PENANAMAN NILAI-NILAI MULTIKULTURAL MELALUI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR INKLUSI DI YOGYAKARTA DAN SURAKARTA

Dwi Kartikawati, D. Radjagukguk, Yayu Sriwartini
{"title":"PENANAMAN NILAI-NILAI MULTIKULTURAL MELALUI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR INKLUSI DI YOGYAKARTA DAN SURAKARTA","authors":"Dwi Kartikawati, D. Radjagukguk, Yayu Sriwartini","doi":"10.20884/wk.v8i2.1406","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sekolah merupakan tempat untuk menanamkan nilai-nilai multikultural yang dilakukan denganmelalui komunikasi pendidikan, sehingga diharapkan dapat menciptakan pendidikan yang dapatmemberikan keharmonisan dalam menghadapi perbedaan. Pendidikan dengan basis multikulturalmemperjuangkan pluralisme agama, ras, etnis dan lain-lain, dan juga dalam hal perbedaankemampuan (difable) Sekolah inklusi adalah sekolah reguler yang pelaksanaannya digabungdengan anak-anak berkebutuhan khusus. Penelitian dilakukan di dua sekolah dasar yaitu SDTrirenggo Bantul Yogyakarta dan SD AL Firdaus Surakarta. Permasalahan yang diangkat dalamriset ini adalah bagaimana penanaman nilai-nilai multikultural melalui komunikasi pendidikan diSekolah Dasar Inklusi di SD Trirenggo Bantul Yogyakarta dan SD Al Firdaus Surakarta.Kerangka teoritis yang digunakan adalah komunikasi pendidikan, konsep nilai-nilai multikultural,layanan pendidikan sekolah inklusi, Teori Rhetorical Sensitivity. Penelitian ini berangkat daripendekatan kualitatif, dengan pengumpulan data wawancara mendalam, observasi lapangan dikedua sekolah dasar serta studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman nilai-nilai multikultural melalui komunikasi pendidikan di kedua sekolah dasar inklusi tersebutmendasarkan diri empat kategori nilai mutikultural yaitu nilai pluralisme, humanisme, demokrasidan keadilan. Pada metode dan prosesnya melibatkan unsur-unsur dalam dalam komunikasipendidikanyaitu komunikator, komunikan, pesan, media, efek dan lingkungan. Sehingga padaakhirnya penanaman nilai-nilai multikultural melalui komunikasi pendidikan di kedua sekolahtersebut, menciptakan penyelenggaraan pendidikan yang mampu menghargai keragaman.","PeriodicalId":308637,"journal":{"name":"Widya Komunika","volume":"170 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Widya Komunika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20884/wk.v8i2.1406","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3

Abstract

Sekolah merupakan tempat untuk menanamkan nilai-nilai multikultural yang dilakukan denganmelalui komunikasi pendidikan, sehingga diharapkan dapat menciptakan pendidikan yang dapatmemberikan keharmonisan dalam menghadapi perbedaan. Pendidikan dengan basis multikulturalmemperjuangkan pluralisme agama, ras, etnis dan lain-lain, dan juga dalam hal perbedaankemampuan (difable) Sekolah inklusi adalah sekolah reguler yang pelaksanaannya digabungdengan anak-anak berkebutuhan khusus. Penelitian dilakukan di dua sekolah dasar yaitu SDTrirenggo Bantul Yogyakarta dan SD AL Firdaus Surakarta. Permasalahan yang diangkat dalamriset ini adalah bagaimana penanaman nilai-nilai multikultural melalui komunikasi pendidikan diSekolah Dasar Inklusi di SD Trirenggo Bantul Yogyakarta dan SD Al Firdaus Surakarta.Kerangka teoritis yang digunakan adalah komunikasi pendidikan, konsep nilai-nilai multikultural,layanan pendidikan sekolah inklusi, Teori Rhetorical Sensitivity. Penelitian ini berangkat daripendekatan kualitatif, dengan pengumpulan data wawancara mendalam, observasi lapangan dikedua sekolah dasar serta studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman nilai-nilai multikultural melalui komunikasi pendidikan di kedua sekolah dasar inklusi tersebutmendasarkan diri empat kategori nilai mutikultural yaitu nilai pluralisme, humanisme, demokrasidan keadilan. Pada metode dan prosesnya melibatkan unsur-unsur dalam dalam komunikasipendidikanyaitu komunikator, komunikan, pesan, media, efek dan lingkungan. Sehingga padaakhirnya penanaman nilai-nilai multikultural melalui komunikasi pendidikan di kedua sekolahtersebut, menciptakan penyelenggaraan pendidikan yang mampu menghargai keragaman.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
学校是一个通过教育交流来灌输多元文化价值观的地方,这样就可以创造出一种能够在面对差异时带来和谐的教育。与教育基地multikulturalmemperjuangkan多元化民族宗教、种族和其他方面,也定期perbedaankemampuan (difable)学校是包容的整个过程digabungdengan有特殊需要的孩子。这项研究是在爪哇岛日惹小学和苏拉卡塔小学进行的。这项研究提出的问题是,通过日惹Trirenggo班代小学教育交流,如何培养多元文化价值。它使用的理论框架是教育交流、多元文化价值观概念、包容学校教育服务、形态敏感理论。这项研究和数据收集定性daripendekatan出发,深入采访,实地观察房产小学和文献研究。研究结果表明,多元文化价值观通过种植第二小学的教育交流tersebutmendasarkan包容自己四类,人文主义demokrasidan多元化价值mutikultural即正义。在方法和过程中,包括通信、通信、信息、媒体、影响和环境的内部因素。因此,通过教育交流来培养多元文化价值,创造了能够欣赏多样性的教育安排。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
STUDI KASUS PENERAPAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA DI FAKULTAS INDUSTRI KREATIF UNIVERSITAS TELKOM Persepsi Karyawan Mengenai Peran Public Relations di Perusahaan Mobil Konsep Diri Penyintas Covid-19 Pemanfaatan Jejaring Sosial Twitter Sebagai Media Penyebaran informasi Publik (Studi Pada Akun Twitter @djplkemenhub151) Agenda Setting Redaksi RCTI Menyikapi Kontroversi Istilah ‘New Normal’ Dalam Mengatasi Pandemi Covid-19
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1