{"title":"PERTUMBUHAN STEK BATANG SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz) PADA BERBAGAI WAKTU PERENDAMAN EKSTRAK BAWANG MERAH DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM","authors":"Eka Marliana, Tuti Setyaningrum, Suwardi","doi":"10.55180/agi.v6i1.231","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sirih merah merupakan tanaman obat di Indonesia yang dibudidayakan secara stek. Untuk mengurangi tingkat kematian stek, dapat menambahkan zat pengatur tumbuh eksogen dengan metode perendaman dan penggunaan komposisi media tanam yang sesuai. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh lama perendaman ekstrak bawang merah terhadap pertumbuhan stek sirih merah dan komposisi media tanam yang paling baik. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dua factor, yaitu lama perendaman ekstrak bawang merah (30 menit, 60 menit, 90 menit) dan komposisi media tanam ( tanah, tanah + arang sekam + pupuk kandang sapi (1:1:1), tanah + arang sekam + kompos daun bambu (1:1:1), tanah + arang sekam + vermikompos (1:1:1)). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Interaksi antara perlakuan media tanah + arang sekam + pupuk kandang sapi dengan lama perendaman 30 menit dan 60 menit, media tanah + arang sekam + kompos daun bambu dengan lama perendaman 30, 60, dan 90 menit serta media tanah + arang sekam + vermikompos dengan lama perendaman 60 dan 90 menit menghasilkan persentase hidup stek yang tinggi dan tidak berbeda nyata. Lama perendaman ekstrak bawang merah 90 menit lebih baik dari perendaman 30 menit dalam mempengaruhi bobot kering akar. Komposisi media tanam tanah + arang sekam + kompos daun bambu merupakan komposisi media paling baik pada pertumbuhan stek batang sirih merah, yaitu pada parameter tinggi tunas 28 HST, tinggi tunas 56 HST, tinggi tunas 70 HST, bobot segar akar, dan bobot segar tunas. \n \nKata kunci : Sirih Merah, Stek Batang, Lama Perendaman, Media Tanam","PeriodicalId":186259,"journal":{"name":"AGROISTA : Jurnal Agroteknologi","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AGROISTA : Jurnal Agroteknologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55180/agi.v6i1.231","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Sirih merah merupakan tanaman obat di Indonesia yang dibudidayakan secara stek. Untuk mengurangi tingkat kematian stek, dapat menambahkan zat pengatur tumbuh eksogen dengan metode perendaman dan penggunaan komposisi media tanam yang sesuai. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh lama perendaman ekstrak bawang merah terhadap pertumbuhan stek sirih merah dan komposisi media tanam yang paling baik. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dua factor, yaitu lama perendaman ekstrak bawang merah (30 menit, 60 menit, 90 menit) dan komposisi media tanam ( tanah, tanah + arang sekam + pupuk kandang sapi (1:1:1), tanah + arang sekam + kompos daun bambu (1:1:1), tanah + arang sekam + vermikompos (1:1:1)). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Interaksi antara perlakuan media tanah + arang sekam + pupuk kandang sapi dengan lama perendaman 30 menit dan 60 menit, media tanah + arang sekam + kompos daun bambu dengan lama perendaman 30, 60, dan 90 menit serta media tanah + arang sekam + vermikompos dengan lama perendaman 60 dan 90 menit menghasilkan persentase hidup stek yang tinggi dan tidak berbeda nyata. Lama perendaman ekstrak bawang merah 90 menit lebih baik dari perendaman 30 menit dalam mempengaruhi bobot kering akar. Komposisi media tanam tanah + arang sekam + kompos daun bambu merupakan komposisi media paling baik pada pertumbuhan stek batang sirih merah, yaitu pada parameter tinggi tunas 28 HST, tinggi tunas 56 HST, tinggi tunas 70 HST, bobot segar akar, dan bobot segar tunas.
Kata kunci : Sirih Merah, Stek Batang, Lama Perendaman, Media Tanam