{"title":"Pengendalian Banjir dengan Konsep Model Desa Spons Berbasis Ecodrains (studi kasus: DAS Kamoning Kabupaten Sampang, Madura)","authors":"Zaiful Muqaddas, Zaenal Kusuma, Runi Asmaranto, Bagyo Yanuwiadi","doi":"10.21776/ub.pengairan.2021.012.01.04","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"DAS Kamoning sering mengalami banjir yang terjadi hampir tiap tahun, permasalahan ini karena tata guna lahan DAS didominasi oleh area tegalan seluas 55,48% yang menjadi area limpasan, jika ditambahi dengan luas permukiman 15,59% yang belum dibangun sistem ecodrains maka luas area limpasan air hujan yg menjadi penyebab banjir menjadi 71 % dari luas DAS. Kondisi ini semakin tidak proporsinal ketika jenis tanah di DAS Kamoning 72 % juga didominasi tanah kategori D (laju infiltrasi sangat lambat). Melalui model desa spons berbasis ecodrains dilakukan perubahan pola ruang desa yang secara otomatis merubah pola ruang di DAS. Dengan pengaturan 40% luas vegetasi di setiap desa dengan mngurangi area tegalan, penambahan sumur resapan disetiap rumah/bangunan beratap dan pembangunan sumur injeksi di lahan pertanian tiap 0,16 ha. Hasil analisanya dibuktikan debit limpasan banjir dapat direduksi hingga 78,14% dan berada dibawah kapasitas Sungai Kota Sampan","PeriodicalId":236511,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Pengairan","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Pengairan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21776/ub.pengairan.2021.012.01.04","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
DAS Kamoning sering mengalami banjir yang terjadi hampir tiap tahun, permasalahan ini karena tata guna lahan DAS didominasi oleh area tegalan seluas 55,48% yang menjadi area limpasan, jika ditambahi dengan luas permukiman 15,59% yang belum dibangun sistem ecodrains maka luas area limpasan air hujan yg menjadi penyebab banjir menjadi 71 % dari luas DAS. Kondisi ini semakin tidak proporsinal ketika jenis tanah di DAS Kamoning 72 % juga didominasi tanah kategori D (laju infiltrasi sangat lambat). Melalui model desa spons berbasis ecodrains dilakukan perubahan pola ruang desa yang secara otomatis merubah pola ruang di DAS. Dengan pengaturan 40% luas vegetasi di setiap desa dengan mngurangi area tegalan, penambahan sumur resapan disetiap rumah/bangunan beratap dan pembangunan sumur injeksi di lahan pertanian tiap 0,16 ha. Hasil analisanya dibuktikan debit limpasan banjir dapat direduksi hingga 78,14% dan berada dibawah kapasitas Sungai Kota Sampan