{"title":"Klasterisasi Penyakit HIV/AIDS di Jawa Barat Menggunakan Algoritma K-Means Clustering","authors":"Wina Rosida, Yudhistira Arie Wijaya","doi":"10.56211/blendsains.v1i4.235","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang system kekebalan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit. Sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir. Prevalensi kasus HIV/AIDS masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Pada tahun 2017 angka tertinggi infeksi HIV/AIDS di Indonesia yaitu di DKI Jakarta (46.378 orang), diikuti Jawa Timur (33.043 orang), Papua (25.586 orang), Jawa Barat (24.650 orang), dan Jawa Tengah (18.038 orang). Secara nasional, Jawa Barat masih termasuk kedalam empat provinsi dengan kasus HIV/AIDS tertinggi. Hal ini menunjukan bahwa HIV/AIDS sudah menjadi ancaman bagi masyarakat luas karena selain mengancam nyawa penderitanya, penyakit ini berisiko terhadap penularan yang akan semakin meneingkat. Meningkatnya kasus HIV/AIDS dapat menjadi masalah dalam kejiwaan penderitanya, karena penyakit ini dapat menimbulkan dampak negative berupa masalah fisik, psikologis, sosial dan spiritual yang menyebabkan ODHA (Orang dengan HIV AIDS) menjalani kehidupan dengan penuh tekanan. Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan menggunakan algoritma K-Means dengan Optimize Parameters Grid pada data kasus penyebaran HIV/AIDS pada tahun 2019-2021 bersumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. K-Means merupakan salah satu algoritma dalam data mining yang bisa digunakan untuk pengelompokan/clustering suatu data. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 971 record. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui cluster dari penyebaran penyakit HIV/AIDS sebagai salah satu upaya untuk membantu pemerintah dalam menekan angka kasus HIV/AIDS di provinsi Jawa Barat. ","PeriodicalId":246534,"journal":{"name":"Blend Sains Jurnal Teknik","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Blend Sains Jurnal Teknik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56211/blendsains.v1i4.235","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang system kekebalan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit. Sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir. Prevalensi kasus HIV/AIDS masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Pada tahun 2017 angka tertinggi infeksi HIV/AIDS di Indonesia yaitu di DKI Jakarta (46.378 orang), diikuti Jawa Timur (33.043 orang), Papua (25.586 orang), Jawa Barat (24.650 orang), dan Jawa Tengah (18.038 orang). Secara nasional, Jawa Barat masih termasuk kedalam empat provinsi dengan kasus HIV/AIDS tertinggi. Hal ini menunjukan bahwa HIV/AIDS sudah menjadi ancaman bagi masyarakat luas karena selain mengancam nyawa penderitanya, penyakit ini berisiko terhadap penularan yang akan semakin meneingkat. Meningkatnya kasus HIV/AIDS dapat menjadi masalah dalam kejiwaan penderitanya, karena penyakit ini dapat menimbulkan dampak negative berupa masalah fisik, psikologis, sosial dan spiritual yang menyebabkan ODHA (Orang dengan HIV AIDS) menjalani kehidupan dengan penuh tekanan. Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan menggunakan algoritma K-Means dengan Optimize Parameters Grid pada data kasus penyebaran HIV/AIDS pada tahun 2019-2021 bersumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. K-Means merupakan salah satu algoritma dalam data mining yang bisa digunakan untuk pengelompokan/clustering suatu data. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 971 record. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui cluster dari penyebaran penyakit HIV/AIDS sebagai salah satu upaya untuk membantu pemerintah dalam menekan angka kasus HIV/AIDS di provinsi Jawa Barat.