Hubungan Antara Tingkat Kecemasan dan Compulsive Buying Disorder pada Mahasiswa Preklinik Fakultas Kedokteran

Clarisa Silviany, Dharmady Agus, M. Mahaputra
{"title":"Hubungan Antara Tingkat Kecemasan dan Compulsive Buying Disorder pada Mahasiswa Preklinik Fakultas Kedokteran","authors":"Clarisa Silviany, Dharmady Agus, M. Mahaputra","doi":"10.47830/jinma-vol.73.1-2023-779","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Pada tingkat tertentu, rasa cemas yang berlebihan dapat mengarah kepada gangguan cemas dan berdampak buruk terhadap kehidupan sehari-hari. Mahasiswa kedokteran memiliki prevalensi gangguan cemas yang lebih tinggi dibandingkan dengan populasi umum. Rasa cemas tersebut dapat berujung pada kecenderungan perilaku negatif dan gangguan mental tertentu, seperti Compulsive Buying Disorder (CBD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dan CBD pada mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pengambilan data secara potong lintang (cross-sectional) terhadap 107 responden yang merupakan mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (FKIK UAJ). Metode pengambilan data menggunakan kuesioner Depression Anxiety Stress Scale (DASS-42) dan Revised Edwards Compulsive Buying Scale (ECBS-R). Analisis data penelitian menggunakan uji Chi-square.Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat kecemasan dan CBD dengan p<0.001. Hasil penelitian menunjukkan angka kejadian gangguan cemas pada mahasiswa preklinik FKIK UAJ adalah 33,6%, dengan prevalensi tertinggi berada pada tingkat kecemasan sedang (16,8%), dan angka kejadian CBD adalah 25,2%.Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dan CBD pada mahasiswa preklinik fakultas kedokteran.","PeriodicalId":378619,"journal":{"name":"Journal Of The Indonesian Medical Association","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal Of The Indonesian Medical Association","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47830/jinma-vol.73.1-2023-779","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Pendahuluan: Pada tingkat tertentu, rasa cemas yang berlebihan dapat mengarah kepada gangguan cemas dan berdampak buruk terhadap kehidupan sehari-hari. Mahasiswa kedokteran memiliki prevalensi gangguan cemas yang lebih tinggi dibandingkan dengan populasi umum. Rasa cemas tersebut dapat berujung pada kecenderungan perilaku negatif dan gangguan mental tertentu, seperti Compulsive Buying Disorder (CBD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dan CBD pada mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pengambilan data secara potong lintang (cross-sectional) terhadap 107 responden yang merupakan mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (FKIK UAJ). Metode pengambilan data menggunakan kuesioner Depression Anxiety Stress Scale (DASS-42) dan Revised Edwards Compulsive Buying Scale (ECBS-R). Analisis data penelitian menggunakan uji Chi-square.Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat kecemasan dan CBD dengan p<0.001. Hasil penelitian menunjukkan angka kejadian gangguan cemas pada mahasiswa preklinik FKIK UAJ adalah 33,6%, dengan prevalensi tertinggi berada pada tingkat kecemasan sedang (16,8%), dan angka kejadian CBD adalah 25,2%.Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dan CBD pada mahasiswa preklinik fakultas kedokteran.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
焦虑程度和强迫症困扰医学院预科学生的相互关系
引言:在某种程度上,过度焦虑会导致焦虑障碍,对日常生活产生负面影响。一名医科学生的焦虑症发病率比普通人群高。这些焦虑会导致负面行为倾向和某些精神疾病,如强迫症(CBD)。这项研究的目的是确定医学系预科学生的焦虑水平和CBD之间是否有联系。方法:这项研究是对107名前医学和健康学系学生Atma Jaya (FKIK UAJ)进行的分析观察研究。数据检索方法采用抗焦虑焦虑的问卷调查(gl -42)和爱德华兹计算计算扩大Scale (ECBS-R)。使用chi square测试研究数据分析。结果:统计结果表明,焦虑水平与CBD与p<0.001之间存在有意义的联系。研究表明,前诊的FKIK UAJ学生的焦虑发作率为33.6%,中级焦虑率最高(16.8%),CBD发病率为25.2%。结论:这项研究的结论表明,医学院预科学生的焦虑水平与CBD之间存在联系。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
The Role of Social Marketing in Preventing Non-Communicable Diseases: A Scoping Review Learning from the COVID-19 Pandemic Senam Asma Indonesia dalam Perspektif Rehabilitasi Medis Effectiveness of Proton Pump Inhibitor Therapy in Children with Chronic Otitis Media: an Evidence-Based Case Report How Tuberculosis Scar Could Induce Lung Cancer? The Relationship between Parental Knowledge and Anxiety Levels towards COVID-19 Vaccination in Children
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1