Mauluddin Jamal Balak Sebandar, M. Bisri, S. Sumiadi
{"title":"STUDI ALTERNATIF PENAGGULANGAN GENANGAN BERBASIS KONSERVASI DI SISTEM DRAINASE OESAPA-LASIANA KOTA KUPANG","authors":"Mauluddin Jamal Balak Sebandar, M. Bisri, S. Sumiadi","doi":"10.21776/ub.pengairan.2018.009.02.6","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK: Sistem drainase berbasis konservasi merupakan konsep pengelolaan air hujan dan limpasannya pada sistem drainase perkotaan, dengan tujuan meningkatkan daya guna air, meminimalkan kerugian serta konservasi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kapasitas dimensi saluran drainase eksisting di sistem drainase Oesapa – Lasiana Kota Kupang, mengetahui alternatif penanganan genangan yang berbasis konservasi di lokasi studi tersebut. Dalam menganalisa hal tersebut, digunakan software Storm Water Management Model (SWMM) versi 5.1 untuk memodelkan limpasan hujan kala ulang 5 tahun dengan membandingkan kondisi jaringan drainase sebelum dan sesudah penerapan kolam retensi, sumur resapan dan melebarkan/meninggikan dimensi saluran eksisting. Untuk menangani permasalahan genangan di lokasi studi dibutuhkan 1 unit kolam resapan berukuran 160 m x 100 m x 3 m, dan 587 unit sumur resapan berdiameter 1 m, kedalaman 3 meter serta melebarkan / meninggikan dimensi saluran eksisting menjadi 1.60 m x 0.80 m sepanjang 706 m. Sumur resapan direncanakan dipasang di tiap - tiap rumah warga berbentuk lingkaran, terbuat dari pasangan batu bata tanpa diplester. Data curah hujan selama 16 tahun (2001-2016) dari stasiun Lasiana dan stasiun El Tari Kupang dipakai untuk melakukan simulasi hujan rancangan. Perhitungan intensitas hujan dengan durasi 6 jam kala ulang 5 tahun menggunakan rumus Mononobe dan menghasilkan kurva IDF . Dari kurva IDF dibuat distribusi hujan jam-jaman ( hyetograph ) kala ulang 5 tahun sebesar 128.88 mm yang kemudian dipakai sebagai masukan parameter SWMM . Hasil kalibrasi model menunjukkan nilai RMSE antara debit pemodelan dengan debit terukur sebesar 0.061405 (6.14%). Hasil simulasi SWMM menunjukkan kapasitas saluran drainase eksisting di lokasi studi tidak mampu menampung hujan rancangan dengan kala ulang 5 tahun dan mengakibatkan genangan di 18 conduit . Kata kunci: konservasi, SWMM,drainase,pemodelan,alternatif,limpasan ABSTRACT: Conservation-based drainage system is the concept of rainwater management and its runoff on urban drainage system, for improving water efficiency, minimizing loss and environmental conservation. This study aims are to analyze the capacity of existing drainage dimension in Oesapa - Lasiana City of Kupang drainage system, to analyze the alternative of conservation-based to handle the inundation problem . It is used SWMM to analyze the rainfall model over the 5 year return period by comparing the drainage network conditions before and after the application of retention pond, injection well and widening the existing channel dimensions. To solve inundation problem, it needed 1 unit of retention pond is 160 m x 100 m x 3 m, and 587 units of injection well 1 m in diameter, 3 m depth and widened the existing channel dimension to 1.60 m x 0.80 m along 706 m. The circle injection well are planned to be installed in each house, made of brick pairs without plaster. Rainfall data for 16 years (2001-2016) from Lasiana station and El Tari Kupang station were used to simulate the rainfall design. Rain intensity calculation with a duration of 6 hours when a 5 year return period using the Mononobe formula and and produces IDF curves. From the IDF curve, a 5 year return period time distribution of 128.88 mm is used as input of SWMM parameters. The model calibration results show the RMSE value between the modeling discharge and the measured discharge of 0.0614 (6.14%). The SWMM simulation results show that existing drainage capacity at the study site was not able to accommodate the design rainfall with a 5 year return period and resulted in a puddle in 18 conduits. Keywords: conservation, SWMM, drainage, modelling, alternative, run