{"title":"PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG 5 LANTAI DI KELURAHAN NGADE TERNATE","authors":"zulham S Lambado, I. Imran","doi":"10.33387/clapeyron.v1i1.1629","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Suatu bangunan gedung yang berlantai banyak perlu direncanakan dengan tepat dan teliti agar memenuhi kriteria kekuatan (strength), kenyamanan (serviceability), keselamatan (safety), dan umur rencana bangunan (durability). Gempa bumi sering terjadi di wilayah Indonesia, baik yang bersifat tektonik maupun vulkanik menimbulkan dampak kerusakan yang tidak sedikit khususnya pada sarana dan prasarana maupun infrastruktur secara umum. Bangunan tahan gempa merupakan bangunan yang mampu meredam energi gempa yang terjadi, melalui kombinasi gaya dalam bangunan yang di hasilkan dari komponen struktur dan non struktur bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan suatu struktur bangunan yang tahan terhadap gempa, dengan mengunakan metode analisa statik dan analisa dinamik.Gedung didesain dengan tingkat daktilitas tinggi, agar saat terjadi gempa kuat struktur gedung tidak runtuh. Dengan menentukan kategori seismik berdasarkan kategori resiko gempa, bangunan masuk kategori resiko D. Gedung termasuk kedalam kategori resiko II dengan faktor keutamaan gempa Ie = 1. Struktur didesain dengan sistem rangka pemikul momen dengan nilai koefisien modifikasi respons (R) 8. Rangka pemikul momen sekurang-kurangnya mampu menahan 25% dari gaya lateral total. Periode maksimum untuk syarat batas periode gedung adalah 1,0623 detik. Waktu getar gedung untuk mode satu didapatkan sebesar 1,001 detik dan mode dua sebesar 0,841 detik, sehingga batasan periode terpenuhi. Persentase base shear rangka pemikul momen telah memenuhi syarat minimum yaitu 25% dari gaya lateral total gedung. Simpangan antar lantai baik gempa statik dan dinamik arah x dan y tidak melebihi simpangan yang diizinkan sehingga struktur mampu menahan gaya gempa yang terjadi.","PeriodicalId":340678,"journal":{"name":"CLAPEYRON : JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL","volume":"131 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"CLAPEYRON : JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33387/clapeyron.v1i1.1629","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Suatu bangunan gedung yang berlantai banyak perlu direncanakan dengan tepat dan teliti agar memenuhi kriteria kekuatan (strength), kenyamanan (serviceability), keselamatan (safety), dan umur rencana bangunan (durability). Gempa bumi sering terjadi di wilayah Indonesia, baik yang bersifat tektonik maupun vulkanik menimbulkan dampak kerusakan yang tidak sedikit khususnya pada sarana dan prasarana maupun infrastruktur secara umum. Bangunan tahan gempa merupakan bangunan yang mampu meredam energi gempa yang terjadi, melalui kombinasi gaya dalam bangunan yang di hasilkan dari komponen struktur dan non struktur bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan suatu struktur bangunan yang tahan terhadap gempa, dengan mengunakan metode analisa statik dan analisa dinamik.Gedung didesain dengan tingkat daktilitas tinggi, agar saat terjadi gempa kuat struktur gedung tidak runtuh. Dengan menentukan kategori seismik berdasarkan kategori resiko gempa, bangunan masuk kategori resiko D. Gedung termasuk kedalam kategori resiko II dengan faktor keutamaan gempa Ie = 1. Struktur didesain dengan sistem rangka pemikul momen dengan nilai koefisien modifikasi respons (R) 8. Rangka pemikul momen sekurang-kurangnya mampu menahan 25% dari gaya lateral total. Periode maksimum untuk syarat batas periode gedung adalah 1,0623 detik. Waktu getar gedung untuk mode satu didapatkan sebesar 1,001 detik dan mode dua sebesar 0,841 detik, sehingga batasan periode terpenuhi. Persentase base shear rangka pemikul momen telah memenuhi syarat minimum yaitu 25% dari gaya lateral total gedung. Simpangan antar lantai baik gempa statik dan dinamik arah x dan y tidak melebihi simpangan yang diizinkan sehingga struktur mampu menahan gaya gempa yang terjadi.