{"title":"Status kawasan laut akibat aktivitas pertambangan nikel di Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara","authors":"Deniyatno Deniyatno, Armid Armid","doi":"10.56099/ophiolite.v4i2.37282","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Aktivitas pertambangan mengalami perkembangan yang sangat pesat di Provinsi Sulawesi Tenggara, termasuk wilayah Kabupaten Konawe Utara. Salah satu wilayah tambang di daerah ini terletak di Desa Boedingi, Lasolo Kepulauan. Studi ini dilakukan untuk mengkaji status kawasan laut di wilayah Desa Boedingi akibat aktivitas pertambangan. Sebanyak 2 titik sampel (AL-01 dan AL-02) ditetapkan untuk analisis air laut dan 3 titik (TK-01, TK-02 dan TK-03) untuk kajian kesehatan terumbu karang. Parameter fisik air laut diukur secara langsung saat sampling, sedangkan parameter kimia dianalisis menggunakan metode spektrofotometri. Pengamatan kondisi terumbu karang dilakukan dengan metode Line Intercept Transect (LIT). Hasil studi menunjukkan bahwa nilai TSS pada titik pengamatan lebih besar dibanding nilai ambang batas. Khusus titik AL-01, nilai TSS yang terukur (38,95 mg/L) hampir 2 kali lipat di atas nilai ambang batas (20 mg/L); kemungkinan hal ini disebabkan oleh peningkatan aliran permukaan pada lahan bukaan tambang yang masuk ke wilayah perairan laut. Nilai persentase terumbu karang hidup (life coral) sebesar 18,4%, 15,67%, dan 13,03%, masing-masing untuk titik pengamatan TK-01, TK-02, dan TK-03, termasuk dalam kategori buruk. Studi ini merekomendasikan kepada pemerintah Kabupaten Konawe Utara untuk melakukan pengawasan yang sitematis dalam upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan laut sebagai dampak langsung dari kegiatan pertambangan di daerah ini.","PeriodicalId":365424,"journal":{"name":"OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan","volume":"86 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56099/ophiolite.v4i2.37282","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Aktivitas pertambangan mengalami perkembangan yang sangat pesat di Provinsi Sulawesi Tenggara, termasuk wilayah Kabupaten Konawe Utara. Salah satu wilayah tambang di daerah ini terletak di Desa Boedingi, Lasolo Kepulauan. Studi ini dilakukan untuk mengkaji status kawasan laut di wilayah Desa Boedingi akibat aktivitas pertambangan. Sebanyak 2 titik sampel (AL-01 dan AL-02) ditetapkan untuk analisis air laut dan 3 titik (TK-01, TK-02 dan TK-03) untuk kajian kesehatan terumbu karang. Parameter fisik air laut diukur secara langsung saat sampling, sedangkan parameter kimia dianalisis menggunakan metode spektrofotometri. Pengamatan kondisi terumbu karang dilakukan dengan metode Line Intercept Transect (LIT). Hasil studi menunjukkan bahwa nilai TSS pada titik pengamatan lebih besar dibanding nilai ambang batas. Khusus titik AL-01, nilai TSS yang terukur (38,95 mg/L) hampir 2 kali lipat di atas nilai ambang batas (20 mg/L); kemungkinan hal ini disebabkan oleh peningkatan aliran permukaan pada lahan bukaan tambang yang masuk ke wilayah perairan laut. Nilai persentase terumbu karang hidup (life coral) sebesar 18,4%, 15,67%, dan 13,03%, masing-masing untuk titik pengamatan TK-01, TK-02, dan TK-03, termasuk dalam kategori buruk. Studi ini merekomendasikan kepada pemerintah Kabupaten Konawe Utara untuk melakukan pengawasan yang sitematis dalam upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan laut sebagai dampak langsung dari kegiatan pertambangan di daerah ini.