{"title":"Amplang Ikan Seluang (Rasbora Spp) dan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera) sebagai Alternatif Makanan Selingan Penderita Anemia Remaja Perempuan","authors":"Hapizatul Elmah, Nany Suryani, Desya Medinasari Fathullah, Norhasanah Norhasanah","doi":"10.24853/mjnf.3.2.42-54","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang: Ikan seluang dan tepung daun kelor yang tinggi kandungan protein dan zat besi dapat diolah menjadi amplang sebagai alternatif makanan selingan remaja perempuan penderita anemia. Tujuan: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh proporsi ikan seluang dan tepung daun kelor terhadap kandungan protein, zat besi, dan daya terima amplang. Metode: Jenis penelitian adalah eksperimen dengan desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 4 jenis proporsi, yaitu proporsi P0 (100 % ikan seluang: 0 % tepung daun kelor), P1 (85 % ikan seluang: 15 % tepung daun kelor), P2 (65 % ikan seluang: 35 % tepung daun kelor) dan P3 (50 % ikan seluang: 50 % tepung daun kelor) dengan 3 kali pengulangan. Panelis penelitian terdiri 30 panelis agak terlatih. Hasil: Setelah dilakukan penelitian diperoleh hasil uji daya terima amplang paling disukai yaitu pada perlakuan pertama (P1) dengan Kandungan protein per 100 g amplang yaitu 11,860 % kandungan zat besi per 100 g amplang yaitu 0,0723 mg/g sehingga amplang ini dapat dijadikan alternatif makanan selingan sebanyak 55 -110g amplang untuk mencukupi kebutuhan protein remaja dari makanan selingan sedangkan untuk mencukupi kebutuhan zat besi remaja dari makanan selingan sebanyak 207 - 415 g amplang. Terdapat pengaruh antara P0, P1, P2, P3, pada karakteristik warna (p = 0,001), aroma (p = 0,001), tekstur (p= 0,001), dan rasa (p = 0,001). Simpulan: dalam penelitian ini adalah Perlakuan terbaik dari kandungan protein, zat besi, dan uji daya terima, berdasarkan perhitungan dengan uji efektivitas adalah P1 (85 % ikan seluang: 15 % tepung daun kelor).","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24853/mjnf.3.2.42-54","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar belakang: Ikan seluang dan tepung daun kelor yang tinggi kandungan protein dan zat besi dapat diolah menjadi amplang sebagai alternatif makanan selingan remaja perempuan penderita anemia. Tujuan: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh proporsi ikan seluang dan tepung daun kelor terhadap kandungan protein, zat besi, dan daya terima amplang. Metode: Jenis penelitian adalah eksperimen dengan desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 4 jenis proporsi, yaitu proporsi P0 (100 % ikan seluang: 0 % tepung daun kelor), P1 (85 % ikan seluang: 15 % tepung daun kelor), P2 (65 % ikan seluang: 35 % tepung daun kelor) dan P3 (50 % ikan seluang: 50 % tepung daun kelor) dengan 3 kali pengulangan. Panelis penelitian terdiri 30 panelis agak terlatih. Hasil: Setelah dilakukan penelitian diperoleh hasil uji daya terima amplang paling disukai yaitu pada perlakuan pertama (P1) dengan Kandungan protein per 100 g amplang yaitu 11,860 % kandungan zat besi per 100 g amplang yaitu 0,0723 mg/g sehingga amplang ini dapat dijadikan alternatif makanan selingan sebanyak 55 -110g amplang untuk mencukupi kebutuhan protein remaja dari makanan selingan sedangkan untuk mencukupi kebutuhan zat besi remaja dari makanan selingan sebanyak 207 - 415 g amplang. Terdapat pengaruh antara P0, P1, P2, P3, pada karakteristik warna (p = 0,001), aroma (p = 0,001), tekstur (p= 0,001), dan rasa (p = 0,001). Simpulan: dalam penelitian ini adalah Perlakuan terbaik dari kandungan protein, zat besi, dan uji daya terima, berdasarkan perhitungan dengan uji efektivitas adalah P1 (85 % ikan seluang: 15 % tepung daun kelor).