{"title":"FAKTOR - FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM PROSES REKLAMASI UNTUK MENGANTISIPASI BENCANA DI LINGKUNGAN PANTAI","authors":"Cb Herman Edyanto","doi":"10.29122/jstmb.v11i1.3679","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Reklamasi sering diterjemahkan sebagai upaya proses pembuatan daratan baru dari dasar laut atau dasar sungai. Tanah yang direklamasi disebut tanah reklamasi atau landfill. Pada beberapa negara, hal ini telah lama dilakukan, seperti Singapura, Hongkong, Jepang dan Belanda. Kebutuhan lahan, merupakan permasalahan yang pokok pada saat meningkatnya kegiatan ekonomi dan sosial bagi masyarakat serta tuntutan perkembangan fisik kota yang naik secara signifikan dan tidak diimbangi dengan ketersediaan lahan itu sendiri. Laut menjadi salah satu solusi yang menawarkan sedikit permasalahan namun banyak memberikan kemudahan, walau untuk merealisasikan rencana itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Kini tujuan reklamasi berkembang ke arah upaya pengurangan risiko bencana, setelah berbagai daerah mengalami bencana seperti banjir dan rob. Reklamasi masih menjadi perdebatan berbagai kalangan, namun visi ke depan para pengambil keputusan menggambarkan sinkronisasi antara modernisasi perkembangan perkotaan dengan upaya pengurangan bencana. Untuk itu dibutuhkan analisis faktor faktor yang berpengaruh pada proses perencanaannya.","PeriodicalId":410270,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29122/jstmb.v11i1.3679","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Reklamasi sering diterjemahkan sebagai upaya proses pembuatan daratan baru dari dasar laut atau dasar sungai. Tanah yang direklamasi disebut tanah reklamasi atau landfill. Pada beberapa negara, hal ini telah lama dilakukan, seperti Singapura, Hongkong, Jepang dan Belanda. Kebutuhan lahan, merupakan permasalahan yang pokok pada saat meningkatnya kegiatan ekonomi dan sosial bagi masyarakat serta tuntutan perkembangan fisik kota yang naik secara signifikan dan tidak diimbangi dengan ketersediaan lahan itu sendiri. Laut menjadi salah satu solusi yang menawarkan sedikit permasalahan namun banyak memberikan kemudahan, walau untuk merealisasikan rencana itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Kini tujuan reklamasi berkembang ke arah upaya pengurangan risiko bencana, setelah berbagai daerah mengalami bencana seperti banjir dan rob. Reklamasi masih menjadi perdebatan berbagai kalangan, namun visi ke depan para pengambil keputusan menggambarkan sinkronisasi antara modernisasi perkembangan perkotaan dengan upaya pengurangan bencana. Untuk itu dibutuhkan analisis faktor faktor yang berpengaruh pada proses perencanaannya.