{"title":"Implementasi Protokol CHSE Daya Tarik Wisata Di Desa Wisata Bongan","authors":"","doi":"10.46837/journey.v4i2.85","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pandemi Covid-19 telah menyebabkan sector industri pariwisata terpuruk, termasuk desa wisata. Pembatasan perjalanan dan pelarangan bepergian selama pandemi Covid-19 mengakibatkan berbagai kegiatan usaha pariwisata di desa wisata tidak beroperasi. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi pelaksanaan protokol kesehatan berbasis kebersihan kesehatan lingkungan (CHSE), agar saat pariwisata pulih, desa wisata menjadi destinasi wisata yang berkualitas. Metode deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan aspek CHSE terhadap tiga destinasi wisata, Situs Kebo Iwa, penangkaran jalak putih, dan situs Gerembengan. Hasil penelitian ini adalah protokol kesehatan berbasis CHSE belum sepenuhnya dipahami oleh pengelola destinasi. Pengelola destinasi dan masyarakat harus berintegrasi untuk menjadikan ketiga daya tarik wisata tersebut berkualitas dengan penerapan protokol kesehatan CHSE, untuk menjamin keselamatan wisatawan dan sesuai dengan standar global.\n\nKata Kunci: Implementasi Protokol CHSE, Daya Tarik Wisata, Desa Wisata","PeriodicalId":231027,"journal":{"name":"Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Event Management","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Event Management","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46837/journey.v4i2.85","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Abstract
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan sector industri pariwisata terpuruk, termasuk desa wisata. Pembatasan perjalanan dan pelarangan bepergian selama pandemi Covid-19 mengakibatkan berbagai kegiatan usaha pariwisata di desa wisata tidak beroperasi. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi pelaksanaan protokol kesehatan berbasis kebersihan kesehatan lingkungan (CHSE), agar saat pariwisata pulih, desa wisata menjadi destinasi wisata yang berkualitas. Metode deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan aspek CHSE terhadap tiga destinasi wisata, Situs Kebo Iwa, penangkaran jalak putih, dan situs Gerembengan. Hasil penelitian ini adalah protokol kesehatan berbasis CHSE belum sepenuhnya dipahami oleh pengelola destinasi. Pengelola destinasi dan masyarakat harus berintegrasi untuk menjadikan ketiga daya tarik wisata tersebut berkualitas dengan penerapan protokol kesehatan CHSE, untuk menjamin keselamatan wisatawan dan sesuai dengan standar global.
Kata Kunci: Implementasi Protokol CHSE, Daya Tarik Wisata, Desa Wisata