{"title":"Pengaruh Berbagai Suhu Pirolisis Asap Cair dari Cangkang Sawit sebagai Bahan Pengumpal Lateks","authors":"Fauziati Fauziati, A. Priatni, Yuni Adiningsih","doi":"10.26578/jrti.v12i2.4248","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Asap cair hasil pembakaran cangkang sawit pada proses pirolisis yang diperoleh pada suhu 3000C- 4000C merupakan asap cair yang terbaik yang dapat digunakan sebagai bahan penggumpal lateks. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu pembakaran cangkang sawit yang optimal melalui proses pirolisis ,sehingga dihasilkan asap cair yang dapat digunakan sebagai penggumpal lateks. Asap cair hasil pembakaran secara pirolisis pada suhu 300-4000C menghasilkan senyawa aktif yang mempunyai peranan sebagai bahan penggumpal lateks yaitu senyawa asam asetat, senyawa phenol dan pH rendah sebagai bahan anti bakteri dan jamur pada lateks.Pada suhu tersebut dihasilkan anti bakteri / anti jamur yaitu E. Colli , Staphilococus aureus dan Salmonella dengan kategori kuat dan sangat kuat. Pada suhu 300-4000C pH yang dihasilkan sebesar 2,8 dan kadar asam asetat yang dihasilkan 50,54% dan phenol yang dihasilkan sebesar 32,59% dimana kedua senyawa kimia ini sangat berpengaruh terhadap penggumpal lateks ,juga berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri .Kelebihan asap cair dibandingakan dengan asam formiat yang biasa digunakan sebagai penggumpal lateks adalah disamping senyawa asam asetat juga mengandung senyawa phenol yang berpengaruh terhadap pH dan anti jamur / bakteri sedangkan asam formiat hanya memberikan pH rendah dan waktu penggumpalan lateks yang cepat .","PeriodicalId":117182,"journal":{"name":"Jurnal Riset Teknologi Industri","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Teknologi Industri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26578/jrti.v12i2.4248","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Abstract
Asap cair hasil pembakaran cangkang sawit pada proses pirolisis yang diperoleh pada suhu 3000C- 4000C merupakan asap cair yang terbaik yang dapat digunakan sebagai bahan penggumpal lateks. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu pembakaran cangkang sawit yang optimal melalui proses pirolisis ,sehingga dihasilkan asap cair yang dapat digunakan sebagai penggumpal lateks. Asap cair hasil pembakaran secara pirolisis pada suhu 300-4000C menghasilkan senyawa aktif yang mempunyai peranan sebagai bahan penggumpal lateks yaitu senyawa asam asetat, senyawa phenol dan pH rendah sebagai bahan anti bakteri dan jamur pada lateks.Pada suhu tersebut dihasilkan anti bakteri / anti jamur yaitu E. Colli , Staphilococus aureus dan Salmonella dengan kategori kuat dan sangat kuat. Pada suhu 300-4000C pH yang dihasilkan sebesar 2,8 dan kadar asam asetat yang dihasilkan 50,54% dan phenol yang dihasilkan sebesar 32,59% dimana kedua senyawa kimia ini sangat berpengaruh terhadap penggumpal lateks ,juga berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri .Kelebihan asap cair dibandingakan dengan asam formiat yang biasa digunakan sebagai penggumpal lateks adalah disamping senyawa asam asetat juga mengandung senyawa phenol yang berpengaruh terhadap pH dan anti jamur / bakteri sedangkan asam formiat hanya memberikan pH rendah dan waktu penggumpalan lateks yang cepat .