AMMATOA

Lisa Widijayanti, Danial Danial
{"title":"AMMATOA","authors":"Lisa Widijayanti, Danial Danial","doi":"10.33772/kabanti.v5i2.1281","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk otonomi dan kekuasaan serta untuk mengetahui bagaimana kepemimpinan Ammatoa pada orang Kajang. Teori praktik oleh Pierre Bourdieu, yang melihat dari empat modal yaitu modal ekonomi, modal budaya, modal sosial, dan modal simbolik. Penulis menggunakan etnografi dengan menggunakan teknologi pengumpulan data yaitu : pengamatan atau observasi,  dan wawancara. Analisis data yang diperoleh dilakukan secara deskriptif kualitatif.Hasil penelitian menyatakan bahwa Orang Kajang memiliki sistem pemerintahan sendiri yaitu seperti halnya beberapa pemangku adat yang memiliki fungsi dan peran masing-masing dalam membantu Ammatoa untuk mengurus masyarakatnya. Pelaksanaan peraturan dalam lingkungan hidup orang Kajang berdasarkan peraturan adat dan juga ketentuan dari Pasang yang menjadi pedoman hidup. Ammatoa Sebagai pemimpin adat memiliki tugas untuk mengayomi masyarakatnya, menunjukkan perilaku yang baik dan dapat dijadikan sebagai pedoman sebagai seorang pemimpin sesuai dengan ketentuan Pasang. Ammatoa juga sebagai penegak hukum dan berhak memberikan sanksi kepada orang yang melanggar peraturan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Ammatoa memiliki fungsi berdasarkan dengan Pasang. Yaitu : (1) Ammatoa sebagai kepala adat memiliki peranan penting dalam struktur pemerintahan adat. (2) Ammatoa sebagai pemimpin adat dalam melestarikan Pasang, sebab Pasang sebagai pedoman hidup untuk masyarakat adat Ammatoa dalam menjalankan kesehariannya.(3) Ammatoa sebagai kepala adat dalam melestarikan lingkungan alamnya. (4) Ammatoa sebagai kepala adat memiliki peran dalam menyelesaikan pelanggaran-pelanggaran yang tejadi.","PeriodicalId":203541,"journal":{"name":"KABANTI : Jurnal Kerabat Antropologi","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"KABANTI : Jurnal Kerabat Antropologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33772/kabanti.v5i2.1281","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk otonomi dan kekuasaan serta untuk mengetahui bagaimana kepemimpinan Ammatoa pada orang Kajang. Teori praktik oleh Pierre Bourdieu, yang melihat dari empat modal yaitu modal ekonomi, modal budaya, modal sosial, dan modal simbolik. Penulis menggunakan etnografi dengan menggunakan teknologi pengumpulan data yaitu : pengamatan atau observasi,  dan wawancara. Analisis data yang diperoleh dilakukan secara deskriptif kualitatif.Hasil penelitian menyatakan bahwa Orang Kajang memiliki sistem pemerintahan sendiri yaitu seperti halnya beberapa pemangku adat yang memiliki fungsi dan peran masing-masing dalam membantu Ammatoa untuk mengurus masyarakatnya. Pelaksanaan peraturan dalam lingkungan hidup orang Kajang berdasarkan peraturan adat dan juga ketentuan dari Pasang yang menjadi pedoman hidup. Ammatoa Sebagai pemimpin adat memiliki tugas untuk mengayomi masyarakatnya, menunjukkan perilaku yang baik dan dapat dijadikan sebagai pedoman sebagai seorang pemimpin sesuai dengan ketentuan Pasang. Ammatoa juga sebagai penegak hukum dan berhak memberikan sanksi kepada orang yang melanggar peraturan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Ammatoa memiliki fungsi berdasarkan dengan Pasang. Yaitu : (1) Ammatoa sebagai kepala adat memiliki peranan penting dalam struktur pemerintahan adat. (2) Ammatoa sebagai pemimpin adat dalam melestarikan Pasang, sebab Pasang sebagai pedoman hidup untuk masyarakat adat Ammatoa dalam menjalankan kesehariannya.(3) Ammatoa sebagai kepala adat dalam melestarikan lingkungan alamnya. (4) Ammatoa sebagai kepala adat memiliki peran dalam menyelesaikan pelanggaran-pelanggaran yang tejadi.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
本研究旨在了解自治和权力的本质,并了解领导者的领导能力。皮埃尔·波旁的实践理论,考虑了四种资本,即经济资本、文化资本、社会资本和象征性资本。作者使用人种志技术,利用数据收集技术,即观察或观察和采访。获得的数据分析是描述性质的。研究表明,Kajang有自己的政府体系,就像一些土著官员一样,他们在帮助Ammatoa照顾自己的人民方面发挥着各自的作用和作用。在人们的生活环境中执行规章制度,是根据当地的风俗规则和作为生活准则的潮汐条件进行的。作为传统领导人,Ammatoa有责任保护其人民,表现出良好的行为,并可根据潮汐条件作为领导人提供指导。Ammatoa也是一名执法人员,有权对违反规定的人实施惩罚。Ammatoa的功能是基于潮汐的。也就是说:(1)Ammatoa作为海关负责人在海关结构中扮演着重要的角色。(2) Ammatoa作为传统领导人,保护潮汐,因为潮汐是Ammatoa原住民日常生活的指南。(4)作为海关负责人,Ammatoa在解决这些违法行为方面发挥了作用。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
KOMODIFIKASI HODEA PADA ORANG KABAENA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN DESTINASI WISATA DI DESA NAMU KECAMATAN LAONTI KABUPATEN KONAWE SELATAN TARIAN SAJOMOANE BOM IKAN DAN NELAYAN BAGAN KELOR (BHANGGAI) PADA ORANG MUNA DI DESA MASALILI KECAMATAN KONTUNAGA KABUBUPATEN MUNA
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1