FENOMENA GUGUR DAUN SEKUNDER DI WILAYAH SUMATERA UTARA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKSI KARET

J. Junaidi, Radite Tistama, Atminingsih Atminingsih, Zaida Fairuzah, Arief Rachmawan, Muhammad Rizqi Darojat, Mochlisin Andriyanto
{"title":"FENOMENA GUGUR DAUN SEKUNDER DI WILAYAH SUMATERA UTARA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKSI KARET","authors":"J. Junaidi, Radite Tistama, Atminingsih Atminingsih, Zaida Fairuzah, Arief Rachmawan, Muhammad Rizqi Darojat, Mochlisin Andriyanto","doi":"10.22302/PPK.WP.V37I1.441","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Fenomena gugur daun sekunder dialami kebun-kebun di wilayah Sumatera pada tahun 2017. Studi ini bertujuan untuk mengetahui penyebab fenomena gugur daun berulang serta dampaknya terhadap produksi. Data diperoleh melalui survei lapangan, pengamatan di laboratorium serta analisis data curah hujan dan produksi bertujuan dari 35 titik pengamatan pada areal tanaman menghasilkan dari 20 kebun di wilayah Sumatera Utara yang dilaksanakan bulan September – Oktober 2017. Curah hujan yang tinggi pada bulan Maret diduga menjadi pemicu serangan penyakit gugur daun secara luas karena pada periode ini tanaman sedang membentuk daun baru. Colletotrichum dan Fusicoccum merupakan penyakit yang dominan yang dijumpai, sedangkan Oidium ditemukan dalam skala kecil. Klon PB 260 merupakan klon yang paling banyak mengalami serangan. Serangan juga dijumpai pada klon PB 330, PB 340, RRIM 712, RRIM 911, dan RRIM 937.  Penurunan produksi sebesar 1,3% dijumpai pada serangan Colletotrichum dan 2,7% akibat Fusicoccum. Penurunan produksi tertinggi terjadi pada PB 330 (14,4%) kemudian disusul berturut-turut pada klon klon BPM 1 (14,0%), PB 340 (10,8%), RRIM 712 (9,9%), dan RRIM 937 (1,5%). Teknis pencegahan dan penanggulangan serangan penyakit gugur daun mendesak untuk disosialisasikan kepada pekebun. Di samping itu, penelitian mengenai spesies dan ras baru patogen gugur daun perlu dilakukan terutama Fusicoccum mengingat penyakit ini tergolong baru di Indonesia dan belum banyak terpublikasi.","PeriodicalId":342807,"journal":{"name":"Warta Perkaretan","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Warta Perkaretan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22302/PPK.WP.V37I1.441","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Fenomena gugur daun sekunder dialami kebun-kebun di wilayah Sumatera pada tahun 2017. Studi ini bertujuan untuk mengetahui penyebab fenomena gugur daun berulang serta dampaknya terhadap produksi. Data diperoleh melalui survei lapangan, pengamatan di laboratorium serta analisis data curah hujan dan produksi bertujuan dari 35 titik pengamatan pada areal tanaman menghasilkan dari 20 kebun di wilayah Sumatera Utara yang dilaksanakan bulan September – Oktober 2017. Curah hujan yang tinggi pada bulan Maret diduga menjadi pemicu serangan penyakit gugur daun secara luas karena pada periode ini tanaman sedang membentuk daun baru. Colletotrichum dan Fusicoccum merupakan penyakit yang dominan yang dijumpai, sedangkan Oidium ditemukan dalam skala kecil. Klon PB 260 merupakan klon yang paling banyak mengalami serangan. Serangan juga dijumpai pada klon PB 330, PB 340, RRIM 712, RRIM 911, dan RRIM 937.  Penurunan produksi sebesar 1,3% dijumpai pada serangan Colletotrichum dan 2,7% akibat Fusicoccum. Penurunan produksi tertinggi terjadi pada PB 330 (14,4%) kemudian disusul berturut-turut pada klon klon BPM 1 (14,0%), PB 340 (10,8%), RRIM 712 (9,9%), dan RRIM 937 (1,5%). Teknis pencegahan dan penanggulangan serangan penyakit gugur daun mendesak untuk disosialisasikan kepada pekebun. Di samping itu, penelitian mengenai spesies dan ras baru patogen gugur daun perlu dilakukan terutama Fusicoccum mengingat penyakit ini tergolong baru di Indonesia dan belum banyak terpublikasi.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
北苏门答腊地区落叶现象及其对橡胶生产的影响
2017年,苏门答腊地区经历了次级落叶现象。本研究旨在确定反复落叶现象及其产生影响的原因。数据是通过实地调查、实验室观测和作物降水和生产数据分析获得的,这些数据来自于2017年9月至10月北苏门答腊地区的20个花园。3月份的高降雨被认为是广泛引起落叶疾病的原因,因为在这一时期植物正在形成新的叶子。Colletotrichum和Fusicoccum是这种疾病的主要形式,而Oidium是在很小的范围内发现的。PB 260是最受攻击的克隆。克隆PB 330、PB 340、RRIM 712、RRIM 911和RRIM 937也遭到了攻击。在收集器攻击中发现的产量下降了1.3%,而核辐射影响为2.7%。PB 330(14.4%)的产量大幅下降,然后连续导致BPM 1(14.0%)、PB 340(10.8%)、RRIM 712(9.9%)和RRIM 937(1.5%)的克隆。落叶病的预防和预防技术要求园丁进行社交活动。此外,对落叶病原体的新物种和种族的研究尤其需要对营养不良病原体进行研究,因为这种疾病在印尼是新的,而且没有广泛的传播。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
MANAJEMEN PENYADAPAN TANAMAN KARET UNTUK MENGATASI KELANGKAAN TENAGA PENYADAP TINGKAT KOMUNITAS GULMA PADA AREAL PERKEBUNAN KARET DI SEMBAWA, BANYUASIN REVIEW BIJI KARET SEBAGAI BAHAN BAKU ALTERNATIF BIODIESEL UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN HIATEN PADA TANAMAN KARET MENGHASILKAN DENGAN TANAMAN JAGUNG TRANSMISI HARGA KARET INTERNASIONAL TERHADAP PETANI DAN KONTRIBUSI SETIAP PROVINSI PADA PERUBAHAN HARGA KARET INDONESIA
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1