{"title":"PETA KEMUNCULAN PEMIKIRAN MODERN DALAM ISLAM","authors":"G. Gunawan","doi":"10.32332/ath_thariq.v3i1.1379","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemakaian kata modern (dari bahasa Inggris), modernisme atau modernisasi selama ini sudah sangat populer dan semua kalangan terdidik atau intelektual nampaknya sudah paham tentang makna peristilahan dimaksud. Ungkapan kata itu akan mengait pada makna-makna tertentu yang bisa sama tetapi bisa juga berbeda sesuai aksentuasi (penekanan) masalah, tujuan dan asumsi peristilahan yang digunakan terutama dalam pengambilan istilah tersebut. Sedangkan modern dalam peristilahan Arab dikenal dengan tajdid yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah pembaruan. \nKonteks pemikiran modern dalam Islam, merupakan suatu wacana yang mengawali perubahan mendasar bagi Islam sebagai suatu nilai ajaran dan umatnya sebagai pembuat arus perubahan tersebut. Modernisme dalam khazanah masyarakat Barat mengandung makna pikiran, aliran, gerakan dan usaha untuk mengubah paham-paham, adat istiadat, institusi- institusi lama dan sebagainya untuk disesuaikan dengan suasana baru yang ditimbulkan oleh kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Modern \nNilai- nilai modernisasi Islam mempunyai pengurus besar dalam kehidupan umat islam sehingga akibat gerakan pembaharuan yang di cetuskan dan di perjuangkan oleh pembaharuan tersirat di kalangan Negara-negara Islam, maka timbulah rasa kesadaran bagi umat Islam untuk mengikuti gerakan pembaharuan tersebut. Sehingga membuat suatu kebangkitan dunia Islam baik dalam bidang IPTEK, Pendidikan Politik, sekaligus tumbuh gerakan menentang penjajahan.","PeriodicalId":446749,"journal":{"name":"Ath Thariq Jurnal Dakwah dan Komunikasi","volume":"79 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ath Thariq Jurnal Dakwah dan Komunikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32332/ath_thariq.v3i1.1379","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pemakaian kata modern (dari bahasa Inggris), modernisme atau modernisasi selama ini sudah sangat populer dan semua kalangan terdidik atau intelektual nampaknya sudah paham tentang makna peristilahan dimaksud. Ungkapan kata itu akan mengait pada makna-makna tertentu yang bisa sama tetapi bisa juga berbeda sesuai aksentuasi (penekanan) masalah, tujuan dan asumsi peristilahan yang digunakan terutama dalam pengambilan istilah tersebut. Sedangkan modern dalam peristilahan Arab dikenal dengan tajdid yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah pembaruan.
Konteks pemikiran modern dalam Islam, merupakan suatu wacana yang mengawali perubahan mendasar bagi Islam sebagai suatu nilai ajaran dan umatnya sebagai pembuat arus perubahan tersebut. Modernisme dalam khazanah masyarakat Barat mengandung makna pikiran, aliran, gerakan dan usaha untuk mengubah paham-paham, adat istiadat, institusi- institusi lama dan sebagainya untuk disesuaikan dengan suasana baru yang ditimbulkan oleh kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Modern
Nilai- nilai modernisasi Islam mempunyai pengurus besar dalam kehidupan umat islam sehingga akibat gerakan pembaharuan yang di cetuskan dan di perjuangkan oleh pembaharuan tersirat di kalangan Negara-negara Islam, maka timbulah rasa kesadaran bagi umat Islam untuk mengikuti gerakan pembaharuan tersebut. Sehingga membuat suatu kebangkitan dunia Islam baik dalam bidang IPTEK, Pendidikan Politik, sekaligus tumbuh gerakan menentang penjajahan.