{"title":"Pengaruh Bahan Mikroorganisme Lokal (MOL) dan Frekuensi Pemberiannya terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai","authors":"Karlus Kiik, Andreas Kefi, Aloysius Rusae","doi":"10.29244/agrob.v11i2.47162","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kedelai (Glycine max L. Meriil) adalah salah satu komoditas utama dari jenis kacang-kacangan di Indonesia karena merupakan sumber protein nabati penting. Tujuan penelitian untuk mengetahui jenis MOL (microorganisme lokal) dan frekuensi penyiraman MOL yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan kacang kedelai (Glycine max L. Meriil.). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan faktor pertama: jenis MOL (M) yaitu MOL bonggol pisang (M1) dan MOL rebung bambu (M2). Faktor kedua adalah frekuensi penyiraman MOL (F) yaitu 1 minggu sekali (F1), 2 minggu sekali (F2), 3 minggu sekali (F3) dan tambah kontrol. Setiap kombinasi diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 21 perlakuan percobaan. Hasil sidik ragam Anova menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara perlakuan jenis MOL bonggol pisang dengan frekuensi penyiraman 2 kali pada parameter pengamatan diameter batang dan berat segar brangkasan. MOL bonggol pisang dan frekuensi penyiraman 3 kali seminggu memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman. MOL bonggol pisang juga meningkatkan meningkatkan, jumlah daun, berat kering brangkasan, jumlah biji per tanaman, jumlah biji per polong, berat kering biji per pertanaman, berat kering biji per petak, berat 100 biji dan indeks panen. \nKata kunci: bobot biji, bonggol pisang, indeks panen, rebung bambu","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Agrohorti","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29244/agrob.v11i2.47162","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kedelai (Glycine max L. Meriil) adalah salah satu komoditas utama dari jenis kacang-kacangan di Indonesia karena merupakan sumber protein nabati penting. Tujuan penelitian untuk mengetahui jenis MOL (microorganisme lokal) dan frekuensi penyiraman MOL yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan kacang kedelai (Glycine max L. Meriil.). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan faktor pertama: jenis MOL (M) yaitu MOL bonggol pisang (M1) dan MOL rebung bambu (M2). Faktor kedua adalah frekuensi penyiraman MOL (F) yaitu 1 minggu sekali (F1), 2 minggu sekali (F2), 3 minggu sekali (F3) dan tambah kontrol. Setiap kombinasi diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 21 perlakuan percobaan. Hasil sidik ragam Anova menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara perlakuan jenis MOL bonggol pisang dengan frekuensi penyiraman 2 kali pada parameter pengamatan diameter batang dan berat segar brangkasan. MOL bonggol pisang dan frekuensi penyiraman 3 kali seminggu memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman. MOL bonggol pisang juga meningkatkan meningkatkan, jumlah daun, berat kering brangkasan, jumlah biji per tanaman, jumlah biji per polong, berat kering biji per pertanaman, berat kering biji per petak, berat 100 biji dan indeks panen.
Kata kunci: bobot biji, bonggol pisang, indeks panen, rebung bambu
大豆(max L. Meriil)是印尼豆类种类的主要商品之一,因为它是植物蛋白的重要来源。研究目的是确定大豆生长和发育所需的摩尔和摩尔浇水频率(Glycine max L. Meriil)。研究采用了组设计(架子),第一个因素是鼹鼠(M)类型的香蕉球果(M1)和竹笋(M2)。第二个因素是MOL (F1)的浸渍频率,也就是每一周(F1),每两周(F2),每三周(F3)和更多的控制。每一个组合重复3次,就有21次尝试。不同种类的Anova指纹显示,香蕉球果痣的治疗与茎的直径和新鲜体重参数进行了两次喷洒频率的相互作用。香蕉球果和每周浇水3次对作物高度的影响。香蕉球果摩尔还增加了树叶的数量、松果的重量、每株种子的数量、每颗种子的数量、每颗种子的干燥重量、每颗种子的干燥重量、每颗种子的干燥重量、100颗种子的重量和收获索引。关键词:葵花籽重量、香蕉球果、收获指数、竹笋