off","PeriodicalId":236511,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Pengairan","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Pengairan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21776/ub.pengairan.2018.009.02.6","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRAK: Sistem drainase berbasis konservasi merupakan konsep pengelolaan air hujan dan limpasannya pada sistem drainase perkotaan, dengan tujuan meningkatkan daya guna air, meminimalkan kerugian serta konservasi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kapasitas dimensi saluran drainase eksisting di sistem drainase Oesapa – Lasiana Kota Kupang, mengetahui alternatif penanganan genangan yang berbasis konservasi di lokasi studi tersebut. Dalam menganalisa hal tersebut, digunakan software Storm Water Management Model (SWMM) versi 5.1 untuk memodelkan limpasan hujan kala ulang 5 tahun dengan membandingkan kondisi jaringan drainase sebelum dan sesudah penerapan kolam retensi, sumur resapan dan melebarkan/meninggikan dimensi saluran eksisting. Untuk menangani permasalahan genangan di lokasi studi dibutuhkan 1 unit kolam resapan berukuran 160 m x 100 m x 3 m, dan 587 unit sumur resapan berdiameter 1 m, kedalaman 3 meter serta melebarkan / meninggikan dimensi saluran eksisting menjadi 1.60 m x 0.80 m sepanjang 706 m. Sumur resapan direncanakan dipasang di tiap - tiap rumah warga berbentuk lingkaran, terbuat dari pasangan batu bata tanpa diplester. Data curah hujan selama 16 tahun (2001-2016) dari stasiun Lasiana dan stasiun El Tari Kupang dipakai untuk melakukan simulasi hujan rancangan. Perhitungan intensitas hujan dengan durasi 6 jam kala ulang 5 tahun menggunakan rumus Mononobe dan menghasilkan kurva IDF . Dari kurva IDF dibuat distribusi hujan jam-jaman ( hyetograph ) kala ulang 5 tahun sebesar 128.88 mm yang kemudian dipakai sebagai masukan parameter SWMM . Hasil kalibrasi model menunjukkan nilai RMSE antara debit pemodelan dengan debit terukur sebesar 0.061405 (6.14%). Hasil simulasi SWMM menunjukkan kapasitas saluran drainase eksisting di lokasi studi tidak mampu menampung hujan rancangan dengan kala ulang 5 tahun dan mengakibatkan genangan di 18 conduit . Kata kunci: konservasi, SWMM,drainase,pemodelan,alternatif,limpasan ABSTRACT: Conservation-based drainage system is the concept of rainwater management and its runoff on urban drainage system, for improving water efficiency, minimizing loss and environmental conservation. This study aims are to analyze the capacity of existing drainage dimension in Oesapa - Lasiana City of Kupang drainage system, to analyze the alternative of conservation-based to handle the inundation problem . It is used SWMM to analyze the rainfall model over the 5 year return period by comparing the drainage network conditions before and after the application of retention pond, injection well and widening the existing channel dimensions. To solve inundation problem, it needed 1 unit of retention pond is 160 m x 100 m x 3 m, and 587 units of injection well 1 m in diameter, 3 m depth and widened the existing channel dimension to 1.60 m x 0.80 m along 706 m. The circle injection well are planned to be installed in each house, made of brick pairs without plaster. Rainfall data for 16 years (2001-2016) from Lasiana station and El Tari Kupang station were used to simulate the rainfall design. Rain intensity calculation with a duration of 6 hours when a 5 year return period using the Mononobe formula and and produces IDF curves. From the IDF curve, a 5 year return period time distribution of 128.88 mm is used as input of SWMM parameters. The model calibration results show the RMSE value between the modeling discharge and the measured discharge of 0.0614 (6.14%). The SWMM simulation results show that existing drainage capacity at the study site was not able to accommodate the design rainfall with a 5 year return period and resulted in a puddle in 18 conduits. Keywords: conservation, SWMM, drainage, modelling, alternative, run off