{"title":"DASH (DIETARY APPROACH TO STOP HYPERTENSION) DALAM UPAYA PENURUNAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI","authors":"Elisabeth Wahyu Savitri, Fransiska Romina","doi":"10.54630/jk2.v12i2.160","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"DASH (DIETARY APPROACH TO STOP HYPERTENSION) DALAM UPAYA PENURUNAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI \nKetua Peneliti : Ns. Elisabeth Wahyu Savitri.M.Kep \nAnggota Peneliti: NS. Fransiska Romina. M.Kep (1111038401) \n \nPemenang Hibah Penelitian Dosen Pemula Tahun 2021 \nAKADEMI KEPERAWATAN DHARMA INSAN PONTIANAK \n \nABSTRAK \nHipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah tinggi yang menetap, dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, ketika diukur paling tidak pada dua kali pengukuran dan pada dua kondisi yang berbeda dengan jarak dua minggu (deWit & Kumagai, 2013: 398). Sedangkan menurut Joint National Comitte 7 tahun 2003 dalam Ignatavicius 2010, hipertensi di definisikan sebagai tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah distolik ≥ 90 mmHg. \nPenyebab hipertensi secara garis besar dibedakan pada 2 faktor resiko yaitu faktor yang tidak dapat diubah (non modifiable risk factor) dan faktor yang dapat diubah ( modifiable risk factor) ( Moser & Riegel, 2008: 435). Faktor yang dapat diubah seperti gaya hidup (life style) yang tidak baik, misalnya mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak dan tinggi garam, obesitas, merokok, alkohol, sendentary life style dan stress. Sedangkan faktor yang tidak dapat di ubah adalah bertambahnya umur dan proses penuaan, gender atau jenis kelamin, riwayat hipertensi dalam keluarga atau hereditas dan ras atau etnik tertentu ( deWit & Kumagai, 2013: 399). \nDi seluruh dunia diperkirakan ada 8 juta jiwa meninggal setiap tahun berhubungan dengan hipertensi dan terus meningkat setiap tahunnya. Di Amerika, di prediksi ada 1 orang dari 3 penduduk Amerika yang menderita hipertensi ( Sood et al, 2010: 1) dan data lain menyebutkan hipertensi telah diderita lebih dari 70 juta jiwa pada usia > 20 tahun di Amerika ( Weir et al, 2011: 1). Di Indonesia prevalensi penderita hipertensi juga cenderung terus meningkat, dimana penderita hipertensi 31.7% dari populasi usia 18 tahun keatas ( Depkes RI, 2012 ). \nHipertensi yang tidak terkontrol sebagai faktor penyebab dalam morbiditas dan mortalitas akibat timbulnya gangguan pada kardiovaskuler (Hediyati, 2011: 1061). Hipertensi juga dikaitkan sebagai penyebab terjadinya stroke, penyakit jantung, gagal ginjal dan penyakit non vaskuler lainnya ( Moser & Riegel, 2008: 439). Melihat demikian besarnya akibat hipertensi maka perlu dilakukan penanganan yang efektif pada penderita hipertensi terutama dalam hal memodifikasi faktor penyebab yang dapat diubah atau modifiable risk factor salah satu hal yang dapat penderita lakukan adalah dengan melakukan DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension) atau dapat di definisikan sebagai suatu pendekatan diet dalam pencegahan hipertensi dimana diet yang dapat dilakukan yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang rendah garam dan rendah lemak, maka berdasarkan beberapa latar belakang diatas, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti pengaruh DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension) terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi \nTujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh DASH pada upaya penurunan tekanan darah penderita hipertensi dan sebagai Tujuan khusus penelitian ini untuk mengetahui data demografi pasien yang menderita hipertensi, \nMetode penelitian yang digunakan adalah dengan eksperimental, yaitu dengan melakukan DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension) pada setiap kali makan selama 30 hari baik pada saat sarapan, makan siang dan makan malam dan akan dilihat efeknya terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi. \nHasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik penderita hipertensi pada pretest dan postest setelah hari ke-30 yang bermakna (p<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa Diet DASH yang dilakukan selama 30 hari secara signifikan berpengaruh untuk menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik penderita hipertensi \nLuaran yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah publikasi di jurnal nasional terakreditasi yang ber ISSN dan dan buku ber ISBN serta TKT penelitian ini adalah 3 \n \n \n \n ","PeriodicalId":292393,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan dan Kesehatan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Keperawatan dan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54630/jk2.v12i2.160","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
DASH (DIETARY APPROACH TO STOP HYPERTENSION) DALAM UPAYA PENURUNAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI
Ketua Peneliti : Ns. Elisabeth Wahyu Savitri.M.Kep
Anggota Peneliti: NS. Fransiska Romina. M.Kep (1111038401)
Pemenang Hibah Penelitian Dosen Pemula Tahun 2021
AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA INSAN PONTIANAK
ABSTRAK
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah tinggi yang menetap, dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, ketika diukur paling tidak pada dua kali pengukuran dan pada dua kondisi yang berbeda dengan jarak dua minggu (deWit & Kumagai, 2013: 398). Sedangkan menurut Joint National Comitte 7 tahun 2003 dalam Ignatavicius 2010, hipertensi di definisikan sebagai tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah distolik ≥ 90 mmHg.
