{"title":"UJI AKTIVITAS ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Eugenia polyantha Wight) PADA MENCIT PUTIH (Mus musculus) JANTAN GALUR BALB-C","authors":"Yani Ambari","doi":"10.36932/j-pham.v1i1.5","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Daun salam telah digunakan oleh masyarakat sebagai obat antidiare yang berlandaskan pada pengetahuan empiris. Selain itu, dikarenakan penyebaran daun salam cukup banyak di Indonesia dan mudah diperoleh oleh semua kalangan masyarakat menyebabkan daun ini dapat dijadikan salah satu alternatif pengobatan antidiare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antidiare pada ekstrak etanol daun salam (Eugenia polyantha Wight) pada mencit putih jantan (Mus musculus) yang diinduksi dengan minyak jarak, untuk mengetahui perbandingan aktivitas antidiare ekstrak daun salam (Eugenia polyantha Wight) pada beberapa dosis tertentu pada mencit putih jantan (Mus musculus) yang diinduksi dengan minyak jarak serta untuk mengetahui harga ED50 dari ekstrak etanol daun salam (Eugenia polyantha Wight) dengan menggunakan anaisis probit. Jenis penelitian uji aktivitas antidiare ini adalah eksperimental laboratoris. Pada penelitian ini bahan yang digunakan adalah suspensi ekstrak etanol daun salam dengan dosis 100 mg/kgBB; 200 mg/kgBB; 400 mg/kgBB; 800 mg/kgBB dan Loperamide HCl dosis 1.3 mg/kgBB. Loperamide HCl disini berfungsi sebagai pembanding (kontrol positif) sedangkan suspensi ekstrak etanol daun salam dosis 100 mg/kgBB; 200 mg/kgBB; 400 mg/kgBB; 800 mg/kgBB digunakan sebagai kelompok uji. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit putih jantan Balb-C dengan jumlah 24 ekor, yang dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok kontrol positif dan kontrol negatif, kelompok uji I, uji II, uji III dan uji IV. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Bass yang termodifikasi yaitu dengan menggunakan “castor oil–induced diarrhea” atau metode diare yang diinduksi oleh minyak jarak (Olleum Riccini). Perubahan konsistensi feses, frekuensi defekasi dan bobot feses merupakan parameter yang diteliti pada uji aktivitas antidiare. Dari nilai frekuensi defekasi dan bobot feses maka selanjutnya dapat dianalisis dengan One Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% serta uji probit untuk melihat ED50. Berdasarkan hasil dari ketiga parameter tersebut maka dapat dilihat bahwa daun salam memiliki aktivitas antidiare. Aktivitas antidiare terbesar terdapat pada daun salam dengan dosis 800 mg/kgBB karena aktivitas antidiarenya tidak berbeda signifikan dengan kontrol positif (Loperamide HCl).","PeriodicalId":433767,"journal":{"name":"Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika","volume":"97 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-01-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36932/j-pham.v1i1.5","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Daun salam telah digunakan oleh masyarakat sebagai obat antidiare yang berlandaskan pada pengetahuan empiris. Selain itu, dikarenakan penyebaran daun salam cukup banyak di Indonesia dan mudah diperoleh oleh semua kalangan masyarakat menyebabkan daun ini dapat dijadikan salah satu alternatif pengobatan antidiare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antidiare pada ekstrak etanol daun salam (Eugenia polyantha Wight) pada mencit putih jantan (Mus musculus) yang diinduksi dengan minyak jarak, untuk mengetahui perbandingan aktivitas antidiare ekstrak daun salam (Eugenia polyantha Wight) pada beberapa dosis tertentu pada mencit putih jantan (Mus musculus) yang diinduksi dengan minyak jarak serta untuk mengetahui harga ED50 dari ekstrak etanol daun salam (Eugenia polyantha Wight) dengan menggunakan anaisis probit. Jenis penelitian uji aktivitas antidiare ini adalah eksperimental laboratoris. Pada penelitian ini bahan yang digunakan adalah suspensi ekstrak etanol daun salam dengan dosis 100 mg/kgBB; 200 mg/kgBB; 400 mg/kgBB; 800 mg/kgBB dan Loperamide HCl dosis 1.3 mg/kgBB. Loperamide HCl disini berfungsi sebagai pembanding (kontrol positif) sedangkan suspensi ekstrak etanol daun salam dosis 100 mg/kgBB; 200 mg/kgBB; 400 mg/kgBB; 800 mg/kgBB digunakan sebagai kelompok uji. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit putih jantan Balb-C dengan jumlah 24 ekor, yang dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok kontrol positif dan kontrol negatif, kelompok uji I, uji II, uji III dan uji IV. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Bass yang termodifikasi yaitu dengan menggunakan “castor oil–induced diarrhea” atau metode diare yang diinduksi oleh minyak jarak (Olleum Riccini). Perubahan konsistensi feses, frekuensi defekasi dan bobot feses merupakan parameter yang diteliti pada uji aktivitas antidiare. Dari nilai frekuensi defekasi dan bobot feses maka selanjutnya dapat dianalisis dengan One Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% serta uji probit untuk melihat ED50. Berdasarkan hasil dari ketiga parameter tersebut maka dapat dilihat bahwa daun salam memiliki aktivitas antidiare. Aktivitas antidiare terbesar terdapat pada daun salam dengan dosis 800 mg/kgBB karena aktivitas antidiarenya tidak berbeda signifikan dengan kontrol positif (Loperamide HCl).