{"title":"Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Pupuk Negara Tahun 2016-2020)","authors":"M. Y. Kurniawan, F. Ariyani","doi":"10.21107/kompetensi.v15i2.13228","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Manajemen modal kerja berperan penting dalam mengukur keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan laba. Pada era informasi saat ini, perusahaan perlu untuk mengelola modal kerja dengan efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan. Penelitian ini menjelaskan pengaruh periode piutang, periode persediaan, dan periode hutang terhadap Return on Asset (ROA) perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang dilakukan pada perusahaan manufaktur penghasil pupuk yang terdaftar di bursa efek Indonesia sejak periode 2016 hingga 2020. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Analisis yang meliputi periode piutang, periode persediaan, dan periode hutang dengan menggunakan data yang dikumpulkan dari laporan keuangan tahunan perusahaan, hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial pengaruh periode piutang dan periode persediaan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas, dimana hal ini berarti jika periode piutang dan periode persediaan bertambah lama maka profitabilitas akan meningkat. Oleh karena itu, pihak manajemen perusahaan dapat menciptakan nilai positif untuk perusahaan dengan memperlama periode piutang dan periode persediaan ke tingkat semaksimal mungkin. Pengaruh negatif signifikan terjadi pada periode hutang terhadap profitabilitas. Hal ini berarti jika periode hutang bertambah panjang maka profitabilitas perusahaan akan menurun. Oleh karena itu, pihak manajemen perusahaan dapat menciptakan nilai positif untuk perusahaan dengan mempersingkat periode hutang ke tingkat seminimum mungkin.","PeriodicalId":397153,"journal":{"name":"Competence : Journal of Management Studies","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Competence : Journal of Management Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21107/kompetensi.v15i2.13228","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Manajemen modal kerja berperan penting dalam mengukur keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan laba. Pada era informasi saat ini, perusahaan perlu untuk mengelola modal kerja dengan efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan. Penelitian ini menjelaskan pengaruh periode piutang, periode persediaan, dan periode hutang terhadap Return on Asset (ROA) perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang dilakukan pada perusahaan manufaktur penghasil pupuk yang terdaftar di bursa efek Indonesia sejak periode 2016 hingga 2020. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Analisis yang meliputi periode piutang, periode persediaan, dan periode hutang dengan menggunakan data yang dikumpulkan dari laporan keuangan tahunan perusahaan, hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial pengaruh periode piutang dan periode persediaan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas, dimana hal ini berarti jika periode piutang dan periode persediaan bertambah lama maka profitabilitas akan meningkat. Oleh karena itu, pihak manajemen perusahaan dapat menciptakan nilai positif untuk perusahaan dengan memperlama periode piutang dan periode persediaan ke tingkat semaksimal mungkin. Pengaruh negatif signifikan terjadi pada periode hutang terhadap profitabilitas. Hal ini berarti jika periode hutang bertambah panjang maka profitabilitas perusahaan akan menurun. Oleh karena itu, pihak manajemen perusahaan dapat menciptakan nilai positif untuk perusahaan dengan mempersingkat periode hutang ke tingkat seminimum mungkin.