Penyebab hipertensi secara garis besar dibedakan pada 2 faktor resiko yaitu faktor yang tidak dapat diubah (non modifiable risk factor) dan faktor yang dapat diubah ( modifiable risk factor) ( Moser & Riegel, 2008: 435). Faktor yang dapat diubah seperti gaya hidup (life style) yang tidak baik, misalnya mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak dan tinggi garam, obesitas, merokok, alkohol, sendentary life style dan stress. Sedangkan faktor yang tidak dapat di ubah adalah bertambahnya umur dan proses penuaan, gender atau jenis kelamin, riwayat hipertensi dalam keluarga atau hereditas dan ras atau etnik tertentu ( deWit & Kumagai, 2013: 399).
Di seluruh dunia diperkirakan ada 8 juta jiwa meninggal setiap tahun berhubungan dengan hipertensi dan terus meningkat setiap tahunnya. Di Amerika, di prediksi ada 1 orang dari 3 penduduk Amerika yang menderita hipertensi ( Sood et al, 2010: 1) dan data lain menyebutkan hipertensi telah diderita lebih dari 70 juta jiwa pada usia > 20 tahun di Amerika ( Weir et al, 2011: 1). Di Indonesia prevalensi penderita hipertensi juga cenderung terus meningkat, dimana penderita hipertensi 31.7% dari populasi usia 18 tahun keatas ( Depkes RI, 2012 ).
Hipertensi yang tidak terkontrol sebagai faktor penyebab dalam morbiditas dan mortalitas akibat timbulnya gangguan pada kardiovaskuler (Hediyati, 2011: 1061). Hipertensi juga dikaitkan sebagai penyebab terjadinya stroke, penyakit jantung, gagal ginjal dan penyakit non vaskuler lainnya ( Moser & Riegel, 2008: 439). Melihat demikian besarnya akibat hipertensi maka perlu dilakukan penanganan yang efektif pada penderita hipertensi terutama dalam hal memodifikasi faktor penyebab yang dapat diubah atau modifiable risk factor salah satu hal yang dapat penderita lakukan adalah dengan melakukan DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension) atau dapat di definisikan sebagai suatu pendekatan diet dalam pencegahan hipertensi dimana diet yang dapat dilakukan yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang rendah garam dan rendah lemak, maka berdasarkan beberapa latar belakang diatas, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti pengaruh DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension) terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi
Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh DASH pada upaya penurunan tekanan darah penderita hipertensi dan sebagai Tujuan khusus penelitian ini untuk mengetahui data demografi pasien yang menderita hipertensi,
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan eksperimental, yaitu dengan melakukan DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension) pada setiap kali makan selama 30 hari baik pada saat sarapan, makan siang dan makan malam dan akan dilihat efeknya terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik penderita hipertensi pada pretest dan postest setelah hari ke-30 yang bermakna (p<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa Diet DASH yang dilakukan selama 30 hari secara signifikan berpengaruh untuk menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik penderita hipertensi
Luaran yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah publikasi di jurnal nasional terakreditasi yang ber ISSN dan dan buku ber ISBN serta TKT penelitian ini adalah 3