{"title":"Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa","authors":"Santi Elis","doi":"10.30605/cjpe.522022.1985","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini dibuat atas dasar kurangnya kemampuan berpikir kritis siswa di tengah era teknologi yang semakin maju. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang diajar menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan Konvensional pada saat pembelajaran matematika. Penelitian ini juga menganalisis perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang dilihat dengan menggunakan pendekatan gaya belajar. Subjek penelitian kuantitatif ini adalah 65 siswa kelas V SDN Citra Indah Sukamaju, yang terbagi menjadi 31 siswa dengan model PBL dan 34 siswa dengan model Konvensional. Instrumen penelitian berupa angket (gaya belajar) dan tes kemampuan berpikir kritis. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua jalur dengan desain factorial 2x2. Hasil analisis ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa antara siswa yang diajarkan dengan model PBL dan siswa yang diajar dengan model konvensional. Guru model konvensional ditemukan menggunakan langkah pembelajaran model CTL dan bukan model konvensional biasa yang menyebabkan hasil nilai kritis menjadi tidak ditemukan perbedaan. Hasil kemampuan berpikir kritis siswa ditemukan lebih tinggi dengan gaya belajar global pada pembelajaran matematika baik dalam model pembelajaran PBL maupun konvensional.","PeriodicalId":371301,"journal":{"name":"Cokroaminoto Journal of Primary Education","volume":"56 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Cokroaminoto Journal of Primary Education","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30605/cjpe.522022.1985","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini dibuat atas dasar kurangnya kemampuan berpikir kritis siswa di tengah era teknologi yang semakin maju. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang diajar menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan Konvensional pada saat pembelajaran matematika. Penelitian ini juga menganalisis perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang dilihat dengan menggunakan pendekatan gaya belajar. Subjek penelitian kuantitatif ini adalah 65 siswa kelas V SDN Citra Indah Sukamaju, yang terbagi menjadi 31 siswa dengan model PBL dan 34 siswa dengan model Konvensional. Instrumen penelitian berupa angket (gaya belajar) dan tes kemampuan berpikir kritis. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua jalur dengan desain factorial 2x2. Hasil analisis ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa antara siswa yang diajarkan dengan model PBL dan siswa yang diajar dengan model konvensional. Guru model konvensional ditemukan menggunakan langkah pembelajaran model CTL dan bukan model konvensional biasa yang menyebabkan hasil nilai kritis menjadi tidak ditemukan perbedaan. Hasil kemampuan berpikir kritis siswa ditemukan lebih tinggi dengan gaya belajar global pada pembelajaran matematika baik dalam model pembelajaran PBL maupun konvensional.