{"title":"SOSIALISASI BELAJAR AL-QURAN DENGAN CARA YANG MENYENANGKAN DI SD MUHAMMADIYAH SURAU GADANG NANGGALO PADANG","authors":"Fitri Alrasi, Sekar Harum Pratiwi, Nurul Fakhrin, Vini Wela Septiana, Desna Desna","doi":"10.31869/jmp.v3i1.4470","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kegiatan menghafal al-Qur’an merupakan sebuah kegiatan mulia, banyak sekali manfaat yang didapatkan oleh para penghafal al-Qur’an. Allah SWT juga menjamin untuk memudahkan siapapun yang ingin menghafal al-Qur’an, Allah berfirman dalam Surat Al- Qamar ayat 17 yang artinya “Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?”. Menghafal al-Qur’an memiliki banyak metode, namun yang sering digunakan biasanya berupa metode talqin dan talaqqi1 atau metode dimana peserta didik mengikuti bacaan pendidik dan menghafal dengan cara mengulang-ngulang bacaannya. Cara-cara seperti ini banyak digunakan dalam kegiatan belajar dan mengajar di TPA atau Tempat Pembelajaran Al-Qur’an seperti halnya di TPA Al Awabin Raden Inten. TPA yang sudah beroperasi sejak tahun 2018 ini dalam kurun waktu terakhir sedang bertransformasi ke dalam bentuk TPA Tahfizh atau TPA yang fokus dalam mencetak peserta didik yang memiliki hafalan juz 30 al-Qur’an dalam interval waktu tertentu. Namun transformasi tersebut tidaklah mudah, banyak sekali kendala-kendala yang dialami seperti metode tahsin dan talaqqi yang monoton, kejenuhan peserta didik, ketidakfokusan pada pembelajaran dan pengajar serta tingkah laku santri khususnya anak- anak kecil yang lebih suka bermain dan bercanda dengan temannya. Permasalahan yang dihadapi oleh para guru dan sekoah adalah rendahnya minat anak dalam membaca Al-quran. Metode pelaksanaan kegiatan ini ialah metode intensif parsipatif dengan tahapan (analisis kebutuhan, rencana kerja, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi).Luaran dari kegiatan ini adalah artikel yang diterbitkan di jurnal pengabdian, berita kegiatandimuat dalam media massa online, serta luaran tambahan buku monograf pengabdian yang dilakukan di SD Muhammadiyah Surau Gadang Nanggalo Padang. Kata Kunci : Belajar, Al-quran, Menyenangkan","PeriodicalId":325780,"journal":{"name":"Menara Pengabdian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Menara Pengabdian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31869/jmp.v3i1.4470","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kegiatan menghafal al-Qur’an merupakan sebuah kegiatan mulia, banyak sekali manfaat yang didapatkan oleh para penghafal al-Qur’an. Allah SWT juga menjamin untuk memudahkan siapapun yang ingin menghafal al-Qur’an, Allah berfirman dalam Surat Al- Qamar ayat 17 yang artinya “Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?”. Menghafal al-Qur’an memiliki banyak metode, namun yang sering digunakan biasanya berupa metode talqin dan talaqqi1 atau metode dimana peserta didik mengikuti bacaan pendidik dan menghafal dengan cara mengulang-ngulang bacaannya. Cara-cara seperti ini banyak digunakan dalam kegiatan belajar dan mengajar di TPA atau Tempat Pembelajaran Al-Qur’an seperti halnya di TPA Al Awabin Raden Inten. TPA yang sudah beroperasi sejak tahun 2018 ini dalam kurun waktu terakhir sedang bertransformasi ke dalam bentuk TPA Tahfizh atau TPA yang fokus dalam mencetak peserta didik yang memiliki hafalan juz 30 al-Qur’an dalam interval waktu tertentu. Namun transformasi tersebut tidaklah mudah, banyak sekali kendala-kendala yang dialami seperti metode tahsin dan talaqqi yang monoton, kejenuhan peserta didik, ketidakfokusan pada pembelajaran dan pengajar serta tingkah laku santri khususnya anak- anak kecil yang lebih suka bermain dan bercanda dengan temannya. Permasalahan yang dihadapi oleh para guru dan sekoah adalah rendahnya minat anak dalam membaca Al-quran. Metode pelaksanaan kegiatan ini ialah metode intensif parsipatif dengan tahapan (analisis kebutuhan, rencana kerja, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi).Luaran dari kegiatan ini adalah artikel yang diterbitkan di jurnal pengabdian, berita kegiatandimuat dalam media massa online, serta luaran tambahan buku monograf pengabdian yang dilakukan di SD Muhammadiyah Surau Gadang Nanggalo Padang. Kata Kunci : Belajar, Al-quran, Menyenangkan
背古兰经是一项光荣的活动,古兰经的煽动者从中受益良多。全能的上帝还保证,任何想要记住古兰经的人都会很容易,他在《古兰经》第17章中说,这句话的意思是“真的,我们分发古兰经是为了纪念,那么有人愿意学习吗?”背诵古兰经有许多方法,但通常使用的是tal秦和talaqqay方法,或者学习者通过背诵和背诵阅读材料来学习和记忆。这些方法在TPA或古兰经学习地点和TPA Al Awabin Raden Inten中被广泛用于学习和教学活动。TPA自2018年以来一直在运作,在最近的一段时间里,它正在转变成TPA的Tahfizh或TPA,其重点是培养一名学生,他们在一定时间内将记忆成30部古兰经。但这种转变并不容易,许多障碍被克服,如单调乏味的塔辛和塔拉奇方法、学习者疲劳、不专注于学习和教学以及孩子们的行为等。教师和学校面临的问题是孩子对阅读《古兰经》缺乏兴趣。这种活动实施方法是跨阶段的被动强化方法(分析需求、工作计划、活动实施和评估)。这次活动的重点是一篇发表在《效忠日志》上的文章,一篇活动新闻在网上的媒体上发表,另一篇关于Muhammadiyah Surau Gadang Nanggalo padch的专著。关键词:学习,古兰经,乐趣