Padli Suryadi, Didin Najimuddin, Padusung Padusung
{"title":"PERBANDINGAN METODE BINA MARGA DENGAN METODE NAASRA-87 TERHADAP TEBAL OVERLAY PADA RUAS JALAN SAMOTA KABUPATEN SUMBAWA","authors":"Padli Suryadi, Didin Najimuddin, Padusung Padusung","doi":"10.58406/sainteka.v3i2.977","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perencanaan lapis tambahan (overlay desigh) merupakan penentuan ketebalan dari lapisan aspal beton atau lapisan butir yang akan melapisi perkerasan jalan yang ada, sebagai usaha dalam mengatasi penurunan kekuatan perkerasan serta melindungi struktur selama periode desain. Perencanaan lapis tambahan aspal beton untuk perkerasan lentur pada ruas jalan Samota didasarkan pada besarnya lendutan yang terjadi. Data lendutan tersebut diperoleh dari pengukuran dengan alat Benkelman Beam pada satu standar pembebanan. Materi yang dievaluasi meliputi karakteristik masing-masing metoda dan hasil luaran terlihat bahwa metode Bina Marga menghasilkan tebal lapis tambahan sebesar 92 mm, sedangkan metode NAASRA sebesar 105 mm. Maka kebutuhan tebal lapis tambahan pada metode NAASRA memberikan nilai lebih besar dari kedua metode yang dibandingkan melalui stadi kasus.","PeriodicalId":285966,"journal":{"name":"Jurnal SainTekA","volume":"54 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal SainTekA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58406/sainteka.v3i2.977","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Perencanaan lapis tambahan (overlay desigh) merupakan penentuan ketebalan dari lapisan aspal beton atau lapisan butir yang akan melapisi perkerasan jalan yang ada, sebagai usaha dalam mengatasi penurunan kekuatan perkerasan serta melindungi struktur selama periode desain. Perencanaan lapis tambahan aspal beton untuk perkerasan lentur pada ruas jalan Samota didasarkan pada besarnya lendutan yang terjadi. Data lendutan tersebut diperoleh dari pengukuran dengan alat Benkelman Beam pada satu standar pembebanan. Materi yang dievaluasi meliputi karakteristik masing-masing metoda dan hasil luaran terlihat bahwa metode Bina Marga menghasilkan tebal lapis tambahan sebesar 92 mm, sedangkan metode NAASRA sebesar 105 mm. Maka kebutuhan tebal lapis tambahan pada metode NAASRA memberikan nilai lebih besar dari kedua metode yang dibandingkan melalui stadi kasus.