PEMULIAAN PANGAN BERBASIS NASKAH MANTRA PERTANIAN DALAM KAITANNYA DENGAN TRADISI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA DAN BADUY

Erlis Suryani Nani Sumarlina, U. Darsa, R. Permana
{"title":"PEMULIAAN PANGAN BERBASIS NASKAH MANTRA PERTANIAN DALAM KAITANNYA DENGAN TRADISI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA DAN BADUY","authors":"Erlis Suryani Nani Sumarlina, U. Darsa, R. Permana","doi":"10.37014/jumantara.v9i2.244","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Terbesitkah dalam benak kita bahwa sistem pertanian nenek moyang masa lampau sebenarnya tidak kalah oleh sistem pertanian yang berkembang saat ini? Pemuliaan pangan beserta pengolahan lahan pertanian masyarakat lama senantiasa berkelindan erat dengan tradisi. Tradisi itu sendiri hingga kini dapat dicermati lewat masyarakat yang masih pengkuh ‘teguh’ memegang adat istiadat dan tradisi. Hal ini masih bisa kita lihat pada masyarakat adat di Tatar Sunda. Contohnya masyarakat Kanekes Baduy di Banten dan masyarakat adat Kampung Naga di Neglasari, Tasikmalaya, Jawa Barat, yang sejak tiga tahun terakhir ini terkenal dengan beras organiknya sehingga mampu diekspor ke mancanagara. Tata cara pengolahan dan pemuliaan lahan pertanian, baik di Baduy maupun di Kampung Naga, tentu saja masih dapat kita temukan dalam beberapa naskah Sunda yang berkaitan dengan pertanian, seperti naskah Sulanjana, Dewi Sri, Nyi Pohaci, Sawargaloka, maupun naskah Nyi Lokatmala, serta naskah bernuansa mantra. Hal ini dapat dipahami karena masalah pertanian berkelindan erat dengan cara mengolah dan bagaimana lahan pertanian itu diberdayakan  serta dapat menghasilkan panen yang gemilang, yang kesemuanya itu tidak telepas dari mantra, yang salah satunya terungkap dalam naskah Mantra Pertanian. Hasil Penelitian yang berjudul “Pemuliaan Pangan Berbasis Naskah Mantra Pertanian, Kaitannya dengan Tradisi Masyarakat Kampung Naga dan Baduy” ini mengungkapkan pemuliaan pangan dan tata cara pengolahannya, berbasis kearifan lokal naskah mantra pertanian dan ilmu falak, yang dikolaborasikan dengan tradisi yang masih melekat dan diimplementasikan di Kampung Naga dan Baduy. Di samping memaparkan hubungan antara naskah mantra pertanian dengan naskah ilmu falak/perbintangan yang digunakan untuk menghitung serta menentukan kapan dan padi jenis apa yang harus ditanam, dengan cara pengolahan yang bagaimana, mantra apa yang harus dibacakan, dan kapan padi itu harus dipanen, dengan cara bagaimana  padi itu dipelihara agar hasilnya memuaskan. Semua identifikasi masalah dan tujuan yang diinginkan dalam penelitian ini melalui metode dan pendekatan dapat dicapai dengan sangat memuaskan.","PeriodicalId":213617,"journal":{"name":"Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37014/jumantara.v9i2.244","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Terbesitkah dalam benak kita bahwa sistem pertanian nenek moyang masa lampau sebenarnya tidak kalah oleh sistem pertanian yang berkembang saat ini? Pemuliaan pangan beserta pengolahan lahan pertanian masyarakat lama senantiasa berkelindan erat