{"title":"Peran Pemberian Psychological Empowerment Terhadap Kepercayaan Atasan Pada Bawahan: Literature Review","authors":"Fitri Nafiatus Saidah, Abdul Muhid","doi":"10.21107/kompetensi.v15i2.12514","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Alasan yang memicu saya menulis paragraph pada literature review ini untuk membahas tentang bagaimana pemberian pemberdayaan psikologi (Psychological Emporwerment) kepada kepercayaan pemimpin terhadap bawahan. Untuk bisa maju, sebuah perusahaan membutuhkan tenaga kerja yg berkualitas di dalamnya. Karyawan didorong untuk menggunakan kapasitas yg dimilikinya agar dapat bekerja dengan optimal. Dengan demikian, apabila tenaga kerja memiliki kualitas yg baik, maka perusahaan semakin mudah untuk mencapai tujuannya. Dalam penelitian ini, proses perolehan data menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan literatur review dengan menggunakan daftar Pustaka baik dari jurnal, artikel atau buku. Gagasan utama atau permasalahan yang akan bahas dalam menulis paragraph pada literature review ini adalah pemberian psychological empowerment terhadap kepercayaan atasan pada bawahan. Psychological empowerment, Kepercayaan, serta posisi atasan dan bawahan. Yang dimana fungsi Psychological empowermen atau Pemberdayaan psikologis diartikan sebagai motivasi intrinsik yg di golongkan menjadi 4 bagian kognisi, yakni meaning (bermakna), competence (kompetensi), self determination (penentuan nasib sendiri), dan impact (dampak)terhadap timbulnya suatu kepercayaan antara pegawai maupun atasan. Karena kepercayaan merupakan elemen yang mendasar dalam kepemimpinan terutama dalam organisasi / perusahaan, maka ada hubungan yg kuat antara kepemimpinan dan kepercayaan. Salah satu faktor yg mempengaruhi kinerja karyawan adalah kepercayaan. Jika karyawan memiliki rasa kepercayaan kepada pimpinannya, maka budaya organisasi dapat diwujudkan secara optimal oleh pimpinan perusahaan. Perilaku pemimpin seperti kognisi dan toleransi yg dimilikinya salah satu kunci yang dapat menunjukkan bahwa kepemimpinan yang diterapkan di perusahaan itu menjadi berjalan dengan benar. Jika pemimpin perusahaan percaya terhadap bawahannya, maka ia akan merasa termotivasi untuk melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik. Kepemimpinan efektif dapat dibangun dengan komunikasi dan koordinasi yang efektif dengan semua bawahan.","PeriodicalId":397153,"journal":{"name":"Competence : Journal of Management Studies","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"6","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Competence : Journal of Management Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21107/kompetensi.v15i2.12514","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
Abstract
Alasan yang memicu saya menulis paragraph pada literature review ini untuk membahas tentang bagaimana pemberian pemberdayaan psikologi (Psychological Emporwerment) kepada kepercayaan pemimpin terhadap bawahan. Untuk bisa maju, sebuah perusahaan membutuhkan tenaga kerja yg berkualitas di dalamnya. Karyawan didorong untuk menggunakan kapasitas yg dimilikinya agar dapat bekerja dengan optimal. Dengan demikian, apabila tenaga kerja memiliki kualitas yg baik, maka perusahaan semakin mudah untuk mencapai tujuannya. Dalam penelitian ini, proses perolehan data menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan literatur review dengan menggunakan daftar Pustaka baik dari jurnal, artikel atau buku. Gagasan utama atau permasalahan yang akan bahas dalam menulis paragraph pada literature review ini adalah pemberian psychological empowerment terhadap kepercayaan atasan pada bawahan. Psychological empowerment, Kepercayaan, serta posisi atasan dan bawahan. Yang dimana fungsi Psychological empowermen atau Pemberdayaan psikologis diartikan sebagai motivasi intrinsik yg di golongkan menjadi 4 bagian kognisi, yakni meaning (bermakna), competence (kompetensi), self determination (penentuan nasib sendiri), dan impact (dampak)terhadap timbulnya suatu kepercayaan antara pegawai maupun atasan. Karena kepercayaan merupakan elemen yang mendasar dalam kepemimpinan terutama dalam organisasi / perusahaan, maka ada hubungan yg kuat antara kepemimpinan dan kepercayaan. Salah satu faktor yg mempengaruhi kinerja karyawan adalah kepercayaan. Jika karyawan memiliki rasa kepercayaan kepada pimpinannya, maka budaya organisasi dapat diwujudkan secara optimal oleh pimpinan perusahaan. Perilaku pemimpin seperti kognisi dan toleransi yg dimilikinya salah satu kunci yang dapat menunjukkan bahwa kepemimpinan yang diterapkan di perusahaan itu menjadi berjalan dengan benar. Jika pemimpin perusahaan percaya terhadap bawahannya, maka ia akan merasa termotivasi untuk melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik. Kepemimpinan efektif dapat dibangun dengan komunikasi dan koordinasi yang efektif dengan semua bawahan.