{"title":"Praktek Kekerasan Simbolik (Relasi Guru dan Peserta Didik dalam Pendidikan Islam)","authors":"Rina Oktafia Putri","doi":"10.20885/MILLAH.VOL17.ISS2.ART7","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tulisan ini mendeskripsikan tentang terjadinya praktek kekerasan simbolik dalam relasi guru dan peserta didik khususnya di dunia pendidikan Islam. Praktek kekerasan simbolik tidak terlepas dari dinamika pendidikan di Indonesia, karena tidak ada dalam proses pembelajaran yang berlangsung dengan baik tanpa adanya upaya pendisplinan. Selanjutnya kekerasan simbolik sama halnya dengan dominasi simbolik di mana penindasan dengan menggunakan simbol-simbol (sloganistik, sederhana, populer,). Penindasan ini tidak dirasakan sebagai penindasan antara guru dan peserta didik, tetapi sebagai sesuatu yang secara normal perlu dilakukan. Artinya, penindasan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari pihak yang ditindas itu sendiri. Adapun bentuk relasi ini dipandang wajar sebagai hal yang seharusnya terjadi antara guru dan peserta didik dan hal ini sangat perlu diwaspadai karena kekerasan simbolik melekat di ranah pendidikan dan hal tersebut berlangsung di lingkungan sekolah.","PeriodicalId":341172,"journal":{"name":"Millah: Journal of Religious Studies","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-04-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Millah: Journal of Religious Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20885/MILLAH.VOL17.ISS2.ART7","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Tulisan ini mendeskripsikan tentang terjadinya praktek kekerasan simbolik dalam relasi guru dan peserta didik khususnya di dunia pendidikan Islam. Praktek kekerasan simbolik tidak terlepas dari dinamika pendidikan di Indonesia, karena tidak ada dalam proses pembelajaran yang berlangsung dengan baik tanpa adanya upaya pendisplinan. Selanjutnya kekerasan simbolik sama halnya dengan dominasi simbolik di mana penindasan dengan menggunakan simbol-simbol (sloganistik, sederhana, populer,). Penindasan ini tidak dirasakan sebagai penindasan antara guru dan peserta didik, tetapi sebagai sesuatu yang secara normal perlu dilakukan. Artinya, penindasan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari pihak yang ditindas itu sendiri. Adapun bentuk relasi ini dipandang wajar sebagai hal yang seharusnya terjadi antara guru dan peserta didik dan hal ini sangat perlu diwaspadai karena kekerasan simbolik melekat di ranah pendidikan dan hal tersebut berlangsung di lingkungan sekolah.