{"title":"Pengaruh Emotional Branding terhadap Brand Loyalty","authors":"Siti Robiah, Endri Listiani","doi":"10.29313/bcscm.v3i2.7600","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak.Tren bisnis parfum semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan akan terus meningkat pada tahun 2023 sampai 2030. Dengan persaingan parfum di indonesia yang semakin kompetitif membuat perusahaan harus bisa mempertahankan pertumbuhan perusahaan dan pelanggannya agar tetap loyal terhadap merek. Salah satu strategi yang efektif dilakukan adalah memanfaatkan pendekatan emosional atau emotional branding yang merupakan strategi yang diambil oleh berbagai merek wewangian ketika membangun hubungan yang kuat antara merek dan konsumen. Melalui media sosial Twitter sebagai media untuk melakukan publikasi dan promosi produk agar dikenal publik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori emotional branding yang dikemukakan oleh Marc Gobe (2010) dengan brand loyalty yang dikemukan oleh Kotler dan Keller (2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh emotional branding terhadap brand loyalty. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis regresi linear berganda. Populasi pada penelitian ini adalah pengikut Twitter @HmnsId dengan pengambilan sampel 82 orang dengan metode pengambilan sampel yaitu judgemental sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah survei terhadap responden dengan cara membagikan kuisioner kepada pengikut hmns di Twitter melalui reply maupun direct message dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa: emotional branding berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty, hubungan berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty, pengalaman panca indera berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty, imajinasi berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty, visi tidak terdapat pengaruh terhadap brand loyalty. \nAbstract. The industry of perfume has been growing recently and will keep growing from 2023 to 2030. As Indonesia's perfume market becomes more fiercely competitive, businesses must be able to sustain both their own growth and the loyalty of their clientele. When establishing enduring ties between brands and consumers, using an emotional approach or engaging in emotional branding is a successful tactic used by many fragrance companies. Twitter is a platform for product promotion and public awareness through social media. Emotional branding theory according to Marc Gobe (2010) and brand loyalty theory according to Kotler and Keller (2012). The purpose of this study is to ascertain how emotional branding affects brand loyalty. In this study, multiple linear regression analysis approaches are used in quantitative ways. This study used judgemental sampling to select a sample of 82 Twitter users who follow @HmnsId as the population. In order to gather information for this study, questionnaires were distributed to hmns followers on Twitter through responses, direct messages, and interviews. The findings revealed that: emotional branding significantly influences brand loyalty; relationships significantly influence brand loyalty; sensory experience significantly influences brand loyalty; imagination significantly influences brand loyalty; and vision has no significant impact on brand loyalty.","PeriodicalId":344249,"journal":{"name":"Bandung Conference Series: Communication Management","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bandung Conference Series: Communication Management","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/bcscm.v3i2.7600","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak.Tren bisnis parfum semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan akan terus meningkat pada tahun 2023 sampai 2030. Dengan persaingan parfum di indonesia yang semakin kompetitif membuat perusahaan harus bisa mempertahankan pertumbuhan perusahaan dan pelanggannya agar tetap loyal terhadap merek. Salah satu strategi yang efektif dilakukan adalah memanfaatkan pendekatan emosional atau emotional branding yang merupakan strategi yang diambil oleh berbagai merek wewangian ketika membangun hubungan yang kuat antara merek dan konsumen. Melalui media sosial Twitter sebagai media untuk melakukan publikasi dan promosi produk agar dikenal publik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori emotional branding yang dikemukakan oleh Marc Gobe (2010) dengan brand loyalty yang dikemukan oleh Kotler dan Keller (2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh emotional branding terhadap brand loyalty. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis regresi linear berganda. Populasi pada penelitian ini adalah pengikut Twitter @HmnsId dengan pengambilan sampel 82 orang dengan metode pengambilan sampel yaitu judgemental sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah survei terhadap responden dengan cara membagikan kuisioner kepada pengikut hmns di Twitter melalui reply maupun direct message dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa: emotional branding berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty, hubungan berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty, pengalaman panca indera berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty, imajinasi berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty, visi tidak terdapat pengaruh terhadap brand loyalty.
Abstract. The industry of perfume has been growing recently and will keep growing from 2023 to 2030. As Indonesia's perfume market becomes more fiercely competitive, businesses must be able to sustain both their own growth and the loyalty of their clientele. When establishing enduring ties between brands and consumers, using an emotional approach or engaging in emotional branding is a successful tactic used by many fragrance companies. Twitter is a platform for product promotion and public awareness through social media. Emotional branding theory according to Marc Gobe (2010) and brand loyalty theory according to Kotler and Keller (2012). The purpose of this study is to ascertain how emotional branding affects brand loyalty. In this study, multiple linear regression analysis approaches are used in quantitative ways. This study used judgemental sampling to select a sample of 82 Twitter users who follow @HmnsId as the population. In order to gather information for this study, questionnaires were distributed to hmns followers on Twitter through responses, direct messages, and interviews. The findings revealed that: emotional branding significantly influences brand loyalty; relationships significantly influence brand loyalty; sensory experience significantly influences brand loyalty; imagination significantly influences brand loyalty; and vision has no significant impact on brand loyalty.