Lisna Listiana, Panji Wahlanto, Susan Sintia Ramadhani, Rian Ismail
{"title":"Penetapan Kadar Tanin Dalam Daun Mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr) Perasan Dan Rebusan Dengan Spektrofotometer UV-Vis","authors":"Lisna Listiana, Panji Wahlanto, Susan Sintia Ramadhani, Rian Ismail","doi":"10.56359/pharmgen.v1i01.152","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK\nPendahuluan: Tanin merupakan senyawa aktif Tujuan penelitian ini untuketabolit sekunder yang diketahui mempunyai beberapa khasiat yaitu sebagai astringen, anti diare, anti bakteri dan antioksidan. Daun mangkokan mengandung senyawa alkaloid, tannin, saponin dan flavonoid.\nTujuan: Tujuan penelitian ini untukMengetahui berapa besar kadar tanin yang terkandung dalam daun mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr) Perasan dan rebusan.\nMetode: Daun mangkokan di ekstraksi dengan perasan dan rebusan lalu diuji kualitatif dengan pereakasi FeCl3 lalu di identifikasi menggunakan metode spektrofotometer. Pengukuran absorbansi untuk mengetahui aktivitas Panjang gelombang maksimum yaitu 675 nm.\nHasil: Berdasarkan hasil skrining fitokimia rebusan daun mangkokan dan perasan daun mangkokan mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu tanin ditandai dengan warna hijau kehitaman. Pada uji kuantitatif panjang gelombang maksimum asam galat dengan pelarut aquades yaitu 675 nm, sehingga diperoleh kurva baku asam galat adalah y = 0,1081x + 0,1352 dengan nilai r = 0,9903. Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh kadar tanin metode rebusan daun mangkokan 0,38% ; 0,30% ; 0,29% dengan rata-rata 0.32%.\nKesimpulan: metode perasan 0,86% ; 0,61% ; 0,52% dengan rata-rata 0.66%. Perbandingan dari kedua metode yang digunakan lebih tinggi senyawa tanin yang terkandung adalah pada metode perasan.","PeriodicalId":127369,"journal":{"name":"Pharmacy Genius","volume":"265 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Pharmacy Genius","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56359/pharmgen.v1i01.152","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Abstract
ABSTRAK
Pendahuluan: Tanin merupakan senyawa aktif Tujuan penelitian ini untuketabolit sekunder yang diketahui mempunyai beberapa khasiat yaitu sebagai astringen, anti diare, anti bakteri dan antioksidan. Daun mangkokan mengandung senyawa alkaloid, tannin, saponin dan flavonoid.
Tujuan: Tujuan penelitian ini untukMengetahui berapa besar kadar tanin yang terkandung dalam daun mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr) Perasan dan rebusan.
Metode: Daun mangkokan di ekstraksi dengan perasan dan rebusan lalu diuji kualitatif dengan pereakasi FeCl3 lalu di identifikasi menggunakan metode spektrofotometer. Pengukuran absorbansi untuk mengetahui aktivitas Panjang gelombang maksimum yaitu 675 nm.
Hasil: Berdasarkan hasil skrining fitokimia rebusan daun mangkokan dan perasan daun mangkokan mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu tanin ditandai dengan warna hijau kehitaman. Pada uji kuantitatif panjang gelombang maksimum asam galat dengan pelarut aquades yaitu 675 nm, sehingga diperoleh kurva baku asam galat adalah y = 0,1081x + 0,1352 dengan nilai r = 0,9903. Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh kadar tanin metode rebusan daun mangkokan 0,38% ; 0,30% ; 0,29% dengan rata-rata 0.32%.
Kesimpulan: metode perasan 0,86% ; 0,61% ; 0,52% dengan rata-rata 0.66%. Perbandingan dari kedua metode yang digunakan lebih tinggi senyawa tanin yang terkandung adalah pada metode perasan.