shari ' ah),并且保护一个人的灵魂的必要性优先于保护一个人的宗教,因为只有在一个人的灵魂得到保护的情况下才能进行宗教教义的实践。关键词:大流行;COVID-19;Fatwā;印尼的监管;Maqāṣid莎尔ī”啊。摘要:中国武汉,2019冠状病毒肺炎(COVID-19)流行性出血热(telah menjadi perdoni danpaknya sebagai)全球流行。Banyaknya kasus, jumlah korban meninggal, langkah-langkah yang harus diambil oleh peremerintah masing negara, dan aktivitas kehidupan social yang harus dilakukan oleh semua orang menjadi现象yang menarik untuk dikaji。伊斯兰教领袖,伊斯兰教领袖,印尼领袖,印尼领袖,印尼领袖,印尼领袖,印尼圣公会,印尼圣公会,印尼圣公会,穆斯林领袖,印尼领袖,印尼新冠肺炎领袖。杨Penelitian ini merupakan Penelitian kualitatif dengan分析wacana membahas aspek legal-sosio-kontekstual terhadap aturan丹追杀令dengan pendekatan maqāṣid syari 'ah (tujuan hukum伊斯兰教)。哈西尔penelitian menunjukkan bahwa peraturan dan fatwa tersei,但这是一个基本的dalam wacana pencapaian tujuan hukum伊斯兰教(maqāṣid syari'ah),丹keharusan memelihara jiwa lebih diutamakan daripaan memelihara agama karena mengamalkan ajaran agama hanya dapat dilakukan manakala jiwa seseorang terpelihara。Kata Kunci:流行病;COVID-19;裁决;Peraturan印尼;Maqāṣid莎尔ī”啊。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
The Concept of Kafa’ah in the Nineteenth Century Javanese Muslim Scholars’ View: A Study on the Ulama Rifi’yah’s Thought The Psychological Well-Being in Building Resilience of Indonesian Muslim Families: A Study of Hussein Muhammad's Thought The Phenomenon of Development Misyar Marriage from the Perspective of Islamic Law and Human Rights The Strategy of the Islamic Welfare Organization Malaysia (PERKIM) in Managing Mualaf Family Conflicts in Malaysia Administration Reagent of Aceh Family Law Qanun: Siri Marriage Motives Towards the Legality of Polygyny
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1