Siti Safitra N. Ibrahim, Isna Mobulango, Yazni Yazni, M. R. Katili
{"title":"Pengukuran Kesiapan Penerapan Knowledge Management di Institusi Pendidikan Tinggi","authors":"Siti Safitra N. Ibrahim, Isna Mobulango, Yazni Yazni, M. R. Katili","doi":"10.37905/jji.v3i2.11797","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penerapan Knowledge Management (KM) di suatu organisasi pada dasarnya merupakan satu strategi dalam rangka pencapaian visi dan misi organisasi. Namun, penerapan KM pada suatu organisasi tidak selalu berjalan dengan mudah dan sukses. Satu faktor yang berpotensi menjadi alasan kegagalan penerapan KM adalah belum ada kesiapan organisasi baik dari aspek manusia, proses, dan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kesiapan penerapan KM di Universitas Ichsan (Unisan) Gorontalo. Untuk mencapai tujuan penelitian digunakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif. Adapun model kesiapan yang digunakan mengacu pada model KM Readiness yang bertumpu pada indikator Knowledge Management Critical Success Factors (KMCSF) sebagai faktor enabler KM dan skala Rao untuk menginterpretasi level kesiapan penerapan KM di organisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesiapan KM (KM Readiness) Unisan telah berada pada level 4, yang berarti organisasi mendapat predikat Receptive. Hal ini menunjukkan bahwa Unisan berada pada level siap dan matang untuk menerapkan KM dalam mencapai visi dan misi organisasi. \n \nThe implementation of Knowledge Management (KM) in an organization is a strategy for achieving the vision and mission of the organization. However, such implementation does not always work successfully because of, for instance, a lack of organizational readiness pertaining to the human, the process, and the technological aspects. This study, therefore, aims to measure the level of readiness for the implementation of KM at Universitas Ichsan (Unisan) Gorontalo. To achieve the research objectives, a survey method with a quantitative approach was used. The readiness model used refers to the KM Readiness model, which relies on the Knowledge Management Critical Success Factors (KMCSF) indicator as a KM enabler factor and the Rao scale to interpret the level of readiness for KM implementation in the organization. The results showed that Unisan’s KM readiness level was at level 4, which means the organization received a Receptive attribute. This shows that Unisan is well-prepared for implementing the KM in order to achieve the organization’s vision and mission.","PeriodicalId":439611,"journal":{"name":"Jambura Journal of Informatics","volume":"136 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jambura Journal of Informatics","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37905/jji.v3i2.11797","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Penerapan Knowledge Management (KM) di suatu organisasi pada dasarnya merupakan satu strategi dalam rangka pencapaian visi dan misi organisasi. Namun, penerapan KM pada suatu organisasi tidak selalu berjalan dengan mudah dan sukses. Satu faktor yang berpotensi menjadi alasan kegagalan penerapan KM adalah belum ada kesiapan organisasi baik dari aspek manusia, proses, dan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kesiapan penerapan KM di Universitas Ichsan (Unisan) Gorontalo. Untuk mencapai tujuan penelitian digunakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif. Adapun model kesiapan yang digunakan mengacu pada model KM Readiness yang bertumpu pada indikator Knowledge Management Critical Success Factors (KMCSF) sebagai faktor enabler KM dan skala Rao untuk menginterpretasi level kesiapan penerapan KM di organisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesiapan KM (KM Readiness) Unisan telah berada pada level 4, yang berarti organisasi mendapat predikat Receptive. Hal ini menunjukkan bahwa Unisan berada pada level siap dan matang untuk menerapkan KM dalam mencapai visi dan misi organisasi.
The implementation of Knowledge Management (KM) in an organization is a strategy for achieving the vision and mission of the organization. However, such implementation does not always work successfully because of, for instance, a lack of organizational readiness pertaining to the human, the process, and the technological aspects. This study, therefore, aims to measure the level of readiness for the implementation of KM at Universitas Ichsan (Unisan) Gorontalo. To achieve the research objectives, a survey method with a quantitative approach was used. The readiness model used refers to the KM Readiness model, which relies on the Knowledge Management Critical Success Factors (KMCSF) indicator as a KM enabler factor and the Rao scale to interpret the level of readiness for KM implementation in the organization. The results showed that Unisan’s KM readiness level was at level 4, which means the organization received a Receptive attribute. This shows that Unisan is well-prepared for implementing the KM in order to achieve the organization’s vision and mission.