{"title":"PENILAIAN UJI VALIDITAS INSTRUMEN SKRINING ANEMIA PADA SISWA MADRASAH ALIYAH ISLAMIC CENTER BAITURAHMAN BANYUWANGI","authors":"Iswana Zahraa Hidayati","doi":"10.32672/makma.v2i3.1293","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Anemia adalah keadaan hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari nilai normal menurut umur dan jenis kelamin. Anemia dapat terjadi di segala usia seperti pada usia remaja. Anemia pada usia remaja dapat menyebabkan masalah pada kesehatan reproduksi, perkembangan motorik, mental, kecerdasan, prestasi belajar, serta tidak tercapainya tinggi badan yang maksimal. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 proporsi angka kejadian anemia pada usia 10-19 tahun sebesar 8,1%. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan kejadian anemia pada remaja yakni dengan mengembangkan dan mendukung aktivitas deteksi dini melalui instrumen skrining dengan validitas yang baik. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menilai validitas alat skrining anemia. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan desain studi cross sectional. Sasaran skrining adalah sisiwi kelas X, XI, dan XII yang berjumlah 15 siswi dengan memiliki rentan umur 16-18 tahun. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2018 di Madrasah Aliyah Islamic Center Baiturahman Banyuwangi. Alat skrining anemia yang digunakan adalah instrumen berupa kuesioner. Sedangkan pemeriksaan anemia menggunakan alat mission Hb strip Hemoglobin sebagai metode baku emas. Hasil : Penelitian ini menunjukkan dari 15 responden yang diwawancarai, sebanyak 5 (33,3%) responden diklasifikasikan mengalami anemia, sedangkan berdasarkan pemeriksaan Hb menggunakan mission Hb strip Hemoglobin sebagai gold standard ditemukan sebanyak 1 (6,67%) responden yang mengalami anemia. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa nilai sensivisitas, spesifisitas, nilai prediksi positif, dan nilai prediksi negatif secara berurutan adalah 100%, 71,4%, 20%, dan 100%. Kesimpulan : Nilai validitas yang diperoleh tinggi, namun instrumen yang dirancang belum dapat digunakan secara luas untuk kegiatan skrining sebagai alternative pencegahan anemia pada remaja karena masih ada beberapa kelemahan dalam pelaksanaan.","PeriodicalId":268337,"journal":{"name":"Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-11-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32672/makma.v2i3.1293","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Anemia adalah keadaan hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari nilai normal menurut umur dan jenis kelamin. Anemia dapat terjadi di segala usia seperti pada usia remaja. Anemia pada usia remaja dapat menyebabkan masalah pada kesehatan reproduksi, perkembangan motorik, mental, kecerdasan, prestasi belajar, serta tidak tercapainya tinggi badan yang maksimal. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 proporsi angka kejadian anemia pada usia 10-19 tahun sebesar 8,1%. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan kejadian anemia pada remaja yakni dengan mengembangkan dan mendukung aktivitas deteksi dini melalui instrumen skrining dengan validitas yang baik. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menilai validitas alat skrining anemia. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan desain studi cross sectional. Sasaran skrining adalah sisiwi kelas X, XI, dan XII yang berjumlah 15 siswi dengan memiliki rentan umur 16-18 tahun. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2018 di Madrasah Aliyah Islamic Center Baiturahman Banyuwangi. Alat skrining anemia yang digunakan adalah instrumen berupa kuesioner. Sedangkan pemeriksaan anemia menggunakan alat mission Hb strip Hemoglobin sebagai metode baku emas. Hasil : Penelitian ini menunjukkan dari 15 responden yang diwawancarai, sebanyak 5 (33,3%) responden diklasifikasikan mengalami anemia, sedangkan berdasarkan pemeriksaan Hb menggunakan mission Hb strip Hemoglobin sebagai gold standard ditemukan sebanyak 1 (6,67%) responden yang mengalami anemia. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa nilai sensivisitas, spesifisitas, nilai prediksi positif, dan nilai prediksi negatif secara berurutan adalah 100%, 71,4%, 20%, dan 100%. Kesimpulan : Nilai validitas yang diperoleh tinggi, namun instrumen yang dirancang belum dapat digunakan secara luas untuk kegiatan skrining sebagai alternative pencegahan anemia pada remaja karena masih ada beberapa kelemahan dalam pelaksanaan.
贫血是血红蛋白(Hb)在血液中的含量低于正常的年龄和性别值。贫血在任何年龄都可能发生,就像在青少年时期一样。青少年时期贫血可能会导致生殖健康、运动、心理发育、智力、学习成绩和最大身高障碍。根据2018年Riskesdas的数据,10-19岁贫血发病率为8.1%。可以采取一些措施来控制青少年贫血的症状,即通过有效有效的筛查工具发展和支持早期检测活动。目的:本研究旨在评估贫血筛查工具的有效性。方法:本研究为经分段设计的观察性描述性研究。筛选的目标是15名16-18岁易受攻击的学生。这项研究于2018年10月至12月在伊斯兰伊斯兰中心Aliyah Islamic Center Baiturahman Banyuwangi进行。贫血筛查工具是一种问卷调查工具。而贫血检查使用血红蛋白条带作为一种原始的黄金方法。结果:这项研究显示,在接受采访的15名受访者中,有5人(3.3%)是贫血,而在Hb检测中,他们将血红蛋白带用作黄金标准,发现了1人(6,67%)是贫血反应者。有效性测试结果表明,感知值、特异性、正预测值和负预测值按顺序是100%、71.4%、20%和100%。结论:取得的有效性很高,但由于青少年实施的一些缺陷,设计出来的工具还不能被广泛用于青少年的休闲活动。