{"title":"Persepsi Masyarakat Pragaan Tentang Eksistensi Radio Rasda Fm.","authors":"Syaiful Ali","doi":"10.32332/ath_thariq.v5i1.2966","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bagi stasiun radio, pendengar adalah target utama dalam menjaga eksistensi, radio sebagai media massa adalah sarana untuk menyampaikan pesan yang ditujukan pada massa atau khalayak luas. Semakin banyaknya pendengar, maka eksistensi atas radio semakin diakui oleh masyarakat. Radio harus berusaha menyajikan yang sesuai dengan minat masyarakat sehingga masyarakat tertarik mendengarkan siarannya. Radio Rasda FM menyajikan Dakwah sebagai program unggulan, sehingga bukan hanya menyampaikan informasi, hiburan, juga terdapat kajian keilmuan keagamaan yang diprogramkan oleh Rasda FM. \nPermasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah Persepsi Masyarakat Pragaan tentang Eksistensi radio Rasda FM. Yang dijabarkan dalam satu fokus penelitian yaitu, bagaimana persepsi masyarakat Pragaan tentang eksistensi radio Rasda FM. \nUntuk mengetahui lebih dalam tentang eksistensinya yang ditanggapi masyarakat Pragaan, maka peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif lapangan. Adapun metode yang digunakan adalah metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dari metode ini, kemudian peneliti olah dan analisis untuk memperoleh data atau informasi. Subjek penelitian ini didiambil dari Masyarakat Pragaan, karyawan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan dan kariawan radio Rasda FM. Untuk keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi dengan membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara dengan triangulasi antar metode yaitu membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dari para pendengar. \nAdapun hasil dari penelitian ini sebagian masyarakat Pragaan masih mendengarkan radio Rasda FM sehingga radio Rasda FM masih eksis di kalangan masyarakat Pragaan. Eksistensi radio Rasda FM ditanggapi dengan positif oleh mereka, karena Rasda FM mencanangkan program dakwah sebagai siaran unggulan sehinga masyarakat bisa menyerap ilmu keagamaan meski di tengah ksibukan aktivitasnya. Akan tetapi terdapat beberapa kekurangan dari radio Rasda FM diantaranya: Pertama. Program acara tenhenti akibat pemadaman listrik. Kedua. Ketidakprofesionalnya penyiar. Ketiga kurang konsisten dalam menyelenggrakan program acara.","PeriodicalId":446749,"journal":{"name":"Ath Thariq Jurnal Dakwah dan Komunikasi","volume":"91 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ath Thariq Jurnal Dakwah dan Komunikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32332/ath_thariq.v5i1.2966","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Bagi stasiun radio, pendengar adalah target utama dalam menjaga eksistensi, radio sebagai media massa adalah sarana untuk menyampaikan pesan yang ditujukan pada massa atau khalayak luas. Semakin banyaknya pendengar, maka eksistensi atas radio semakin diakui oleh masyarakat. Radio harus berusaha menyajikan yang sesuai dengan minat masyarakat sehingga masyarakat tertarik mendengarkan siarannya. Radio Rasda FM menyajikan Dakwah sebagai program unggulan, sehingga bukan hanya menyampaikan informasi, hiburan, juga terdapat kajian keilmuan keagamaan yang diprogramkan oleh Rasda FM.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah Persepsi Masyarakat Pragaan tentang Eksistensi radio Rasda FM. Yang dijabarkan dalam satu fokus penelitian yaitu, bagaimana persepsi masyarakat Pragaan tentang eksistensi radio Rasda FM.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang eksistensinya yang ditanggapi masyarakat Pragaan, maka peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif lapangan. Adapun metode yang digunakan adalah metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dari metode ini, kemudian peneliti olah dan analisis untuk memperoleh data atau informasi. Subjek penelitian ini didiambil dari Masyarakat Pragaan, karyawan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan dan kariawan radio Rasda FM. Untuk keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi dengan membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara dengan triangulasi antar metode yaitu membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dari para pendengar.
Adapun hasil dari penelitian ini sebagian masyarakat Pragaan masih mendengarkan radio Rasda FM sehingga radio Rasda FM masih eksis di kalangan masyarakat Pragaan. Eksistensi radio Rasda FM ditanggapi dengan positif oleh mereka, karena Rasda FM mencanangkan program dakwah sebagai siaran unggulan sehinga masyarakat bisa menyerap ilmu keagamaan meski di tengah ksibukan aktivitasnya. Akan tetapi terdapat beberapa kekurangan dari radio Rasda FM diantaranya: Pertama. Program acara tenhenti akibat pemadaman listrik. Kedua. Ketidakprofesionalnya penyiar. Ketiga kurang konsisten dalam menyelenggrakan program acara.