Hubungan Pekerjaan Ibu Dengan Kejadian Persalinan Preterm Dengan Ketuban Pecah Dini di RSUD Dr. Rasidin Padang Dan RSIA Siti Rahmah

Gladeva Yugi Antari, Baiq Ricca Afrida
{"title":"Hubungan Pekerjaan Ibu Dengan Kejadian Persalinan Preterm Dengan Ketuban Pecah Dini di RSUD Dr. Rasidin Padang Dan RSIA Siti Rahmah","authors":"Gladeva Yugi Antari, Baiq Ricca Afrida","doi":"10.37824/jkqh.v6i2.2018.51","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang, persalinan preterm dapat meningkatkan angka kematian bayi secara signifikan, dimana tingkat kejadian persalinan preterm berkisar 5% sampai 18% dari seluruh persalinan. Berdasarkan data WHO tahun 2013, Indonesia menempati peringkat ke 5 dari 10 negara yang memiliki jumlah persalinan preterm tertinggi di dunia sebesar 675.700 kelahiran preterm. Persalinan preterm disebabkan oleh karena banyak faktor, 50% terjadi secara spontan, yang terbagi menjadi 30% akibat ketuban pecah dini (KPD) dan sisanya 20% dilahirkan atas indikasi ibu/janin. Banyak faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan persalinan preterm, sebagian bersifat genetik, infeksi, nutrisi, perilaku dan lingkungan. Namun dalam banyak kasus persalinan preterm, munculnya pemicu persalinan yang dini terjadi secara subklinis. Salah satu faktor adalah pekerjaan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pekerjaan ibu dengan persalinan preterm dengan ketuban pecah dini. Desain penelitian cross sectional comparative, penelitian dilakukan di RSUD Dr. Rasidin Padang dan RSIA Siti Rahmah pada bulan September 2015-Juli 2016. Sampel penelitian ini adalah ibu bersalin pretem sebanyak 40 orang yang dipilih secara consecutive sampling, sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu ibu bersalin preterm dengan ketuban pecah (KPD) dan ibu bersalin preterm tidak ketuban pecah dini (tidak KPD). Secara statistik terdapat tidak terdapat hubungan bermakna pekerjaan ibu dengan persalinan preterm KPD dan pretem tidak KPD. Kesimpulan penelitian ini bahwa nilai p=1 diperoleh nilai p>0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna pekerjaan ibu antara persalinan preterm KPD dan tidak KPD.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37824/jkqh.v6i2.2018.51","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Latar Belakang, persalinan preterm dapat meningkatkan angka kematian bayi secara signifikan, dimana tingkat kejadian persalinan preterm berkisar 5% sampai 18% dari seluruh persalinan. Berdasarkan data WHO tahun 2013, Indonesia menempati peringkat ke 5 dari 10 negara yang memiliki jumlah persalinan preterm tertinggi di dunia sebesar 675.700 kelahiran preterm. Persalinan preterm disebabkan oleh karena banyak faktor, 50% terjadi secara spontan, yang terbagi menjadi 30% akibat ketuban pecah dini (KPD) dan sisanya 20% dilahirkan atas indikasi ibu/janin. Banyak faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan persalinan preterm, sebagian bersifat genetik, infeksi, nutrisi, perilaku dan lingkungan. Namun dalam banyak kasus persalinan preterm, munculnya pemicu persalinan yang dini terjadi secara subklinis. Salah satu faktor adalah pekerjaan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pekerjaan ibu dengan persalinan preterm dengan ketuban pecah dini. Desain penelitian cross sectional comparative, penelitian dilakukan di RSUD Dr. Rasidin Padang dan RSIA Siti Rahmah pada bulan September 2015-Juli 2016. Sampel penelitian ini adalah ibu bersalin pretem sebanyak 40 orang yang dipilih secara consecutive sampling, sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu ibu bersalin preterm dengan ketuban pecah (KPD) dan ibu bersalin preterm tidak ketuban pecah dini (tidak KPD). Secara statistik terdapat tidak terdapat hubungan bermakna pekerjaan ibu dengan persalinan preterm KPD dan pretem tidak KPD. Kesimpulan penelitian ini bahwa nilai p=1 diperoleh nilai p>0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna pekerjaan ibu antara persalinan preterm KPD dan tidak KPD.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
从背景来看,产前分娩可以显著增加婴儿死亡率,因为所有产前分娩的发生率都在5%到18%之间。根据世界卫生组织2013年的数据,印度尼西亚是世界上10个preterm产前率最高的国家中排名第5位,共675.700个产前分娩。分娩是由许多因素引起的,50%是自发发生的,由早产分成30%,其余20%是由母亲/胎儿症状产生的。许多因素可以增加早产的可能性,其中一些是遗传的,感染的,营养的,行为和环境的。但在许多产前分娩的情况下,早期分娩的诱因是在亚临床环境中发生的。一个因素是工作。本研究的目的是确定母亲的工作与产前分娩与产前羊水破裂的关系。交叉对等研究设计于2016年9月至7月在拉西丁巴东博士和里西亚·西提·拉赫玛进行。本研究样本为40名精制产妇,有效抽样挑选,样本分为两组:产前产妇有破胎(对),产前产妇有破胎(对)。从统计学上讲,没有一种关系是母亲的工作和产前分娩之间的关系,也没有一种关系。这项研究的结论是,p=1的值得到p> 0.05的值,因此可以得出结论,母亲在预产期和非预产期之间没有明显的工作关系。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Gambaran Stres pada Family Caregiver yang Merawat Pasien Kanker di RSUD Praya Faktor Risiko Stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Praya Tahun 2022 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Ruptur Perineum pada Ibu Bersalin Spontan di Puskesmas Aikmel Analisa Guided Imagery pada Intensitas Nyeri Pasca Pemasangan KB Implant Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Frekuensi ANC pada Ibu Hamil Primigravida Trimester Tiga di Polindes Desa Giri Sasak Wilayah Kerja Puskesmas Kuripan
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1