Mahisha Laila, A. Wibawa, I. Zaeni, Zafifatuz Zuhriyah
{"title":"Implementasi SCRUM pada Pengembangan Aplikasi Sistem ADI STETSA SMAN 4 Malang: Bidang Bimbingan Konseling","authors":"Mahisha Laila, A. Wibawa, I. Zaeni, Zafifatuz Zuhriyah","doi":"10.17977/um068v1i72021p526-535","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The development of digital applications at State 4 Malang, including counseling, aims to facilitate the management of data related to teachers and students. Counseling provides services for the personal, social, learning, and career problems of students and teachers. The development method used is the SCRUM model framework. The service process in the field of counseling has not yet a clear service flow. Thus, with the SCRUM method, the information system development process can change and there is no need to return to the initial steps of the method. SCRUM can manage projects more efficiently and make teamwork more effective through a step process known as sprint. The process of implementing the sprint in the creation of the Application Digital Studium Et Sapientia (ADI STETSA) project was carried out in 5 sprints. The field of counseling was developed in the 4th sprint. The features developed have been approved by the person in charge of the counseling field. The resulting features are alumni, specialization and cross-interest, and consultation. An information system based on a website and a mobile application. This development is equipped with a software requirement specification document as a reference for using the system, especially for schools. \nPengembangan aplikasi digital pada Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Malang, termasuk bimbingan konseling, bertujuan untuk memudahkan pengelolaan data yang berkaitan dengan guru, dan siswa. Bimbingan konseling memberikan layanan masalah pribadi, sosial, belajar, dan karier siswa serta guru. Metode pengembangan yang digunakan adalah kerangka kerja model SCRUM. Proses pelayanan bidang bimbingan konseling belum memiliki alur pelayanan yang jelas. Sehingga, dengan metode SCRUM proses pengembangan sistem informasi dapat berubah dan tidak perlu kembali pada langkah awal metode. SCRUM dapat mengelola proyek menjadi lebih efisien dan membuat kerja tim menjadi lebih efektif melalui proses tahapan yang disebut dengan sprint. Proses pelaksanan sprint dalam pembuatan proyek sistem Aplikasi Digital Studium Et Sapientia (ADI STETSA) dilakukan sebanyak 5 sprint. Bidang bimbingan konseling dikembangkan pada sprint ke-4. Fitur yang dikembangkan telah disetujui oleh penanggung jawab bidang bimbingan konseling. Fitur yang dihasilkan yaitu alumni, peminatan dan lintas minat serta konsultasi. Sistem informasi yang dibuat berbasis website dan aplikasi mobile. Pengembangan ini dilengkapi dengan dokumen spesifikasi kebutuhan perangkat lunak sebagai acuan menggunakan sistem khususnya untuk pihak sekolah.","PeriodicalId":221326,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um068v1i72021p526-535","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
The development of digital applications at State 4 Malang, including counseling, aims to facilitate the management of data related to teachers and students. Counseling provides services for the personal, social, learning, and career problems of students and teachers. The development method used is the SCRUM model framework. The service process in the field of counseling has not yet a clear service flow. Thus, with the SCRUM method, the information system development process can change and there is no need to return to the initial steps of the method. SCRUM can manage projects more efficiently and make teamwork more effective through a step process known as sprint. The process of implementing the sprint in the creation of the Application Digital Studium Et Sapientia (ADI STETSA) project was carried out in 5 sprints. The field of counseling was developed in the 4th sprint. The features developed have been approved by the person in charge of the counseling field. The resulting features are alumni, specialization and cross-interest, and consultation. An information system based on a website and a mobile application. This development is equipped with a software requirement specification document as a reference for using the system, especially for schools.
Pengembangan aplikasi digital pada Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Malang, termasuk bimbingan konseling, bertujuan untuk memudahkan pengelolaan data yang berkaitan dengan guru, dan siswa. Bimbingan konseling memberikan layanan masalah pribadi, sosial, belajar, dan karier siswa serta guru. Metode pengembangan yang digunakan adalah kerangka kerja model SCRUM. Proses pelayanan bidang bimbingan konseling belum memiliki alur pelayanan yang jelas. Sehingga, dengan metode SCRUM proses pengembangan sistem informasi dapat berubah dan tidak perlu kembali pada langkah awal metode. SCRUM dapat mengelola proyek menjadi lebih efisien dan membuat kerja tim menjadi lebih efektif melalui proses tahapan yang disebut dengan sprint. Proses pelaksanan sprint dalam pembuatan proyek sistem Aplikasi Digital Studium Et Sapientia (ADI STETSA) dilakukan sebanyak 5 sprint. Bidang bimbingan konseling dikembangkan pada sprint ke-4. Fitur yang dikembangkan telah disetujui oleh penanggung jawab bidang bimbingan konseling. Fitur yang dihasilkan yaitu alumni, peminatan dan lintas minat serta konsultasi. Sistem informasi yang dibuat berbasis website dan aplikasi mobile. Pengembangan ini dilengkapi dengan dokumen spesifikasi kebutuhan perangkat lunak sebagai acuan menggunakan sistem khususnya untuk pihak sekolah.
玛琅州4的数字应用程序的发展,包括咨询,旨在促进与教师和学生有关的数据管理。咨询为学生和教师的个人、社会、学习和职业问题提供服务。所使用的开发方法是SCRUM模型框架。咨询领域的服务流程尚未形成明确的服务流程。因此,使用SCRUM方法,信息系统开发过程可以改变,不需要回到方法的初始步骤。SCRUM可以更有效地管理项目,并通过称为sprint的分步过程使团队合作更有效。在创建应用数字研究与智能(ADI STETSA)项目中实施冲刺的过程分为5个冲刺。咨询领域是在第四次冲刺中发展起来的。所开发的功能已得到咨询领域负责人的认可。由此产生的特点是校友、专业化和交叉兴趣以及咨询。基于网站和移动应用程序的信息系统。该开发配备了软件需求规范文件,作为使用系统的参考,特别是对于学校。pengelbangan应用数字平台Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Malang, termasuk bimbingan konseling, bertujuan untuk memudahkan pengelolaan data yang berkelitan dengan guru, dan siswa。Bimbingan咨询会员:layanan masalah pribadi, social, belajar, dan karier siswa serta guru。Metode pengembangan yang digunakan adalah kerangka kerja模型SCRUM。文章介绍了pelayanan bidang bimbingan konseling beliliki alur pelayanan yang jelas。SCRUM处理系统信息的方法是:datapat berubah和datapak perlu kembali和datapak awal方法。SCRUM是一种快速、高效、高效的流程,是一种快速、高效的流程,是一种快速、高效的流程。应用程序的数字研究与智能(ADI STETSA) dilakukan sebanyak 5 sprint。Bidang bimbingan konseling dikembangkan pada sprint ke-4。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Fitur yang dihasilkan yitu校友,peminatan dan lintas minta konsultasi。系统信息为杨洋发布的基础网站和移动应用程序。Pengembangan ini dilengkapi dengan dokumen种,kebutuhan perangkat lunak sebagai acan menggunakan系统khususnya untuk pihak sekolah。