Andi Anggreany Mappamadeng, Een Kurnaesih, Fairus Prihatin Idris
{"title":"Intervensi Edukasi Tentang Pengasuhan Anak pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Di Wilayah Puskesmas Takalalla Kabupaten Soppeng","authors":"Andi Anggreany Mappamadeng, Een Kurnaesih, Fairus Prihatin Idris","doi":"10.53690/ihj.v1i02.49","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Seorang anak membutuhkan asuh, asih, dan asah sebagai kebutuhan dasar untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal. Tidak memenuhi nutrisi yang optimal pada 1000 HPK anak bisa berdampak buruk terhadap pertumbuhan otak yang optimal. Jika pertumbuhan otak tidak optimal, perkembangan kognitif anak pun terhambat. Ini dapat berakibat berkurangnya kecerdasan buah hati. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Intervensi Edukasi tentang Pengasuhan Anak pada 1000 Hari Pertama Kehidupan di Wilayah Puskesmas Takalalla Kab. Soppeng. Jenis Penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan pendekatan two group pretest and posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak usia 0-24 bulan yang berjumlah 32 orang kelompok intervensi dan 32 orang kelompok kontrol. Pengumpulan data melalui Kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan uji T paired test dengan convidence interval (CI) 95% dan ? < 0.05. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Intervensi Edukasi terhadap Pengetahuan (p= 0.001), Sikap (p=0.000), Tindakan (p=0.002), dan kepercayaan (p=0.000) berpengaruh secara significan terhadap Pengasuhan Anak pada 1000 Hari Pertama Kehidupan di wilayah Puskesmas Takalalla Kab. Soppeng. Diharapkan agar dilakukan pemberian informasi yang lebih practical kepada masyarakat khususnya ibu, terutama calon ibu dalam mempersiapkan generasi penerus yang berkualitas terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan Serta lebih mengoptimalkan Pelayanan Posyandu, dan melibatkan peran serta keluarga seperti suami dan orang tua ketika sosialisasi dan pemberian informasi dilakukan. \n.","PeriodicalId":301907,"journal":{"name":"An Idea Health Journal","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"An Idea Health Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53690/ihj.v1i02.49","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Seorang anak membutuhkan asuh, asih, dan asah sebagai kebutuhan dasar untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal. Tidak memenuhi nutrisi yang optimal pada 1000 HPK anak bisa berdampak buruk terhadap pertumbuhan otak yang optimal. Jika pertumbuhan otak tidak optimal, perkembangan kognitif anak pun terhambat. Ini dapat berakibat berkurangnya kecerdasan buah hati. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Intervensi Edukasi tentang Pengasuhan Anak pada 1000 Hari Pertama Kehidupan di Wilayah Puskesmas Takalalla Kab. Soppeng. Jenis Penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan pendekatan two group pretest and posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak usia 0-24 bulan yang berjumlah 32 orang kelompok intervensi dan 32 orang kelompok kontrol. Pengumpulan data melalui Kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan uji T paired test dengan convidence interval (CI) 95% dan ? < 0.05. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Intervensi Edukasi terhadap Pengetahuan (p= 0.001), Sikap (p=0.000), Tindakan (p=0.002), dan kepercayaan (p=0.000) berpengaruh secara significan terhadap Pengasuhan Anak pada 1000 Hari Pertama Kehidupan di wilayah Puskesmas Takalalla Kab. Soppeng. Diharapkan agar dilakukan pemberian informasi yang lebih practical kepada masyarakat khususnya ibu, terutama calon ibu dalam mempersiapkan generasi penerus yang berkualitas terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan Serta lebih mengoptimalkan Pelayanan Posyandu, dan melibatkan peran serta keluarga seperti suami dan orang tua ketika sosialisasi dan pemberian informasi dilakukan.
.