dengan tradisi. Tradisi itu sendiri hingga kini dapat dicermati lewat masyarakat yang masih pengkuh ‘teguh’ memegang adat istiadat dan tradisi. Hal ini masih bisa kita lihat pada masyarakat adat di Tatar Sunda. Contohnya masyarakat Kanekes Baduy di Banten dan masyarakat adat Kampung Naga di Neglasari, Tasikmalaya, Jawa Barat, yang sejak tiga tahun terakhir ini terkenal dengan beras organiknya sehingga mampu diekspor ke mancanagara. Tata cara pengolahan dan pemuliaan lahan pertanian, baik di Baduy maupun di Kampung Naga, tentu saja masih dapat kita temukan dalam beberapa naskah Sunda yang berkaitan dengan pertanian, seperti naskah Sulanjana, Dewi Sri, Nyi Pohaci, Sawargaloka, maupun naskah Nyi Lokatmala, serta naskah bernuansa mantra. Hal ini dapat dipahami karena masalah pertanian berkelindan erat dengan cara mengolah dan bagaimana lahan pertanian itu diberdayakan  serta dapat menghasilkan panen yang gemilang, yang kesemuanya itu tidak telepas dari mantra, yang salah satunya terungkap dalam naskah Mantra Pertanian. Hasil Penelitian yang berjudul “Pemuliaan Pangan Berbasis Naskah Mantra Pertanian, Kaitannya dengan Tradisi Masyarakat Kampung Naga dan Baduy” ini mengungkapkan pemuliaan pangan dan tata cara pengolahannya, berbasis kearifan lokal naskah mantra pertanian dan ilmu falak, yang dikolaborasikan dengan tradisi yang masih melekat dan diimplementasikan di Kampung Naga dan Baduy. Di samping memaparkan hubungan antara naskah mantra pertanian dengan naskah ilmu falak/perbintangan yang digunakan untuk menghitung serta menentukan kapan dan padi jenis apa yang harus ditanam, dengan cara pengolahan yang bagaimana, mantra apa yang harus dibacakan, dan kapan padi itu harus dipanen, dengan cara bagaimana  padi itu dipelihara agar hasilnya memuaskan. Semua identifikasi masalah dan tujuan yang diinginkan dalam penelitian ini melalui metode dan pendekatan dapat dicapai dengan sangat memuaskan.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
基于农业咒语的食品荣耀与KAMPUNG NAGA和BADUY的传统有关
我们是否认为,我们祖先的农业系统实际上与今天蓬勃发展的农业系统不相上?长期以来,粮食种植和农业生产一直与传统紧密相连。到目前为止,传统本身仍在坚持的传统和传统的社会中得到体现。我们仍然可以在鞑靼巽他的土著人身上看到这一点。以班顿的Kanekes Baduy社区和西爪哇省的Neglasari Naga的原住民社区为例,该社区自过去三年以来一直以其天然大米而闻名,因此能够出口到mancanagara。在贝都耶和纳迦村,当然,我们仍然可以在一些与农业有关的Sunda文本中找到,如Sulanjana、Dewi Sri、Nyi Pohaci、Sawargaloka和Nyi Lokatmala,以及咒语相关的文本。这是可以理解的,因为农业问题是通过耕作方式和耕作方式紧密结合在一起的,以及如何利用农田并产生光荣的收成,而这些都不能逃脱农业咒语的影响。题为“基于文本的培育粮食的咒语的研究成果,与传统农业社会的家乡龙和这些婴儿”揭示了培育当地食品和烹调方法,基于审慎规划文本的农业和天文学家的咒语,dikolaborasikan固有的传统还和村里实施龙和婴儿。旁边讲解农业咒语文本和文本之间的关系的法拉克-星座用于科学计算和决定什么时候该什么样的水稻种植,加工,怎么拼的方式阅读,该什么时候应该是收获水稻,水稻如何培育这样结果满意。通过方法和方法,所有这些研究的问题识别和期望的目标都是非常令人满意的。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Ritual Olah Rasa dalam Pelaksanaan Digitalisasi Manuskrip di Masyarakat AKUR Sunda Wiwitan, Kuningan, Jawa Barat Menjadi Bodoh Karena Terlalu Pintar: Kritik dan Mistisisme dalam Kidung Cowak Produksi Sosial dalam Peta Pemikiran Janet Wolff dan Contoh Penerapannya dalam Kajian Filologi Penggambaran Bentang Alam dalam Serat Rama dan Kakawin Ramayana Budaya Aksara Kawi Sunda
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1